Menteri Rini Banggakan Kinerja BUMN yang Semakin Kuat
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan bahwa kondisi BUMN saat ini semakin kuat dan kokoh seiring dengan kinerja yang terus bertumbuh.
Hal itu tercermin dalam laporan kinerja BUMN sepanjang tahun 2018, dimana aset, laba, ekuitas, belanja modal (capital expenditure/capex) hingga kontribusi kepada APBN dalam bentuk pajak, PNBP dan dividen pun naik cukup signifikan.
Sampai dengan 31 Desember 2018, total aset BUMN telah menembus angka Rp8.092 triliun, naik Rp882 triliun dari capaian 2017 sebesar Rp7.210 triliun. Sementara total laba BUMN tumbuh menjadi Rp188 triliun dari Rp186 triliun pada 2017.
Besarnya kontribusi BUMN dalam pembangunan infrastruktur pun terlihat dari capex BUMN yang meningkat sepanjang 2018, mencapai Rp487 triliun, naik signifikan dibandingkan 2017 sebesar Rp315 triliun. Tak hanya itu, capex BUMN 2018 juga didominasi oleh sektor infrastruktur.
"Kontribusi BUMN terhadap APBN pun melonjak menjadi Rp422 triliun, naik Rp68 triliun dari setoran 2017 sebesar Rp354 triliun," ungkap Rini dalam siaran pers, Rabu (6/3/2019).
Rini menegaskan kinerja positif ini akan dijaga dan tingkatkan agar BUMN dapat terus melayani negeri, menjadi agen pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Sebagaimana yang tertuang dalam amanah konstitusi bahwa BUMN harus menjadi agen pembangunan dan agen penciptaan nilai," ujarnya.
Dia memaparkan, wujud nyata kontribusi BUMN dalam pembangunan tercermin dari peningkatan konektivitas darat, laut, dan udara. Di darat, BUMN telah merealisasikan pembangunan dan pengoperasian jalan tol sepanjang 782 km, reaktivasi rel kereta Jawa Barat sepanjang 178,8 km, LRT Palembang serta pembangunan LRT Jabodebek.Di laut, BUMN telah membangun 27 pelabuhan baru, 100 kapal pendukung tol laut, peningkatan kapasitas peti kemas menjadi 28,8 Teus dan Dwelling Time menjadi 3 hari dari semula 7 hari pada 2014. Adapun, BUMN telah membangun 10 bandar Udara baru demi menunjang konektivitas udara.
Di sektor kelistrikan, BUMN telah berkontribusi meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 97,2%. Didukung dengan kapasitas listrik terpasang sebesar 57.822 Megawatt (MW), 53.000 km transmisi, dan 131.000 MVA gardu induk.
"Selain itu, Sinergi BUMN juga telah berhasil menyambungkan listrik ke lebih dari 100.000 keluarga tidak mampu di Jawa Barat. Keluarga tidak mampu tersebut sebelumnya tidak memiliki akses langsung terhadap listrik PLN, dan menumpang listrik tetangga," tambahnya.
BUMN juga berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat sejumlah program ekonomi kerakyatan. Sepanjang 2018 BUMN telah menyalurkan Rp113,9 triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 4,3 juta nasabah, dan menyalurkan Rp16,4 triliun kepada 4,2 juta nasabah kredit ultra mikro PNM Mekaar.
Kemudian, lewat program Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang telah tersebar di 209 lokasi seluruh Indonesia, BUMN telah membina 12.522 pelaku UMKM dan mewadahi produknya dengan aplikasi Blanja.com. RKB bertujuan untuk menaikan kelas ekonomi pelaku UMKM melalui pembinaan dan pembelajaran bersama.
Tak hanya itu, sambung Rini, BUMN juga merealisasikan BBM Satu Harga di 123 titik lokasi di Papua, Merealisasikan program Kewirausahaan Pertanian di 9 Kabupaten di Jawa Barat, serta mendirikan 76 BUMN Shop di desa tertinggal di Sukabumi, Tasikmalaya dan Ciamis.
"Ke depan BUMN harus meningkatkan akselerasi dan kinerjanya. Peran BUMN sebagai agen pembangunan dan agen penciptaan nilai pun harus terus ditingkatkan. Langkah kita masih panjang, marilah kita terus kerja, kerja, dan kerja demi kemajuan Indonesia," tandasnya.
