Tol Laut Sumbang Kenaikan Volume Distribusi Logistik Nasional
A
A
A
JAKARTA - Tol laut telah mampu menurunkan disparitas harga sebanyak 15 hingga 20% di sejumlah wilayah di Indonesia Bagian Timur, bahkan kini tol laut menyumbang kenaikan volume distribusi logistik nasional di tahun 2018. Dalam tiga tahun terakhir, distribusi logistik melalui angkutan laut tercatat naik sebesar 41 juta ton.
“Program tol laut dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang cukup signifikan dalam menyumbang kenaikan volume distribusi logistik nasional. Berdasarkan data BPS, volume distribusi logistik nasional tahun 2015 mencapai 238 juta ton, menjadi 279 juta ton pada 2018 dan tol laut berperan dalam kenaikan tersebut,” ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko di Jakarta Selasa (5/3/2019).
Sambung dia menerangkan, penambahan kapal-kapal tol laut yang mengangkut barang-barang ke seluruh wilayah Indonesia juga ikut menyumbang kenaikan volume distribusi logistik nasional. Kini untuk mengoptimalkan peranan Tol Laut dalam rantai logistik nasional, Pemerintah mendorong penyelenggaraan angkutan logistik Tol Laut bukan hanya port to port (dari pelabuhan ke pelabuhan).
Tetapi sampai end to end (langsung sampai ke konsumen), sehingga tepat sasaran ke masyarakat agar dapat merasakan harga yang terjangkau. Untuk itu, pemerintah melalui Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggagas program kontainer masuk desa bekerja sama dengan Maritime Research Institute Nusantara (MARIN).
“Sebagai perwujudan kehadiran negara, Kementerian Perhubungan segera mengimplementasikan program kontainer masuk desa untuk memperkuat konektivitas ekonomi desa dan nasional melalui program tol laut demi mewujudkan program Nawacita pemerintah dalam rangka menghadirkan negara di beranda terdepan NKRI,” tandasnya
Selain diharapkan mampu menurunkan disparitas harga, program kontainer masuk desa diharapkan dapat memastikan ketersediaan berbagai bahan pokok dan penting di wilayah desa yang selama ini belum maksimal.
"Kementerian Perhubungan bersama Pelindo Marine Service anak perusahaan PT. Pelindo III Surabaya juga akan menyiapkan mini kontainer (minicon) dengan ukuran yang memungkinkan agar bisa masuk ke wilayah pedesaan dan pulau terpencil yang tidak memiliki infrastruktur jalan raya yang lebar dan hanya mampu diangkut dengan truk kecil atau mobil bak terbuka," jelasnya.
“Program tol laut dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang cukup signifikan dalam menyumbang kenaikan volume distribusi logistik nasional. Berdasarkan data BPS, volume distribusi logistik nasional tahun 2015 mencapai 238 juta ton, menjadi 279 juta ton pada 2018 dan tol laut berperan dalam kenaikan tersebut,” ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko di Jakarta Selasa (5/3/2019).
Sambung dia menerangkan, penambahan kapal-kapal tol laut yang mengangkut barang-barang ke seluruh wilayah Indonesia juga ikut menyumbang kenaikan volume distribusi logistik nasional. Kini untuk mengoptimalkan peranan Tol Laut dalam rantai logistik nasional, Pemerintah mendorong penyelenggaraan angkutan logistik Tol Laut bukan hanya port to port (dari pelabuhan ke pelabuhan).
Tetapi sampai end to end (langsung sampai ke konsumen), sehingga tepat sasaran ke masyarakat agar dapat merasakan harga yang terjangkau. Untuk itu, pemerintah melalui Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggagas program kontainer masuk desa bekerja sama dengan Maritime Research Institute Nusantara (MARIN).
“Sebagai perwujudan kehadiran negara, Kementerian Perhubungan segera mengimplementasikan program kontainer masuk desa untuk memperkuat konektivitas ekonomi desa dan nasional melalui program tol laut demi mewujudkan program Nawacita pemerintah dalam rangka menghadirkan negara di beranda terdepan NKRI,” tandasnya
Selain diharapkan mampu menurunkan disparitas harga, program kontainer masuk desa diharapkan dapat memastikan ketersediaan berbagai bahan pokok dan penting di wilayah desa yang selama ini belum maksimal.
"Kementerian Perhubungan bersama Pelindo Marine Service anak perusahaan PT. Pelindo III Surabaya juga akan menyiapkan mini kontainer (minicon) dengan ukuran yang memungkinkan agar bisa masuk ke wilayah pedesaan dan pulau terpencil yang tidak memiliki infrastruktur jalan raya yang lebar dan hanya mampu diangkut dengan truk kecil atau mobil bak terbuka," jelasnya.
(akr)