Grobogan dan Jatim Mulai Panen Raya Jagung hingga Maret

Rabu, 30 Januari 2019 - 11:28 WIB
Grobogan dan Jatim Mulai Panen Raya Jagung hingga Maret
Grobogan dan Jatim Mulai Panen Raya Jagung hingga Maret
A A A
JAKARTA - Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan melaporkan bahwa saat ini Kabupaten Grobogan sedang memasuki musim panen jagung. Di awal tahun 2019, lahan jagung di Grobogan yang masuk panen seluas 2.361 hektare (ha).

"Jumlah panen Januari hingga Maret seluas 43.000 ha dengan produktivitas 6,2 ton pipil kering per ha. Harga kemarin Rp5.200 per kg untuk jagung kadar air 18," ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Edhie Sudaryanto dalam keterangan tertulis, Rabu (30/1/2019).Selanjutnya, di bulan Februari, diproyeksikan panen jagung di Kabupaten Grobogan mencapai 24.508 hektare. Sedangkan di bulan berikutnya, panen diperkirakan seluas 16.535 hektare.Sebelumnya, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari mengatakan bahwa luas panen jagung saat ini di Paiton mencapai 600 ha. Sampai akhir Januari 2019, di Kabupaten Probolinggo panen seluas 2.075 ha dengan produktivitasnya 8 ton per ha pipilan kering.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Jatim), dari 38 Kabupaten di Jawa Timur, diperkirakan potensi panen jagung pada Februari 2019 mencapai 273.564 ha dengan perkiraan produksi mencapai 1,2 juta ton pipilan kering. Kemudian Maret perkiraan luas panen 175.011 ha dengan potensi produksi 636.610 ton pipilan kering.

Secara terpisah, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir meminta agar pihak-pihak tertentu untuk tidak membahas impor jagung secara terus menerus. Pasalnya, saat ini memasuki musim panen raya jagung. "Ini sudah memasuki panen raya jagung. Grobogan, Karo, Probolinggo panen. Pulau Jawa dan Luar Jawa juga panen," cetusnya. (Baca Juga: Bulog Tambah Impor Jagung 30.000 Ton, Ini Alasannya)
Oleh karena itu, Winarno menekankan dalam melihat persoalan jagung, agar tidak berkalkukasi jangka pendek atau secara harian. "Dulu impor 3,5 juta ton kalau dihitung kurun 4 tahun setara menguras devisa Rp4 triliun. Ternyata bisa kita hemat dan 2017 tidak ada impor," tegasnya.

Bahkan, sambung dia, program jagung ini telah mengantarkan ekspor sebanyak 341.000 ton di tahun 2018. "Ini kan prestasi luar biasa di era Kabinet Jokowi-JK, dulu impor dan sekarang ekspor jagung," pungkasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9139 seconds (0.1#10.140)