Terapkan Aplikasi MOS, IPC Efisien Rp2,1 Miliar

Kamis, 14 Februari 2019 - 12:17 WIB
Terapkan Aplikasi MOS,...
Terapkan Aplikasi MOS, IPC Efisien Rp2,1 Miliar
A A A
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) mengimplementasikan secara penuh aplikasi Marine Operating System (MOS). MOS merupakan sistem yang didesain guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan pemanduan dan penundaan kapal kargo dengan menggunakan kapal tugboat.

“Sebelum dilakukan digitalisasi, pelayanan dan pemanduan masih dilakukan manual. Dulu seorang manager planner jasa tugboat harus bertemu dengan pengguna jasa. Saat bekerja manager planner masih menggunakan buku sebagai pencatatan kerja. Sekarang mereka dibekali alat kerja miniPad, iPad dan iPad Pro,” kata Direktur Operasi IPC Prasetyadi di Jakarta, kemarin.

Prasetyadi mengatakan, manfaat MOS, yakni mempermudah dan lebih mengoptimalkan penggunaan sumber daya, layanan real time tercatat, dan terlacak secara digital. Selain itu, juga pergerakan kapal tunda dan kapal pandu semakin efisien serta menghemat BBM dan oli dalam operasional kapal tunda dan kapal pandu.

Dia mengungkapkan, dengan menerapkan aplikasi MOS, maka IPC bisa mengefisiensikan BBM hingga Rp2,1 miliar per tahun. Adapun nilai investasi aplikasi MOS sebesar Rp7 miliar.

“PT Pelindo II/IPC mulai menerapkan aplikasi MOS sejak Oktober 2018 lalu. Fase tersebut merupakan tahap sinkronisasi dan stabilisasi. Selanjutnya aplikasi MOS mulai diterapkan secara penuh awal Februari 2019,” kata Prasetyadi.

Penerapan MOS ini berhasil menekan biaya operasional dan waktu operasional. Dengan begitu, pelayanan kapal pandu dan kapal tunda di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi lebih cepat, hemat, dan mudah. “Selain itu, tagihan atas penggunaan jasa jadi lebih akurat dan tepat waktu. Aktivitas lebih aman karena ada panduan lokasi dan profil kapal yang dilayani,” kata Prasetyadi.

Menurut dia, saat ini MOS baru diimplementasikan di Pelabuhan Tanjung Priok. Penggunaan MOS di Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pilot project. Selanjutnya bertahap MOS akan diimplementasikan di Pelabuhan Panjang dan Teluk Bayur.

“Sistem ini sudah terintegrasi dengan sistem inaportnet. Dengan sistem ini, layanan kapal tunda dan kapal pandu bisa dilaksanakan dengan cepat. Jadi, ada kepastian kapan kapal kargo akan dilayani,” katanya.

Prasetyadi menegaskan, penggunaan aplikasi MOS ini merupakan bagian upaya IPC meningkatkan pelayanan dan tidak ada tambahan biaya yang dibebankan pada kapal kargo yang dilayani.

“Hasil testing, dengan aplikasi MOS, kami bisa layani 35 order tiap 32 detik. Kalau dulu untuk melakukan satu order kapal tunda dan kapal bantu membutuhkan waktu 2–3 jam sampai dia tahu kapalnya akan dilayani. Dalam satu hari ada sekitar 100 pergerakan kapal yang dilayani IPC,” kata dia.

Prasetyadi menjelaskan, perbedaan tingkat efisiensi kerja kapal tugboat, yakni kalau dulu kapal tugboat melayani kapal kargo harus bergantian dan antre serta setiap kapal harus balik ke pangkalan untuk menyelesaikan administrasi pekerjaannya. (Nuriwan Trihendrawan)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0556 seconds (0.1#10.140)