FSPPB Serahkan Bantuan Rp847 Juta ke Masyarakat Sulteng

JAKARTA - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) terjun langsung memberikan bantuan ke masyarakat pascabencana yang melanda Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 28 September 2018 lalu.

Program bantuan senilai Rp847 juta ini diserahkan langsung oleh Direktur SDM Pertamina Koeshartanto dan Presiden FSPPB Arie Gumilar di Desa Sambo, Kec. Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Acara tersebut dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sigi Henri Kusuma Rombe yang mewakili bupati Sigi.

Presiden FSPPB Arie Gumilar menjelaskan, kegiatan yang bertajuk "Sambo bangkit bersama FSPPB" ini merupakan bentuk kepedulian karyawan Pertamina. Bantuan ini dikumpulkan dari gaji karyawan yang prihatin dengan masyarakat yang terdampak bencana di Sigi.

Kegiatan tersebut terdiri dari program revitalisasi sarana air bersih, program pelatihan yang mengedukasi warga dalam pengelolaan sumber daya alam, khususnya di bidang perkebunan, dan program educare terhadap anak-anak.

"Anak-anak harus tetap mempunyai semangat belajar serta orang tua mereka pun harus mampu bangkit dari keterpurukan akibat bencana yang dialami," kata Arie dalam keterangan tertulis, Senin (1/4/2019).

Sementara, Koeshartanto menyampaikan apresiasinya kepada para pekerja Pertamina dan FSPPB untuk kerja keras dan dedikasinya selama ini dalam upaya membantu pemulihan akibat bencana yang terjadi di wilayah Sulteng.

Sebagai informasi, program kegiatan bantuan ini merupakan rangkaian kegiatan FSPPB yang dimulai sejak bulan Oktober 2018 hingga bulan Maret 2019 yang dipusatkan di Desa Sambo.

Kepala Desa Sambo, Wikrom memastikan bahwa pemerintahan desa dan warganya berkomitmen untuk terus menjaga program yang diberikan FSPPB. Apresiasi terhadap program FSPPB juga diutarakan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sigi Henri Kusuma Rombe. Dia mengatakan, bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

"Apalagi, aktivitas bantuan Pertamina ini hadir tepat pascabencana. Pertamina yang pertama kali datang dan membuka tenda untuk digunakan kegiatan belajar mengajar," katanya.