Pemerintah Konsisten Wujudkan Pemerataan Ekonomi Melalui Program Tol Laut

Minggu, 17 Februari 2019 - 18:36 WIB
Pemerintah Konsisten...
Pemerintah Konsisten Wujudkan Pemerataan Ekonomi Melalui Program Tol Laut
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus menunjukkan komitmennya menjalankan program pemerataan ekonomi melalui program tol laut. Diantaranya dengan terus menambah dan mengoperasikan kapal-kapal yang pada tahun sebelumnya belum dioperasikan. Memasuki pelabuhan-pelabuhan mulai level terkecil pengumpan lokal, pengumpan regional, pengumpul hingga pelabuhan utama.

"Dari sejak konsep tol laut digagas oleh Presiden Joko Widodo, Kementerian Perhubungan telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan pemerataan ekonomi antar wilayah di Indonesia sebagaimana cita-cita dari tol laut. Jadi tidak benar kalau program tol laut ditinggalkan," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hengki Angkasawan, dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Pada tahun 2019 ini, pemerintah terus mengoptimalkan semua elemen armada tol laut kewajiban pelayanan publik meliputi: Armada PSO kapal penumpang Kelas Ekonomi 26 unit Kapal Perintis, 113 Kapal Tol Laut nagkutan barang, 19 kapal (4 kapal induk + 15 feeder), 6 unit kapal ternak, 20 unit kapal erde.

Dari segi pencapaian total kinerja muatan yang diangkut dalam kurun waktu 3 tahun terakhir menunjukkan kenaikan. Misalnya armada tol laut angkutan barang pada tahun 2016 sebanyak, 81.404 MT, pada tahun 2017 meningkat menjadi 233.139 MT dan dan pada 2018 kembali meningkat sebesar: 239.875 MT.

Sementara itu armada kapal perintis yang turut menjadi bagian dari program tol laut, juga mengalami kenaikan muatan. Pada 2016 sebanyak 67.306 MT. Tahun 2017 meningkat menjadi 80.080 MT dan 2018 kembali meningkat menjadi 97.242 MT. Begitupun kapal ternak, yang pada tahun 2016 berhasil mengangkut 1.998 MT, pada tahun 2017 meningkat menjadi 2.101 MT dan 2018 meningkat menjadi 8.534 MT.

Jumlah pelabuhan yang disinggahi juga terus bertambah, pada tahun 2016 untuk angkutan perintis, menyinggahi sebanyak 413 pelabuhan, tahun 2017 menjadi 486 pelabuhan dan 2018 meningkat menjadi 540 pelabuhan.

Sementara itu untuk angkutan barang pada tahun 2016 menyinggahi hingga 31 pelabuhan, pada 2017, 43 pelabuhan dan pada 2018 meningkat menjadi 61 pelabuhan.

Pemerintah menyadari bahwa capaian ini masih harus terus ditingkatkan. Untuk itu Kemenhub terus meningkatkan sinergi dan kerjasama dengan Kementerian Lembaga terkait. Seperti Kementrian Perdagangan dalam menjaga distribusi dan harga logistik di seluruh wilayah tetap terjamin melalui program rumah kita dan gerai maritim.

Pada tahun 2019 ini, pemerintah melalui program rumah kita dan gerai maritim akan mengembangkan gudang-gudang distribusi baru bersama BUMN: Pelindo I hingga IV, Semen Indonesia, Bulog, PPI, RNI, PELNI, ASDP, Djakarta Lloyd untuk menjamin pasokan logistik tersedia dan disparitas harga terus ditekan.

Sementara itu guna ekspansi ke wilayah-wilayah terpencil program tol laut akan terus berusaha menembus titik-titik pelabuhan yang lebih jauh sehingga usaha pemerintah pusat memenuhi hak masyarakat terhadap kebutuhan pokok terus ditingkatkan meskipun dengan keterbatasan anggaran tetapi efisiensi selalu dilakukan.

Untuk itu, Kemenhub telah mendorong pihak terkait seperti Kementerian Perdagangan, Pertanian, Pelni, Djakarta Lloyd, Pelindo I hingga IV untuk berperan aktif dalam mengoptimalkan muatan balik tol laut.

Bahkan beberapa waktu lalu, Kemenhub bersama rekan-rekan media dalam peringatan hari pers nasional di Surabaya, telah melakukan diskusi bertema Seminar Tol Laut "Melanjutkan Konektivitas, Membuka Jalur Logistik dan Menekan Disparitas Harga Barang" untuk membahas mengenai kelanjutan dari program tol laut dengan mengundang stakholder terkait.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0883 seconds (0.1#10.140)