Jokowi: Pengemudi Truk Adalah Pekerjaan Mulia
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara Deklarasi Pengemudi Truk Sebagai Pelopor Keselamatan di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta. Dalam sambutannya, Jokowi menekankan pentingnya keselamatan dalam berkendara.
Di hadapan ratusan sopir truk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Jokowi mengungkapkan pekerjaan para sopir truk ini merupakan sesuatu yang sangat mulia. Karena profesi pengemudi truk banyak membantu masyarakat, terutama dalam mendistribusikan barang yang dibutuhkan.
"Pengemudi truk itu adalah pekerjaan mulia karena membawa barang dari suatu tempat ke tempat lain untuk keperluan masyarakat, apapun barangnya," ujar Jokowi di Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Jokowi juga menceritakan, bahwa latar belakang keluarganya adalah pengemudi truk. "Almarhum bapak saya itu sopir truk dan sopir bus. Dan kenapa saya katakan pengemudi profesi mulia, karena dari situlah saya bisa sekolah. Dari profesi pengemudi ini bisa memberikan kehidupan keluarga yang lebih baik," kenangnya.
Kepada ribuan sopir yang hadir, Jokowi menekankan untuk menjaga pentingnya keselamatan berkendara. Data dari pemerintah, angka kecelakaan di jalan raya terbilang tinggi, dimana 2 hingga 3 orang meninggal dunia per jam karena kecelakaan lalu lintas.
Artinya ada sekitar 26.000-29.000 jiwa meninggal per tahun karena kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Sehingga menimbulkan kerugian cukup besar baik moril maupun materil dan mengakibatkan kemiskinan baru.
Saat ini, 70% kecelakaan di jalan tol juga melibatkan truk (50 kejadian per harinya), tingkat fatalitas kecelakaan yang tinggi diakibatkan oleh rem blong. Dan lebih dari 75% pelanggaran overloading terdapat di jembatan timbang.
Untuk itu, Aptrindo sebagai inisiator acara ini, memandang perlu adanya gerakan yang dapat membangkitkan kesadaran terhadap pentingnya keselamatan dalam berkendara dijalan, khususnya pengemudi truk angkutan barang.
Di hadapan ratusan sopir truk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Jokowi mengungkapkan pekerjaan para sopir truk ini merupakan sesuatu yang sangat mulia. Karena profesi pengemudi truk banyak membantu masyarakat, terutama dalam mendistribusikan barang yang dibutuhkan.
"Pengemudi truk itu adalah pekerjaan mulia karena membawa barang dari suatu tempat ke tempat lain untuk keperluan masyarakat, apapun barangnya," ujar Jokowi di Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Jokowi juga menceritakan, bahwa latar belakang keluarganya adalah pengemudi truk. "Almarhum bapak saya itu sopir truk dan sopir bus. Dan kenapa saya katakan pengemudi profesi mulia, karena dari situlah saya bisa sekolah. Dari profesi pengemudi ini bisa memberikan kehidupan keluarga yang lebih baik," kenangnya.
Kepada ribuan sopir yang hadir, Jokowi menekankan untuk menjaga pentingnya keselamatan berkendara. Data dari pemerintah, angka kecelakaan di jalan raya terbilang tinggi, dimana 2 hingga 3 orang meninggal dunia per jam karena kecelakaan lalu lintas.
Artinya ada sekitar 26.000-29.000 jiwa meninggal per tahun karena kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Sehingga menimbulkan kerugian cukup besar baik moril maupun materil dan mengakibatkan kemiskinan baru.
Saat ini, 70% kecelakaan di jalan tol juga melibatkan truk (50 kejadian per harinya), tingkat fatalitas kecelakaan yang tinggi diakibatkan oleh rem blong. Dan lebih dari 75% pelanggaran overloading terdapat di jembatan timbang.
Untuk itu, Aptrindo sebagai inisiator acara ini, memandang perlu adanya gerakan yang dapat membangkitkan kesadaran terhadap pentingnya keselamatan dalam berkendara dijalan, khususnya pengemudi truk angkutan barang.
(ven)