Jatuh ke Rp14.118/USD, Rupiah Jadi Mata Uang Terlemah di Asia
A
A
A
JAKARTA - Awal Maret ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dibuka melanjutkan pelemahan dari bulan sebelumnya. Kurs rupiah di data Yahoo Finance pada Jumat (1/3/2019) melemah 56 poin atau 0,39% ke level Rp14.116 per USD, berbanding penutupan sebelumnya di level Rp14.060 per USD.
Indeks Bloomberg mencatat rupiah terseret 49 poin atau 0,35% ke level Rp14.118 per USD pada pukul 10.55 WIB. Pembukaan dagang, rupiah langsung lemas 31 poin ke Rp14.100 dibanding penutupan Kamis lalu di Rp14.069 per USD.
Hasil ini menjadikan rupiah sebagai mata uang berkinerja terburuk di Asia. Kemudian disusul yen Jepang yang melemah -0,26% ke level 111,68 yen per USD, ringgit Malaysia -0,17%, peso Filipina -0,16%, rupee India -0,12%, won Korea Selatan -0,07%, yuan China -0,06%, dan dolar Taiwan -0,06% menjadi 30,82.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada hari ini terdepresiasi 49 poin ke level Rp14.111 per USD, berbanding level Rp14.062 per USD pada Kamis kemarin.
Greenback--julukan dolar AS--mendapat kemajuan berkat kebijakan ekonomi yang dilakukan Presiden AS Donald Trump, sehingga PDB AS pada kuartal IV-2018 lebih tinggi dari perkiraan para ekonom. USD mencapai level tertinggi 10 minggu terhadap enam mata uang utama pada awal Maret ini.
Melansir dari Reuters, Jumat (1/3/2019), pertumbuhan produk domestik bruto AS pada kuartal IV-2018 tumbuh 2,6%, lebih tinggi dari ekspektasi para ekonom di level 2,3%.
Indeks USD terhadap enam mata uang utama naik 0,1% menjadi 96,250, lebih tinggi dari level sebelumnya di 95,824. "Dolar AS menerima hasil bersih setelah data PDB AS yang kuat. Respon kuat terhadap data PDB AS menunjukkan bahwa pasar saat ini lebih fokus kepada fundamental, bukan pada faktor geopolitik," ujar Junichi Ishikawa, ahli strategi senior valuta asing di IG Securities di Tokyo.
Indeks Bloomberg mencatat rupiah terseret 49 poin atau 0,35% ke level Rp14.118 per USD pada pukul 10.55 WIB. Pembukaan dagang, rupiah langsung lemas 31 poin ke Rp14.100 dibanding penutupan Kamis lalu di Rp14.069 per USD.
Hasil ini menjadikan rupiah sebagai mata uang berkinerja terburuk di Asia. Kemudian disusul yen Jepang yang melemah -0,26% ke level 111,68 yen per USD, ringgit Malaysia -0,17%, peso Filipina -0,16%, rupee India -0,12%, won Korea Selatan -0,07%, yuan China -0,06%, dan dolar Taiwan -0,06% menjadi 30,82.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada hari ini terdepresiasi 49 poin ke level Rp14.111 per USD, berbanding level Rp14.062 per USD pada Kamis kemarin.
Greenback--julukan dolar AS--mendapat kemajuan berkat kebijakan ekonomi yang dilakukan Presiden AS Donald Trump, sehingga PDB AS pada kuartal IV-2018 lebih tinggi dari perkiraan para ekonom. USD mencapai level tertinggi 10 minggu terhadap enam mata uang utama pada awal Maret ini.
Melansir dari Reuters, Jumat (1/3/2019), pertumbuhan produk domestik bruto AS pada kuartal IV-2018 tumbuh 2,6%, lebih tinggi dari ekspektasi para ekonom di level 2,3%.
Indeks USD terhadap enam mata uang utama naik 0,1% menjadi 96,250, lebih tinggi dari level sebelumnya di 95,824. "Dolar AS menerima hasil bersih setelah data PDB AS yang kuat. Respon kuat terhadap data PDB AS menunjukkan bahwa pasar saat ini lebih fokus kepada fundamental, bukan pada faktor geopolitik," ujar Junichi Ishikawa, ahli strategi senior valuta asing di IG Securities di Tokyo.
(ven)