Kesuksesan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Naikkan Indeks Pertanian
A
A
A
JAKARTA - Dalam empat tahun terakhir, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian melakukan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 3,14 juta hektar. Dari kondisi tersebut, rata-rata mampu meningkatkan indeks pertanaman 0,5 dari kondisi awal.
Realisasi terbanyak kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi terjadi pada tahun 2015, yaitu mencapai 2,45 juta hektar. Sedangkan realisasi kegiatan paling sedikit terjadi pada tahun 2017, yakni 99,95 ribu hektar.
"Jika mengacu pada rata-rata produktivitas padi nasional, yaitu 5,2 ton per hektar, maka dampak kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi setidaknya mampu menghasilkan produksi padi sebanyak 16,36 juta ton," ujar Direktur Jenderal PSP Kementan, Dadih Permana, Senin (21/1/2019).
Dadih menambahkan, jika syarat peningkatan indeks pertanaman 0,5 terpenuhi, maka potensi produksi padi yang mampu dihasilkan mencapai 24,54 juta ton.
Salah satu penunjang rehabilitasi irigasi adalah pegembangan irigasi perpompaan. Kegiatan ini merupakan upaya untuk mendukung penyediaan air irigasi pada area diluar sistem irigasi teknis dan sebagai suplesi air pada musim kemarau.
"Kegiatan pengembangan irigasi perpompaan telah dilaksanakan selama kurun waktu tiga tahun (2016-2018). Total dari kegiatan irigasi perpompaan telah terbangun sebanyak 3.109 unit," papar Dadih Permana.
Dengan estimasi luas layanan irigasi perpompaan per unit seluas 20 hektar, maka luas areal yang dapat diairi pada musim kemarau seluas 62,18 ribu hektar. Jika dengan adanya kegiatan mampu memberikan penambahan indeks pertanaman 0,5, maka akan terdapat penambahan luas tanam seluas 31,09 ribu ton dan penambahan produksi sekitar 161,66 ribu ton.
Sementara, pengembangan embung/dam parit/long storage dalam empat tahun terakhir (2015-2018), mencapai 2.683 unit. Dengan estimasi luas layanan dari embung pertanian (embung/dam parit/long storage) 25 hektar, maka potensi pelaksanaan kegiatan pengembangan embung/dam parit/long storage akan mampu memberikan dampak pertanaman seluas 67,07ribu ton.
"Jika dalam pelaksanaan mampu memberikan indeks pertanaman 0,5 maka potensi penambahan produksi pertanaman mampu mencapai 523,18 ribu ton," ungkapnya.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya rehabilitasi jaringan irigasi untuk mencapai target swasembada padi. Salah satunya dengan mengoptimalisasi irigasi pertanian.
"Irigasi adalah kunci meraih swasembada pangan. Yang telah dilakukan yaitu sudah membangun irigasi seluas 3 juta hektar, normalisasi sungai dan bendungan, pompanisasi dan membangun embung untuk menampung air," kata Mentan Amran.
Realisasi terbanyak kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi terjadi pada tahun 2015, yaitu mencapai 2,45 juta hektar. Sedangkan realisasi kegiatan paling sedikit terjadi pada tahun 2017, yakni 99,95 ribu hektar.
"Jika mengacu pada rata-rata produktivitas padi nasional, yaitu 5,2 ton per hektar, maka dampak kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi setidaknya mampu menghasilkan produksi padi sebanyak 16,36 juta ton," ujar Direktur Jenderal PSP Kementan, Dadih Permana, Senin (21/1/2019).
Dadih menambahkan, jika syarat peningkatan indeks pertanaman 0,5 terpenuhi, maka potensi produksi padi yang mampu dihasilkan mencapai 24,54 juta ton.
Salah satu penunjang rehabilitasi irigasi adalah pegembangan irigasi perpompaan. Kegiatan ini merupakan upaya untuk mendukung penyediaan air irigasi pada area diluar sistem irigasi teknis dan sebagai suplesi air pada musim kemarau.
"Kegiatan pengembangan irigasi perpompaan telah dilaksanakan selama kurun waktu tiga tahun (2016-2018). Total dari kegiatan irigasi perpompaan telah terbangun sebanyak 3.109 unit," papar Dadih Permana.
Dengan estimasi luas layanan irigasi perpompaan per unit seluas 20 hektar, maka luas areal yang dapat diairi pada musim kemarau seluas 62,18 ribu hektar. Jika dengan adanya kegiatan mampu memberikan penambahan indeks pertanaman 0,5, maka akan terdapat penambahan luas tanam seluas 31,09 ribu ton dan penambahan produksi sekitar 161,66 ribu ton.
Sementara, pengembangan embung/dam parit/long storage dalam empat tahun terakhir (2015-2018), mencapai 2.683 unit. Dengan estimasi luas layanan dari embung pertanian (embung/dam parit/long storage) 25 hektar, maka potensi pelaksanaan kegiatan pengembangan embung/dam parit/long storage akan mampu memberikan dampak pertanaman seluas 67,07ribu ton.
"Jika dalam pelaksanaan mampu memberikan indeks pertanaman 0,5 maka potensi penambahan produksi pertanaman mampu mencapai 523,18 ribu ton," ungkapnya.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya rehabilitasi jaringan irigasi untuk mencapai target swasembada padi. Salah satunya dengan mengoptimalisasi irigasi pertanian.
"Irigasi adalah kunci meraih swasembada pangan. Yang telah dilakukan yaitu sudah membangun irigasi seluas 3 juta hektar, normalisasi sungai dan bendungan, pompanisasi dan membangun embung untuk menampung air," kata Mentan Amran.
(ven)