Investasi Asing di Unicorn Tak Mudah Ditarik Kembali
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menekankan, bahwa modal yang ditanamkan investor asing di startup unicorn dan e-commerce sangat berbeda dengan investasi di deposito bank sehingga tidak mudah ditarik kembali. Sebelumnya mencuat kekhawatiran apabila dana investor asing dari startup unicorn (bervaluasi USD1 miliar) keluar bakal menggangu stabilitas ekonomi.
"Saya tekankan modal yang ditanamkan beda sekali dengan deposito perbankan. Itu kan istilahnya kapan saja bisa ditarik. Investor ekonomi digital, sekali masuk enggak bisa keluar," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong di Jakarta, Selasa (26/2/2019).
Sambung dia menerangkan, investor yang menanamkan modal di startup sudah berkomitmen untuk tidak membawa keluar modalnya. Pasalnya investor asing cukup yakin dengan unicorn Indonesia
"Keluar bisa dengan tiga cara yakni IPO, jual investor lain, ketiga nilainya di nol kan. Jadi investor yang masuk ke startup itu sekali masuk harus komitmen total dan potensi keuntungannya mencukupi. Jadi keuntungannya cukup besar sehingga siap untuk risiko. Jadi beda dengan uang yang ditanam dan bisa ditarik kembali," jelasnya.
Lanjutnya, pihaknya akan memberikan aturan khusus bagi investor asing yang menyuntikan dananya ke unicorn di Indonesia. Pasalnya, dirinya sempat kecolongan sata investor asing yang memberikan dananya. "Pertumbuhan baik arus modal atau usaha unicorn begitu cepat. Terus terang kita kewalahan memonitor dan tracking," tegas dia.
"Saya tekankan modal yang ditanamkan beda sekali dengan deposito perbankan. Itu kan istilahnya kapan saja bisa ditarik. Investor ekonomi digital, sekali masuk enggak bisa keluar," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong di Jakarta, Selasa (26/2/2019).
Sambung dia menerangkan, investor yang menanamkan modal di startup sudah berkomitmen untuk tidak membawa keluar modalnya. Pasalnya investor asing cukup yakin dengan unicorn Indonesia
"Keluar bisa dengan tiga cara yakni IPO, jual investor lain, ketiga nilainya di nol kan. Jadi investor yang masuk ke startup itu sekali masuk harus komitmen total dan potensi keuntungannya mencukupi. Jadi keuntungannya cukup besar sehingga siap untuk risiko. Jadi beda dengan uang yang ditanam dan bisa ditarik kembali," jelasnya.
Lanjutnya, pihaknya akan memberikan aturan khusus bagi investor asing yang menyuntikan dananya ke unicorn di Indonesia. Pasalnya, dirinya sempat kecolongan sata investor asing yang memberikan dananya. "Pertumbuhan baik arus modal atau usaha unicorn begitu cepat. Terus terang kita kewalahan memonitor dan tracking," tegas dia.
(akr)