Menko Darmin Ungkap Bisnis Syariah di Indonesia Masih Lambat
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, bahwa perkembangan bisnis syariah masih melambat di Indonesia, lantaran terdapat banyak kendala. Perekonomi syariah Tanah Air tidak mengalami perkembangan cepat, karena kendala dari kegiatan rill pada bisnis syariah.
"Beberapa bulan yang lalu dalam kesempatan acara keuangan dan pembiayaan syariah yang dilaksanakan BI saya menyampaikan satu pandangan bahwa sebetulnya perkembangan keuangan syariah yang tidak bisa cepat setelah beberapa tahun terakhir itu kendalanya ada di sektor riilnya, bukan keuangan," ujar Menko Darmin di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Hal ini disampaikan olehnya dalam acara Milad ke-15 Tahun Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) dengan tema Manajemen Syariah pada Bisnis Travel Haji dan Umrah. Sambung dia menerangkan, padahal Indonesia merupakan pangsa pasar bisnis syariah yang besar, hanya saja hal tersebut tak dimanfaatkan dengan maksimal.
"Kendalanya bukan keuangan, bukan di supply sidenya tapi ada di demand sidenya yaitu sektor riil kegiatan ekonomi kita itu sendiri. Nah hari ini temanya, salah satu demand side yang mestinya sudah sangat panjang waktunya kita laksanakan," terang dia.
Darmin menerangkan, sehingga manajemennya sudah seharusnya disempurnakan dari waktu ke waktu menjadi lebih syariah. Untuk itu, beberapa perbaikan perlu ditingkatkan dalam membangun ekonomi syariah di Indonesia. "Tentunya pelaksanaan ekonomi syariah akan mendukung kepentingan nasional," ungkapnya.
"Beberapa bulan yang lalu dalam kesempatan acara keuangan dan pembiayaan syariah yang dilaksanakan BI saya menyampaikan satu pandangan bahwa sebetulnya perkembangan keuangan syariah yang tidak bisa cepat setelah beberapa tahun terakhir itu kendalanya ada di sektor riilnya, bukan keuangan," ujar Menko Darmin di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Hal ini disampaikan olehnya dalam acara Milad ke-15 Tahun Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) dengan tema Manajemen Syariah pada Bisnis Travel Haji dan Umrah. Sambung dia menerangkan, padahal Indonesia merupakan pangsa pasar bisnis syariah yang besar, hanya saja hal tersebut tak dimanfaatkan dengan maksimal.
"Kendalanya bukan keuangan, bukan di supply sidenya tapi ada di demand sidenya yaitu sektor riil kegiatan ekonomi kita itu sendiri. Nah hari ini temanya, salah satu demand side yang mestinya sudah sangat panjang waktunya kita laksanakan," terang dia.
Darmin menerangkan, sehingga manajemennya sudah seharusnya disempurnakan dari waktu ke waktu menjadi lebih syariah. Untuk itu, beberapa perbaikan perlu ditingkatkan dalam membangun ekonomi syariah di Indonesia. "Tentunya pelaksanaan ekonomi syariah akan mendukung kepentingan nasional," ungkapnya.
(akr)