Hal itu tercermin dalam laporan kinerja BUMN sepanjang tahun 2018, dimana aset, laba, ekuitas, belanja modal (capital expenditure/capex) hingga kontribusi kepada APBN dalam bentuk pajak, PNBP dan dividen pun naik cukup signifikan.
Sampai dengan 31 Desember 2018, total aset BUMN telah menembus angka Rp8.092 triliun, naik Rp882 triliun dari capaian 2017 sebesar Rp7.210 triliun. Sementara total laba BUMN tumbuh menjadi Rp188 triliun dari Rp186 triliun pada 2017.
Besarnya kontribusi BUMN dalam pembangunan infrastruktur pun terlihat dari capex BUMN yang meningkat sepanjang 2018, mencapai Rp487 triliun, naik signifikan dibandingkan 2017 sebesar Rp315 triliun. Tak hanya itu, capex BUMN 2018 juga didominasi oleh sektor infrastruktur.
"Kontribusi BUMN terhadap APBN pun melonjak menjadi Rp422 triliun, naik Rp68 triliun dari setoran 2017 sebesar Rp354 triliun," ungkap Rini dalam siaran pers, Rabu (6/3/2019).
Rini menegaskan kinerja positif ini akan dijaga dan tingkatkan agar BUMN dapat terus melayani negeri, menjadi agen pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Sebagaimana yang tertuang dalam amanah konstitusi bahwa BUMN harus menjadi agen pembangunan dan agen penciptaan nilai," ujarnya.
Dia memaparkan, wujud nyata kontribusi BUMN dalam pembangunan tercermin dari peningkatan konektivitas darat, laut, dan udara. Di darat, BUMN telah merealisasikan pembangunan dan pengoperasian jalan tol sepanjang 782 km, reaktivasi rel kereta Jawa Barat sepanjang 178,8 km, LRT Palembang serta pembangunan LRT Jabodebek.Di laut, BUMN telah membangun 27 pelabuhan baru, 100 kapal pendukung tol laut, peningkatan kapasitas peti kemas menjadi 28,8 Teus dan Dwelling Time menjadi 3 hari dari semula 7 hari pada 2014. Adapun, BUMN telah membangun 10 bandar Udara baru demi menunjang konektivitas udara.
Di sektor kelistrikan, BUMN telah berkontribusi meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 97,2%. Didukung dengan kapasitas listrik terpasang sebesar 57.822 Megawatt (MW), 53.000 km transmisi, dan 131.000 MVA gardu induk.
"Selain itu, Sinergi BUMN juga telah berhasil menyambungkan listrik ke lebih dari 100.000 keluarga tidak mampu di Jawa Barat. Keluarga tidak mampu tersebut sebelumnya tidak memiliki akses langsung terhadap listrik PLN, dan menumpang listrik tetangga," tambahnya.
BUMN juga berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat sejumlah program ekonomi kerakyatan. Sepanjang 2018 BUMN telah menyalurkan Rp113,9 triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 4,3 juta nasabah, dan menyalurkan Rp16,4 triliun kepada 4,2 juta nasabah kredit ultra mikro PNM Mekaar.
Kemudian, lewat program Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang telah tersebar di 209 lokasi seluruh Indonesia, BUMN telah membina 12.522 pelaku UMKM dan mewadahi produknya dengan aplikasi Blanja.com. RKB bertujuan untuk menaikan kelas ekonomi pelaku UMKM melalui pembinaan dan pembelajaran bersama.
Tak hanya itu, sambung Rini, BUMN juga merealisasikan BBM Satu Harga di 123 titik lokasi di Papua, Merealisasikan program Kewirausahaan Pertanian di 9 Kabupaten di Jawa Barat, serta mendirikan 76 BUMN Shop di desa tertinggal di Sukabumi, Tasikmalaya dan Ciamis.
"Ke depan BUMN harus meningkatkan akselerasi dan kinerjanya. Peran BUMN sebagai agen pembangunan dan agen penciptaan nilai pun harus terus ditingkatkan. Langkah kita masih panjang, marilah kita terus kerja, kerja, dan kerja demi kemajuan Indonesia," tandasnya.
(fjo)