Peran Besar Pelaku Industri Hotel dan Restoran Capai Target Kunjungan Wisman

Senin, 11 Februari 2019 - 14:38 WIB
Peran Besar Pelaku Industri...
Peran Besar Pelaku Industri Hotel dan Restoran Capai Target Kunjungan Wisman
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meminta peran besar para pelaku industri hotel dan restoran di Indonesia untuk mendukung pencapaian target kunjungan wisman ke Indonesia. Hal ini disampaikan saat Rakernas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) ke IV di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Ia menyebutkankontribusi para pelaku industri hotel dan restoran terhadap dunia pariwisata Indonesia sangat besar. Di sisi lain, Ia mencatat bahwa bidang akomodasi dan kuliner menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi sektor pariwisata Indonesia dimana jumlahnya mencapai 60%, terdiri dari 40% untuk hotel dan 20% untuk kuliner atau restoran.

“Hal itu perlu dipertahankan oleh PHRI, untuk memberikan pelayanan standar maksimal kepada para konsumen yaitu wisatawan,” ujar Arief Yahya.

Wisman, kata Arief Yahya, juga cenderung akan kembali ke sebuah destinasi jika mendapatkan pelayanan akomodasi yang baik apalagi jika ditunjang dengan pengalaman berwisata kuliner yang berkesan. Untuk itu, Ia berharap PHRI untuk terus mendukung pemerintah, sementara pemerintah terus bekerja keras melakukan promosi dan branding destinasi wisata di Tanah Air.

"Pemerintah akan bergerak sesuai ruang tugas pokok dan fungsi sekaligus ketentuan yang berlaku. Dan yang terpenting adalah 'industry lead government' bukan sebaliknya,” paparnya

Pada kesempatan yang sama, Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan, sepanjang 2018 jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia sekitar 15,8 juta orang dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 265 juta mobilisasi. Maka target 20 juta wisman pada 2019 harus disukseskan dengan strategi yang tepat.

“Tahun ini kami mendukung pemerintah dengan membuat program-program untuk meningkatkan okupansi di bidang hotel atau restauran. Tidak hanya itu kami juga membuat strategi untuk produk 'hot deals' yang belum maksimal. Di samping kerja sama 'Business to Business' dengan maskapai dan travel online besar, kami meyakini itu menjadi strategi yang ampuh untuk menggapai target 20 juta wisman,” terang Hariyadi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2801 seconds (0.1#10.140)