2.500 Desa Belum Nikmati Sambungan Listrik
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat jumlah masyarakat Indonesia yang telah memiliki akses sambungan listrik masih belum mencapai target. Dalam hal ini Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan, Harris mengungkapkan, masih ada sebanyak 2.500 desa yang belum tersambung listrik
Meski begitu, sambung dia menekankan pemerintah terus berupaya agar listrik bisa dirasakan hingga seluruh Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan yakni melalui penggunaan energi baru dan terbarukan.
"2.500 desa itu sama sekali belum ada dan pemerintah punya program untuk itu, kita ada target 23% untuk EBT dan upaya untuk mencapai target itu dilakukan oleh pemerintah, swasta serta lembaga pembiayaan. Hal ini upaya untuk mencapai itu agar listrik bisa dirasakan oleh kita semua," ujar Harris di Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Sambung dia mengutarakan, pihaknya terus menggunakan batu bara agar mengurangi penggunaan minyak dna gas (migas) dalam memanfaatkan listrik. Hal ini agar cadangan minyak dan gas tidak banyak di eksploitasi. "Paling banyak kemudian gas dan minyak, namun karena ketersediaan gas dan minyak. Hal itu kurangi dan dilakukan sangat signifikan," paparnya.
Sebagai informasi, ESDM menargetkan target rasio elektrifikasi pada tahun ini dapat mencapai 99,9%. Sementara untuk target rasio desa berlistrik diperkirakan mencapai 100%. Seiring dengan meningkatnya infrastruktur ketenagalistrikan dan rasio elektrifikasi, maka konsumsi listrik perkapita (kWh/kapita) pada tahun ini ditargetkan sebesar 1.200 kWh/kapita.
Meski begitu, sambung dia menekankan pemerintah terus berupaya agar listrik bisa dirasakan hingga seluruh Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan yakni melalui penggunaan energi baru dan terbarukan.
"2.500 desa itu sama sekali belum ada dan pemerintah punya program untuk itu, kita ada target 23% untuk EBT dan upaya untuk mencapai target itu dilakukan oleh pemerintah, swasta serta lembaga pembiayaan. Hal ini upaya untuk mencapai itu agar listrik bisa dirasakan oleh kita semua," ujar Harris di Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Sambung dia mengutarakan, pihaknya terus menggunakan batu bara agar mengurangi penggunaan minyak dna gas (migas) dalam memanfaatkan listrik. Hal ini agar cadangan minyak dan gas tidak banyak di eksploitasi. "Paling banyak kemudian gas dan minyak, namun karena ketersediaan gas dan minyak. Hal itu kurangi dan dilakukan sangat signifikan," paparnya.
Sebagai informasi, ESDM menargetkan target rasio elektrifikasi pada tahun ini dapat mencapai 99,9%. Sementara untuk target rasio desa berlistrik diperkirakan mencapai 100%. Seiring dengan meningkatnya infrastruktur ketenagalistrikan dan rasio elektrifikasi, maka konsumsi listrik perkapita (kWh/kapita) pada tahun ini ditargetkan sebesar 1.200 kWh/kapita.
(akr)