BNI Ikut Perkuat Penetrasi Ekspor Perikanan
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI salurkan pembiayaan lengkap bagi pelaku usaha di Indonesia yang berorientasi ekspor. Tidak hanya untuk kepada eksportir, tapi juga pembiayaan bagi importir yang membeli produk dari eksportir Indonesia.
Skema ini akan memudahkan transaksi antar pengusaha asal Indonesia dengan Importir di negara tujuan ekspornya. Skema ini diterapkan pada perdagangan seafood yang diproduksi oleh penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan BNI, asal Bulukumba, Sulawesi Selatan bernama Abdul Rozak.
Abdul Rozak yang juga merupakan petani tambang, mengekspor udang hasil budidayanya di Bulukumba melalui PT Multi Monodon Group yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan. Kemudian PT Multi Monodon Group menampung produk-produk seafood dari berbagai petani tambak seperti Abdul Rozak.
Selanjutnya PT Multi Monodon Group mengekspor hasil perikanan dan kelautan itu ke pembeli yang berada di beberapa negara seperti Singapura, Hong Kong, Jepang, China dan beberapa negara lainnya. Salah satu pembelinya yakni Wealthy Garden Holdings yang berada di Hong Kong. Melalui BNI Cabang Hong Kong, BNI memberikan fasilitas impor.
Direktur Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo mengutarakan, bahwa salah satu strategi yang dikembangkan untuk meningkatkan ekspor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seperti Abdul Rozak adalah memberikan fasilitas KUR. Dari pembiayaan tersebut, mereka dapat mengembangkan usaha tambaknya yang semula berawal dari 2 petak tambak. “BNI melihat bahwa UMKM merupakan bagian strategis dalam peningkatan kesejahteraan rakyat,” ujar Rico di Jakarta, Kamis (14/3/2019).
PT Multi Monodon Group sebagai perusahaan eksportir seafood menjadi salah satu debitur Sentra Kredit Menengah (SKM) BNI di wilayah Makassar. Multi Monodon yang telah memulai usahanya dari tahun 1997 merupakan perusahaan eksportir Frozen Seafood seperti ikan dan udang yang membeli bahan baku produk Seafood dari petambak dan nelayan untuk menghasilkan produk ekspor yang berkualitas.
Tercatat Multi Monodon sendiri telah menjadi debitur BNI dari tahun 2005 dan mengekspor produknya ke Singapura, Hong Kong, Jepang, China dan beberapa negara lainnya. “Dalam upaya mengejar pertumbuhan transaksi ekspor selain tetap meningkatkan layanan Trade kepada nasabah Korporasi, BNI juga fokus dalam mengembangkan pasar UMKM berbasis ekspor,” ungkap Rico.
Pemimpin Divisi Internasional BNI Eko Setyo Nugroho menyampaikan, BNI juga memberikan pendampingan dan pelatihan kepada nasabah eksportir dan importir. BNI juga memberikan pricing yang kompetitif dan layanan transaksi ekspor impor yang cepat dan efisien. BNI memanfaatkan Kantor Cabang di luar negeri sebagai penyedia sumber dana murah untuk pembiayaan nasabah importir dan eksportir di dalam negeri.
Skema ini akan memudahkan transaksi antar pengusaha asal Indonesia dengan Importir di negara tujuan ekspornya. Skema ini diterapkan pada perdagangan seafood yang diproduksi oleh penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan BNI, asal Bulukumba, Sulawesi Selatan bernama Abdul Rozak.
Abdul Rozak yang juga merupakan petani tambang, mengekspor udang hasil budidayanya di Bulukumba melalui PT Multi Monodon Group yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan. Kemudian PT Multi Monodon Group menampung produk-produk seafood dari berbagai petani tambak seperti Abdul Rozak.
Selanjutnya PT Multi Monodon Group mengekspor hasil perikanan dan kelautan itu ke pembeli yang berada di beberapa negara seperti Singapura, Hong Kong, Jepang, China dan beberapa negara lainnya. Salah satu pembelinya yakni Wealthy Garden Holdings yang berada di Hong Kong. Melalui BNI Cabang Hong Kong, BNI memberikan fasilitas impor.
Direktur Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo mengutarakan, bahwa salah satu strategi yang dikembangkan untuk meningkatkan ekspor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seperti Abdul Rozak adalah memberikan fasilitas KUR. Dari pembiayaan tersebut, mereka dapat mengembangkan usaha tambaknya yang semula berawal dari 2 petak tambak. “BNI melihat bahwa UMKM merupakan bagian strategis dalam peningkatan kesejahteraan rakyat,” ujar Rico di Jakarta, Kamis (14/3/2019).
PT Multi Monodon Group sebagai perusahaan eksportir seafood menjadi salah satu debitur Sentra Kredit Menengah (SKM) BNI di wilayah Makassar. Multi Monodon yang telah memulai usahanya dari tahun 1997 merupakan perusahaan eksportir Frozen Seafood seperti ikan dan udang yang membeli bahan baku produk Seafood dari petambak dan nelayan untuk menghasilkan produk ekspor yang berkualitas.
Tercatat Multi Monodon sendiri telah menjadi debitur BNI dari tahun 2005 dan mengekspor produknya ke Singapura, Hong Kong, Jepang, China dan beberapa negara lainnya. “Dalam upaya mengejar pertumbuhan transaksi ekspor selain tetap meningkatkan layanan Trade kepada nasabah Korporasi, BNI juga fokus dalam mengembangkan pasar UMKM berbasis ekspor,” ungkap Rico.
Pemimpin Divisi Internasional BNI Eko Setyo Nugroho menyampaikan, BNI juga memberikan pendampingan dan pelatihan kepada nasabah eksportir dan importir. BNI juga memberikan pricing yang kompetitif dan layanan transaksi ekspor impor yang cepat dan efisien. BNI memanfaatkan Kantor Cabang di luar negeri sebagai penyedia sumber dana murah untuk pembiayaan nasabah importir dan eksportir di dalam negeri.
(akr)