PLN Jabar Jamin Tidak Ada Listrik Padam Saat Penghitungan Suara
A
A
A
BANDUNG - PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat menjamin tidak akan ada mati listrik atau padam di kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) saat proses penghitungan suara Pemilu 2019 berlangsung. Pasokan listrik menjadi sumber energi vital di kantor KPU Jawa Barat. Padamnya listrik bakal menghambat input data perolehan suara.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Iwan Purwana, menerangkan untuk mengamankan pasokan listrik saat kegiatan Pemilu, PLN UID Jabar melakukan koordinasi intensif dengan KPU, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten atau kota.
Koordinasi dilakukan untuk melakukan pemetaan terhadap objek-objek yang dianggap vital. Kemudian, PLN melakukan pemasangan genset dengan total kapasitas 965,5 kVA. Di setiap KPUD juga dipasang UPS di yang disiagakan di 14 titik.
"Misalnya ke KPU Provinsi Jabar, kami siapkan UPS 200 kVA. Insya Allah tidak ada kedip. Jadi kalau ada gangguan di suplai atau genset, insya Allah enggak ada padam listrik," kata Iwan saat apel siaga kesiapan pasokan listrik dan petugas PLN di Stadion GBLA, Gedebage, Kota Bandung, Selasa (19/3/2019).
Selain itu, PLN juga melakukan pemeliharaan kubikel dan busbar 20 kV Gardu Induk dan pemeliharaan penyulang. Jaringan dan peralatan listrik di KPU juga dicek agar tidak ada masalah kabel dari sisi eksternal atau internal. Baca Juga: Jamin Pasokan Listrik Aman Selama Pemilu, PLN Jabar Kerahkan Ribuan Petugas
"Makanya kami pastikan lagi di KPUD bahwa pembatas dayanya mencukupi. Jangan sampai, suplai aman, tetapi gangguannya ada di internal. Itu kami cek juga. Kami akan pastikan tidak ada gangguan eksternal atau internal di kantor KPU," sambung dia.
Menurut Iwan, potensi gangguan listrik bisa terjadi pada pembangkit, jaringan, atau lokasi. Sehingga ketiga faktor itu diantisipasi. Pun suplai dan cadangan genset telah disiapkan. Namun, kata dia, tidak ada penambahan pasokan listrik ke Jawa Barat. Karena cadangan listrik mencukupi. PLN hanya melakukan penambahan keandalan dan kesiapan UPS di lapangan.
"Kami juga mengamankan pembangkit. Teman-teman di Indonesia Power dan Transmisi Jawa Bali siaga," imbuh dia.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Iwan Purwana, menerangkan untuk mengamankan pasokan listrik saat kegiatan Pemilu, PLN UID Jabar melakukan koordinasi intensif dengan KPU, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten atau kota.
Koordinasi dilakukan untuk melakukan pemetaan terhadap objek-objek yang dianggap vital. Kemudian, PLN melakukan pemasangan genset dengan total kapasitas 965,5 kVA. Di setiap KPUD juga dipasang UPS di yang disiagakan di 14 titik.
"Misalnya ke KPU Provinsi Jabar, kami siapkan UPS 200 kVA. Insya Allah tidak ada kedip. Jadi kalau ada gangguan di suplai atau genset, insya Allah enggak ada padam listrik," kata Iwan saat apel siaga kesiapan pasokan listrik dan petugas PLN di Stadion GBLA, Gedebage, Kota Bandung, Selasa (19/3/2019).
Selain itu, PLN juga melakukan pemeliharaan kubikel dan busbar 20 kV Gardu Induk dan pemeliharaan penyulang. Jaringan dan peralatan listrik di KPU juga dicek agar tidak ada masalah kabel dari sisi eksternal atau internal. Baca Juga: Jamin Pasokan Listrik Aman Selama Pemilu, PLN Jabar Kerahkan Ribuan Petugas
"Makanya kami pastikan lagi di KPUD bahwa pembatas dayanya mencukupi. Jangan sampai, suplai aman, tetapi gangguannya ada di internal. Itu kami cek juga. Kami akan pastikan tidak ada gangguan eksternal atau internal di kantor KPU," sambung dia.
Menurut Iwan, potensi gangguan listrik bisa terjadi pada pembangkit, jaringan, atau lokasi. Sehingga ketiga faktor itu diantisipasi. Pun suplai dan cadangan genset telah disiapkan. Namun, kata dia, tidak ada penambahan pasokan listrik ke Jawa Barat. Karena cadangan listrik mencukupi. PLN hanya melakukan penambahan keandalan dan kesiapan UPS di lapangan.
"Kami juga mengamankan pembangkit. Teman-teman di Indonesia Power dan Transmisi Jawa Bali siaga," imbuh dia.
(ven)