IHSG Berakhir Stabil Ditopang Penguatan 235 Saham, Bursa Asia Menanjak
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau pada perdagangan, Jumat (25/1/2019) untuk menjadi sinyal positif pada pekan keempat Januari 2019. Hingga sesi sore, IHSG berakhir menguat 16,19 poin atau setara 0,25% ke level 6.482,84 saat bursa Asia juga naik lebih tinggi.
Pada sesi siang tadi, bursa saham Tanah Air makin melesat hingga menyentuh level 6.485,26 lewat peningkatan 18,60 poin atau 0.29% setelah pagi tadi dibuka terdongkrak 31,680 poin yang setara 0,49% ke level 6.498,33. Sedangkan kemarin, bursa saham Tanah Air bertengger pada posisi 6.466,65.
Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore kebanyakan melaju di zona hijau. Sektor dengan kenaikan tertinggi yaitu perkebunan yang menanjak 2,05% sedangkan pelemahan terdalam terjadi pada sektor aneka industri dengan kejatuhan sebesar 0,56%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp9,18 triliun dengan 12,19 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp177,44 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,24 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp3,06 triliun. Tercatat sebesar 235 saham menguat, 211 saham melemah dan 139 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp2.100 menjadi Rp84.650, PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) bertambah Rp150 menjadi Rp4.600 dan PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) meningkat Rp140 ke posisi Rp2.450.
Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp2.825 menjadi Rp15.000, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) menyusut Rp100 ke posisi Rp6.700 serta PT Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS) berkurang Rp72 menjadi Rp348.
Di sisi lain indeks saham utama wilayah Asia ditutup lebih tinggi pada perdagangan, Jumat meskipun ketidakpastian seputar negosiasi perdagangan AS-China yang sedang berlangsung masih membayangi. Pasar saham daratan China meningkat dipimpin lonjakan Komposit Shanghai mencapai 0,39% untuk ditutup pada level 2.601,72 untuk mengiringi komposit Shenzhen yang sedikit lebih rendah 0,176% menjadi 1.319,97.
Tren kenaikan juga terlihat pada indeks Hang Seng, Hong Kong lewat tambahan 1,65% di posisi 27.569,19 terdongkrak saham raksasa teknologi China Tencent yang melambung 4,12%. Sedangkan indeks Nikkei Jepang mendapatkan tambahan di akhir sesi mencapai 0,97 untuk menyentuh level 20.773,56 sekaligus menutup perdagangan akhir pekan.
Lesatan juga dicetak indeks Topix, meski hanya tipis 0,87% dan bertengger di 1.566,10 ketika saham konglomerat Softbank Group menguat 1,83%. Indeks Kospi di Korea Selatan turut naik 1,52% saat saham kelas berat seperti Samsung Electronics serta produsen Chip SK Hynix memperpanjang tren positif usai melonjak cukup tinggi sejak Kamis, kemarin.
Pada sesi siang tadi, bursa saham Tanah Air makin melesat hingga menyentuh level 6.485,26 lewat peningkatan 18,60 poin atau 0.29% setelah pagi tadi dibuka terdongkrak 31,680 poin yang setara 0,49% ke level 6.498,33. Sedangkan kemarin, bursa saham Tanah Air bertengger pada posisi 6.466,65.
Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore kebanyakan melaju di zona hijau. Sektor dengan kenaikan tertinggi yaitu perkebunan yang menanjak 2,05% sedangkan pelemahan terdalam terjadi pada sektor aneka industri dengan kejatuhan sebesar 0,56%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp9,18 triliun dengan 12,19 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp177,44 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,24 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp3,06 triliun. Tercatat sebesar 235 saham menguat, 211 saham melemah dan 139 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp2.100 menjadi Rp84.650, PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) bertambah Rp150 menjadi Rp4.600 dan PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) meningkat Rp140 ke posisi Rp2.450.
Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp2.825 menjadi Rp15.000, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) menyusut Rp100 ke posisi Rp6.700 serta PT Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS) berkurang Rp72 menjadi Rp348.
Di sisi lain indeks saham utama wilayah Asia ditutup lebih tinggi pada perdagangan, Jumat meskipun ketidakpastian seputar negosiasi perdagangan AS-China yang sedang berlangsung masih membayangi. Pasar saham daratan China meningkat dipimpin lonjakan Komposit Shanghai mencapai 0,39% untuk ditutup pada level 2.601,72 untuk mengiringi komposit Shenzhen yang sedikit lebih rendah 0,176% menjadi 1.319,97.
Tren kenaikan juga terlihat pada indeks Hang Seng, Hong Kong lewat tambahan 1,65% di posisi 27.569,19 terdongkrak saham raksasa teknologi China Tencent yang melambung 4,12%. Sedangkan indeks Nikkei Jepang mendapatkan tambahan di akhir sesi mencapai 0,97 untuk menyentuh level 20.773,56 sekaligus menutup perdagangan akhir pekan.
Lesatan juga dicetak indeks Topix, meski hanya tipis 0,87% dan bertengger di 1.566,10 ketika saham konglomerat Softbank Group menguat 1,83%. Indeks Kospi di Korea Selatan turut naik 1,52% saat saham kelas berat seperti Samsung Electronics serta produsen Chip SK Hynix memperpanjang tren positif usai melonjak cukup tinggi sejak Kamis, kemarin.
(akr)