Pembangunan Fisik Megaproyek Makassar New Port Capai 95,7%
Senin, 01 April 2019 - 09:01 WIB

Pembangunan Fisik Megaproyek Makassar New Port Capai 95,7%
A
A
A
JAKARTA - Megaproyek Makassar New Port (MNP) yang sepenuhnya dibangun maupun dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau Pelindo IV ini sampai dengan 31 Maret 2019 pengerjaan fisiknya secara agregat telah mencapai 95,7%. Rinciannya, Makassar New Port Tahap I A yang terbagi lagi dalam Paket A, B dan C tersebut masing-masing perkembangannya adalah 100%, 96,24% dan 85,9%.
Proyek prestise yang dibangun menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) ini tinggal dilakukan penyelesaian (finishing) dan perapihan. Selanjutnya, Pelindo IV tinggal menunggu proyek ini diresmikan, agar bisa dioperasikan secara penuh.
Soft launching megaproyek ini telah dilakukan pada 2 November 2018. Sejak itu, peminat MNP cukup banyak. Terhitung sudah lebih dari 50 kapal yang sandar di dermaga untuk melakukan bongkar muat barang sejak soft launching hingga proyek ini akan diresmikan pengoperasiannya.
Direktur Utama Pelindo IV Farid Padang mengatakan, selain memperlancar arus bongkar muat barang di Pelabuhan Makassar yang telah ada, kehadiran MNP yang dibangun secara bertahap dengan investasi sekitar Rp1,8 triliun ini juga untuk semakin membuka jalur direct call dan direct export ke luar negeri.
"Saat ini, di Tahap I A Paket B sedang dilakukan pekerjaan revetment, pengecoran jalur RTGC, pekerjaan perkerasan paving block dan rigid serta pengerukan. Sedangkan di Paket C sedang dilakukan finishing top layer. Dalam minggu ini kami target pekerjaan finshing dan perapian untuk Tahap I A ini sudah selesai," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan ke Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (31/3) menyatakan rasa bangganya dengan pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini. "Kita bangun kereta api, kita juga bangun Makassar New Port. Ini untuk menyerap tenaga kerja dan lapangan tenaga kerja. Proyek besar itu untuk membuka lapangan pekerjaan," jelas Presiden.
Proyek prestise yang dibangun menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) ini tinggal dilakukan penyelesaian (finishing) dan perapihan. Selanjutnya, Pelindo IV tinggal menunggu proyek ini diresmikan, agar bisa dioperasikan secara penuh.
Soft launching megaproyek ini telah dilakukan pada 2 November 2018. Sejak itu, peminat MNP cukup banyak. Terhitung sudah lebih dari 50 kapal yang sandar di dermaga untuk melakukan bongkar muat barang sejak soft launching hingga proyek ini akan diresmikan pengoperasiannya.
Direktur Utama Pelindo IV Farid Padang mengatakan, selain memperlancar arus bongkar muat barang di Pelabuhan Makassar yang telah ada, kehadiran MNP yang dibangun secara bertahap dengan investasi sekitar Rp1,8 triliun ini juga untuk semakin membuka jalur direct call dan direct export ke luar negeri.
"Saat ini, di Tahap I A Paket B sedang dilakukan pekerjaan revetment, pengecoran jalur RTGC, pekerjaan perkerasan paving block dan rigid serta pengerukan. Sedangkan di Paket C sedang dilakukan finishing top layer. Dalam minggu ini kami target pekerjaan finshing dan perapian untuk Tahap I A ini sudah selesai," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan ke Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (31/3) menyatakan rasa bangganya dengan pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini. "Kita bangun kereta api, kita juga bangun Makassar New Port. Ini untuk menyerap tenaga kerja dan lapangan tenaga kerja. Proyek besar itu untuk membuka lapangan pekerjaan," jelas Presiden.
(fjo)