Pengembangan Bisnis Ritel, IFC Kucurkan Pinjaman USD275 Juta
A
A
A
JAKARTA - IFC, bagian dari Grup Bank Dunia dan PT CT Corpora (CT Corp) melakukan kerja sama strategis melalui pinjaman sebesar USD275 juta kepada PT Tans Corpora (Trans Corp), anak usaha CT Corp. Fasilitas ini diberikan untuk mendukung pengembangan bisnis Trans Corp di sektor ritel, pariwisata, dan properti di seluruh Indonesia.
Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengatakan, investasi IFC ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan gerai ritel Trans Corp di 25 kota sampai dengan tahun 2025. Investasi ini akan mendorong pengembangan jaringan ritel moderen di Indonesia dalam rangka memperluas akses konsumen terhadap produk-produk yang berkualitas.
"Investasi ini juga diharapkan dapat mendorong pengembangan jaringan distribusi lokal, dengan melibatkan lebih banyak lagi pemasok lokal dan usaha kecil menengah (UKM)," ujarnya di Jakarta, Senin (18/2).
Ekspansi Trans Corp di sektor ritel ini diharapkan dapat menciptakan lebih dari 30.000 lapangan kerja baru di Indonesia. Melalui sektor ini, Trans Corp bekerjasama dengan lebih dari 6.000 pemasok, dimana hampir 70 persennya adalah UKM. Disamping itu, secara tidak langsung diperkirakan sekitar 23.000 lapangan kerja akan tercipta di sektor pertanian dan distribusi.
“Kami merasa bangga dapat menjalin kerjasama dengan lembaga dunia terkemuka yang memiliki pengalaman, jaringan, dan pengetahuan yang luas seperti IFC. Dukungan IFC ini akan membantu mengembangkan usaha dan menghadirkan produk dan layanan yang inovatif kepada para konsumen sekaligus berinvestasi pada masa depan mereka dengan menerapkan praktek bisnis yang lebih berkesinambungan,” jelasnya.
Sejalan dengan prioritas strategis Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan sektor pariwisata, yang didukung oleh pinjaman Bank Dunia senilai USD300 juta, fasilitas pinjaman IFC ini juga akan digunakan untuk membantu Trans Corp mengembangkan usahanya di sektor pariwisata.
Melalui kerjasama dengan Accor, sebuah perusahaan manajemen hotel berskala internasional, Trans Corp berencana membangun 30 hotel baru dengan hampir 6.000 kamar di seluruh Indonesia. Disamping itu, Trans Corp sedang membangun lebih dari 10.000 unit apartemen dengan harga yang terjangkau di berbagai lokasi guna memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat kelas menengah sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi defisit hunian yang tengah dihadapi Indonesia.
Trans Corp juga berkomitmen untuk mengimplementasikan konsep bangunan yang ramah lingkungan bernilai sedikitnya USD275 juta yang memenuhi standar EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies) dari IFC.
“IFC senang dapat menggandeng kelompok usaha terkemuka seperti CT Corp. Paket pembiayaan ini bertujuan untuk memaksimalkan pengembangan sektor swasta guna mendukung salah satu tujuan utama IFC yaitu menciptakan lapangan kerja,” ujar Regional Vice President IFC untuk Asia & Pasifik Nena Stoiljkovic.
Dengan mendorong inovasi dan investasi dari sektor swasta, Indonesia dapat memacu pertumbuhan ekonomi melalui berbagai macam proyek yang berkesinambungan.
Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengatakan, investasi IFC ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan gerai ritel Trans Corp di 25 kota sampai dengan tahun 2025. Investasi ini akan mendorong pengembangan jaringan ritel moderen di Indonesia dalam rangka memperluas akses konsumen terhadap produk-produk yang berkualitas.
"Investasi ini juga diharapkan dapat mendorong pengembangan jaringan distribusi lokal, dengan melibatkan lebih banyak lagi pemasok lokal dan usaha kecil menengah (UKM)," ujarnya di Jakarta, Senin (18/2).
Ekspansi Trans Corp di sektor ritel ini diharapkan dapat menciptakan lebih dari 30.000 lapangan kerja baru di Indonesia. Melalui sektor ini, Trans Corp bekerjasama dengan lebih dari 6.000 pemasok, dimana hampir 70 persennya adalah UKM. Disamping itu, secara tidak langsung diperkirakan sekitar 23.000 lapangan kerja akan tercipta di sektor pertanian dan distribusi.
“Kami merasa bangga dapat menjalin kerjasama dengan lembaga dunia terkemuka yang memiliki pengalaman, jaringan, dan pengetahuan yang luas seperti IFC. Dukungan IFC ini akan membantu mengembangkan usaha dan menghadirkan produk dan layanan yang inovatif kepada para konsumen sekaligus berinvestasi pada masa depan mereka dengan menerapkan praktek bisnis yang lebih berkesinambungan,” jelasnya.
Sejalan dengan prioritas strategis Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan sektor pariwisata, yang didukung oleh pinjaman Bank Dunia senilai USD300 juta, fasilitas pinjaman IFC ini juga akan digunakan untuk membantu Trans Corp mengembangkan usahanya di sektor pariwisata.
Melalui kerjasama dengan Accor, sebuah perusahaan manajemen hotel berskala internasional, Trans Corp berencana membangun 30 hotel baru dengan hampir 6.000 kamar di seluruh Indonesia. Disamping itu, Trans Corp sedang membangun lebih dari 10.000 unit apartemen dengan harga yang terjangkau di berbagai lokasi guna memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat kelas menengah sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi defisit hunian yang tengah dihadapi Indonesia.
Trans Corp juga berkomitmen untuk mengimplementasikan konsep bangunan yang ramah lingkungan bernilai sedikitnya USD275 juta yang memenuhi standar EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies) dari IFC.
“IFC senang dapat menggandeng kelompok usaha terkemuka seperti CT Corp. Paket pembiayaan ini bertujuan untuk memaksimalkan pengembangan sektor swasta guna mendukung salah satu tujuan utama IFC yaitu menciptakan lapangan kerja,” ujar Regional Vice President IFC untuk Asia & Pasifik Nena Stoiljkovic.
Dengan mendorong inovasi dan investasi dari sektor swasta, Indonesia dapat memacu pertumbuhan ekonomi melalui berbagai macam proyek yang berkesinambungan.
(akr)