QR Code dan Pembayaran Cashless ala Ixobox Makin Diminati

Minggu, 17 Maret 2019 - 08:15 WIB
QR Code dan Pembayaran...
QR Code dan Pembayaran Cashless ala Ixobox Makin Diminati
A A A
Ixobox memang tidak pernah berencana jadi bisnis gunting rambut biasa. Selalu update dengan teknologi ”kekinian”, gerai gunting rambut dengan lebih dari 50 cabang tersebut sukses jadi bisnis waralaba yang menjanjikan. Gerai Ixobox di basement lobi barat mal Ciputra terlihat sangat modern.

Ada sekitar 4 hairstylist yang sedang sibuk menggunting rambut. Sejumlah pengunjung duduk mengantre di ruang tunggu yang disediakan sambil memegang selembar tiket. Tiket bukti pembayaran itu berisi nomor antrean sekaligus QR Code.
Kode QR itu lantas dipindai oleh hairstylist.

”Kalau dia (hairstylist) tidak scan, listrik di boksnya tidak akan hidup. Setelah scan, barulah proses gunting rambut dimulai. Itu pun kami batasi. Setiap 15-20 menit akan mati. Ini untuk kenyamanan konsumen, agar mereka tidak menunggu terlalu lama,” ujar Managing Partner Ixobox Danny Anthonius. QR Code tersebut juga bertujuan untuk menghindari kecurangan. ”Kami sebutnya fraud system. Inilah yang akan meningkatkan kepercayaan investor. Bahwa Ixobox sangat simpel dan sangat transparan,” tambah Danny.

Sebelumnya, konsumen membayar lewat Kiosk Machine yang disediakan. Yang menerima pembayaran tunai maupun cashless seperti Gopay maupun Ovo. Semuanya dilakukan secara mandiri tanpa ada kasir. ”Ixobox bukan hanya gerai gunting rambut pertama yang menerapkan teknologi Kiosk Machine seperti ini, bahkan ritel-ritel lainnya pun jarang menggunakannya,” ujar Danny.

Pembayaran Cashless


Danny mendirikan Ixobox pada 2015 dan terus berkembang pesat. Banyak cabang baru dibuka. Saat ini sudah ada sekitar 50 outlet (termasuk merek Goonting-red) yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Danny, penggunaan teknologi seperti Kiosk Machine cukup memegang peranan penting. ”Mungkin investasinya awalnya besar. Tapi, teknologi ini tidak hanya efisien, juga untuk menghindari fraud atau kecurangan,” ungkapnya.

Efisien, karena Kiosk Machine menggantikan meja kasir yang ukurannya cukup besar. Juga, pihaknya tidak perlu mengeluarkan biaya operasional untuk menggaji kasir. ”Dari sisi konsumen, pembayaran juga cepat dan memberikan pengalaman berkesan,” ungkap Danny. Lewat Kiosk Machine itu, pembayaran non tunai jadi lebih mudah. Sekitar 20 outlet dari total 50 outlet (termasuk Goonting) sudah menerima pembayaran cashless.

”Dengan cashless, kita bisa memastikan uang disetorkan secara langsung (realtime), tidak terlalu lama mengendap di mesin. Selain itu, data transaksi juga langsung tercatat. Ini jadi nilai tambah,” beber Danny. ”Kedepannya tujuan kita kesana (cashless), walau sekarang masih menerima pembayaran tunai,” ungkapnya.

Membangan Kepercayaan


Bagi calon investor Ixobox, tentu saja hal-hal seperti efisiensi, keamanan, serta upaya untuk menghindari kecurangan sangat penting untuk strategi jangka panjang bagi para mitra waralaba yang menurut Danny termasuk mitra pasif. ”80-90 persen dari investor Ixobox adalah mitra masif. Sebagian besar masih bekerja full time di kantor, tapi ingin memiliki usaha sampingan,” ungkapnya.

Para investor itu, Danny mengatakan, tidak ingin menjalankan usaha. Hanya ingin ikut berinvestasi. Karena itu, kepercayaan sangatlah penting bagi bisnisnya. Teknologi, lanjut Dani, memudahkan untuk membangun kepercayaan. ”Kita harus membuat mereka (investor) nyaman dan percaya bahwa Ixobox tidak mungkin menipu dan sangat sulit dicurangi. Karena data transaksi bisa dilihat secara real time,” ungkapnya.

Penghargaan Franchisee Terbaik


Danny percaya bahwa bisnis gunting rambut akan terus berkembang. ”Gunting rambut sudah jadi gaya hidup. Baik pria, wanita, anak-anak hampir setiap bulan itu potong rambut. Jadi kebutuhan dasar inilah yang membuat bisnis ini cepat berkembang. Marketnya tumbuh dan dimanapun kita hadir,” ujar Danny yang menyebut Ixobox mengincar konsumen usia 6 tahun hingga 30 tahun.

Pada Februari silam, Ixobox mendapatkan penghargaan di ajang The Best Franchisee Award 2019 & No.1 Franchise Choice Award 2019 di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut Danny, untuk bergabung, Ixobox mematok nilai investasi Rp400 juta. Angka itu tersebut sudah termasuk semua peralatan yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis Ixobox.

Mitra tinggal renovasi tempat hingga sesuai dengan standar Ixobox. “Untuk keuntungannya sendiri sistemnya kita bagi hasil/ Rata-rata per gerai setiap bulannya bisa 1.000 konsumen,” jelasnya. Tahun ini, Ixobox berencana membuka beberapa cabang baru di beberapa kota besar di Indonesia. Yang terdekat adalah Medan, Bandung, Bali dan Makassar.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0757 seconds (0.1#10.140)