Mendongkrak Pariwisata Melalui Festival Budaya

Jum'at, 05 April 2019 - 09:01 WIB
Mendongkrak Pariwisata Melalui Festival Budaya
Mendongkrak Pariwisata Melalui Festival Budaya
A A A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) mengadakan Festival Budaya untuk Perdamaian di desa Dete, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Tahun ini, akan dilaksanakan acara serupa di 24 kabupaten lain yang merupakan lokasi tematik di Indonesia.

NTB merupakan salah satu kawasan yang mampu menarik investasi di sektor pariwisata. Tercatat hingga akhir 2018, investasi sektor pariwisata di kawasan itu mencapai Rp17,7 triliun yang berasal dari perusahaan asing dan perusahaan nasional. Dari jumlah itu, sekitar Rp3,2 triliun untuk membangun tujuh hotel. Sementara, sisanya adalah proyek Vinci Construction Grands Projets (VCGP) yang bernilai USD1 miliar (sekitar Rp14 triliun).

"Acara Festival Budaya Untuk Perdamaian merupakan salah satu upaya pemerintah untuk melestarikan adat istiadat dan budaya," kata Anwar Sanusi, Sekjen Kemendesa PDTT dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/4/2019).

Aisyah Gamawati, Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu) Kemendesa PDTT menambahkan, Festival Budaya Perdamaian tahun 2019 ini melibatkan unsur-unsur Kemendesa PDTT, kementerian/lembaga lain, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan organisasi atau kelompok masyarakat yang bertujuan untuk penguatan pranata adat pada lingkup daerah. "Sumbawa menjadi salah satu daerah dari 24 daerah di Indonesia yang menjadi sasaran festival ini," katanya.

Dia memaparkan, festival tersebut akan dijadikan model bagi Kemendesa PDTT untuk menyampaikan kepada masyarakat publik bahwa keberagaman adat yang dimiliki daerah merupakan kekuatan luar biasa dalam membangun perdamaian dan kohesi sosial masyarakat lokal setempat sekaligus sebagai dasar keutuhan integrasi bangsa.

"Kemendesa PDTT melalui Ditjen PDTu akan berupaya melakukan pembinaan pranata adat di daerah lokasi sasaran secara berkelanjutan," tegasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8241 seconds (0.1#10.140)