Harga BBM Premium Turun, DPR Tekankan Pentingnya Jaga Pasokan
A
A
A
JAKARTA - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium pada beberapa wilayah menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat melakukan rapat kerja dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT Pertamina (persero) dan juga SKK Migas. Menurut Anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian, penurunan harga BBM Premium tidak berarti apabila masih terjadi kelangkaan.
Lebih lanjut, Ia pun meminta agar PT Pertamina mengecek keteraedian BBM premium pada sejumlah wilayah Indonesia di luar Jawa Madura dan Bali. "Percuma kalau diumumkan turun, tapi tidak ada Premiumnya. Saya sedih karena waktu saya mengunjungi beberapa daerah, premium langka," ujar Ramson di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/2/2019).
Sambung dia menerangkan, juga terdapat laporan ada beberapa SPBU yang tidak menjual jenis BBM khusus penugasan (JBKP) alias Premium. Beberapa stasiun pengisan BBM hanya menjual pertamax Cs. "SPBU Comal tidak ada, Pekalongan tidak ada, SPBU Kajen tidak ada, di Pemalang tidak ada Premium. Makanya percuma kalau premium lama-lama enggak ada," paparnya.
Dia pun mengutarakan setuju jika pemerintah menurunkan harga BBM, namun menurutnya harus seiring dengan ketersedian yang dimiliki agar tidak merugikan masyarakat. "Jadi begini, saya sih minta agar Pertamina melakukan cek ke wilayah Indonesia tentang premium dan dihitung yang benar ketersediannya," terang dia.
Seperti diketahui harga BBM Premium turun Rp100/liter dari harga semula di Jawa, Madura, Bali (Jamali) Rp6.550/liter, kini menjadi Rp6.450 per liter. Selain Premium, Pertamina juga menurunkan harga Pertamax Cs, tetapi untuk Pertalite tidak turun yang mulai berlaku 10 Februari 2019.
Lebih lanjut, Ia pun meminta agar PT Pertamina mengecek keteraedian BBM premium pada sejumlah wilayah Indonesia di luar Jawa Madura dan Bali. "Percuma kalau diumumkan turun, tapi tidak ada Premiumnya. Saya sedih karena waktu saya mengunjungi beberapa daerah, premium langka," ujar Ramson di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/2/2019).
Sambung dia menerangkan, juga terdapat laporan ada beberapa SPBU yang tidak menjual jenis BBM khusus penugasan (JBKP) alias Premium. Beberapa stasiun pengisan BBM hanya menjual pertamax Cs. "SPBU Comal tidak ada, Pekalongan tidak ada, SPBU Kajen tidak ada, di Pemalang tidak ada Premium. Makanya percuma kalau premium lama-lama enggak ada," paparnya.
Dia pun mengutarakan setuju jika pemerintah menurunkan harga BBM, namun menurutnya harus seiring dengan ketersedian yang dimiliki agar tidak merugikan masyarakat. "Jadi begini, saya sih minta agar Pertamina melakukan cek ke wilayah Indonesia tentang premium dan dihitung yang benar ketersediannya," terang dia.
Seperti diketahui harga BBM Premium turun Rp100/liter dari harga semula di Jawa, Madura, Bali (Jamali) Rp6.550/liter, kini menjadi Rp6.450 per liter. Selain Premium, Pertamina juga menurunkan harga Pertamax Cs, tetapi untuk Pertalite tidak turun yang mulai berlaku 10 Februari 2019.
(akr)