Bank Indonesia Menantikan The Fed Turunkan Suku Bunga

Rabu, 27 Maret 2019 - 19:21 WIB
Bank Indonesia Menantikan...
Bank Indonesia Menantikan The Fed Turunkan Suku Bunga
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/FFR) sepanjang tahun ini. Kekhawatiran akan resesi di AS imbas dari ketidakpastian global menjadi musababnya. Hal ini pun akan berdampak positif bagi arus dana asing yang masuk ke Indonesia.

Terkait ini, Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, mengatakan bahwa saat ini beberapa ekonom dan investor tidak lagi berbicara, berapa kali The Fed akan menaikkan suku bunga acuan di tahun ini. Yang terjadi sebaliknya, melainkan kapan The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya.

"Kenaikan suku bunga oleh The Fed sudah mencapai puncaknya. Artinya kemungkinan besar The Fed tidak akan menaikan suku bunga acuannya sepanjang tahun ini," ujar Mirza di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Sambung dia, The Fed yang tidak akan menaikan suku bunganya merupakan sinyal positif bagi Indonesia. Pasalnya dana asing yang masuk ke Indonesia akan jauh lebih besar.

Dan bila semakin besar dan banyak dana asing yang masuk ke Indonesia maka nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga bisa menguat.

"Ke depan, Fed Policy sudah mencapai puncaknya. Sekarang orang bicaranya kapan Fed turunkan bunga. Tidak lagi membicarakan kapan naik. Kalau pun naik mungkin satu kali lagi, hal ini akan memberikan sentimen positif pada rupiah sebab rupiah akan terus menguat arena dana asing yang terus masuk," katanya.

Selain faktor eksternal, dalam rangka mendukung rupiah, pemerintah juga melakukan langkah internal dengan berupaya mengurangi defisit transaksi berjalan (Current Account Defisit/CAD). Yaitu dengan terus meningkatkan ekspor.

"Mudah-mudahan The Fed tahun ini lebih jinak dibanding periode 2013-2018, jadi itu membantu situasi pendanaan di Indonesia. Karena kebijakan The Fed ini akan mempengaruhi terhadap aliran modal masuk ke Indonesia atau aliran modal keluar dari Indonesia," jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1777 seconds (0.1#10.140)