Menuju Swasembada Pangan, Kementan Beri Alsintan ke Petani Sulsel
Selasa, 09 April 2019 - 21:35 WIB

Menuju Swasembada Pangan, Kementan Beri Alsintan ke Petani Sulsel
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian menargetkan swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan petani. Untuk mewujudkan itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan Sinkronisasi Program Kementerian Pertanian 2019 di Sulawesi Selatan. Kegiatan bertema "Petani Subur, Petani Makmur, Pangkep Hebat" ini digelar di Stadion Andi Mappe, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Selasa (9/4/2019).
Dalam kegiatan ini, Kementan membagikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada petani. Direktur Alsintan Kementan, Andi Nur Alamsyah, menerangkan pihaknya memberi bantuan 30 unit traktor.
Selain itu, Program Serasi di bebarapa kabupaten seperti Kabupaten Wajo, yang mendapat bantuan 10 escavator, Bone mendapatkan 5 escavator, dan kabupaten lain yang terkait program Serasi masing-masing 2 unit escavator. Hal itu untuk optimasi lahan sekitar 50 ribu hektar lahan rawa yang berada di Sulawesi Selatan, terutama di Wajo.
"Hari Jumat lalu, kita sudah mulai melakukan proses konstruksi optimalisasi lahan. Sampai hari ini, progress kita sudah sekitar 1.000 hektar yang sudah siap. Kontruksinya mudah-mudah bulan Juni tahun ini sudah bisa mulai ditanami," kata Andi Nur Alamsyah dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Menurutnya, Sulawesi Selatan merupakan lumbung pangan nasional, sentra padi nasional. Dengan adanya bantuan mekanisasi, tentu efisiensi produktivitas membantu peningkatan produksi di Sulawesi Selatan. "Mudah-mudahan dengan program Serasi, luasnya bisa bertambah sekitar 50 ribu hektar," lanjutnya.
"Bantuan yang didistribusikan ke Sulawesi Selatan tahun 2019 sudah optimal. Pada tahun 2019 ini diperkirakan sekitar 80% sudah terdistribusi ke Sulawesi Selatan," ucap Andi Nur Alamsyah.
Sementara, Wakil Bupati Pangkep Syahban Sammana dalam sambutannya, mengatakan dirinya selaku Wakil Bupati dan segenap masyarakat Kabupaten Pangkep sangat mengapresiasi kebijakan Kementan.
"Kedatangan pak Menteri dan rombongan tidak lain memberikan motivasi kepada kita semua, agar dapat memajukan sektor pertanian di Kabupaten Pangkep dan 4 Kabupaten lain yang diundang. Dengan demikian sektor pertanian mampu membuka lapangan pekerjaan untuk kaum milenial atau pemuda tani melalui Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) dengan sistem mekanisasi pertanian membuka lahan tidur atau lahan terlantar," ucap Syahban.
Menurut Syahban, potensi lahan pertanian di Kabupaten Pangkep sangat luas. Luas lahan Kabupaten Pangkep seluas 16.770 hektar yang tersebar didaerah dataran dan pegunungan dengan produksi padi 210.673 ton, jagung 8.673 ton, kedelai 734 ton dan masih banyak lagi komoditas lain.
Sedangkan dari kepulauan masih ada lahan sekitar kurang lebih 300 hektar yang berpotensi dikembangkan untuk tanaman palawija, berintegrasi dengan tanaman kelapa dan pisang.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan dirinya dipercaya menjadi menteri pertanian tidak terasa sudah 4,5 tahun. "Selama kami menjadi menteri pertanian ada kebijakan strategis yang kami letakkan pondasinya di Kementerian. Pertama adalah mafia tidak kami beri ruang gerak di Kementerian Pertanian bersama pak Kapolri dan pak Kapolda," kata Amran.
Sambung dia, di pemerintahan Jokowi-JK, ada 786 mafia yang telah diproses hukum. Yang masuk tersangka 409. "Dan 409 itu tidak ada kompromi bagi mereka yang ingin mempermainkan harga, macam-macam ekspor dan impor, menyulitkan rakyat kecil," ucap Amran.
Dan sejak tahun 2014 sampai dengan hari ini, Kementan memberi bantuan untuk sektor pertanian dan pedesaan sebesar Rp15 triliun.
"Ada beberapa bantuan yang bisa kita lihat di zaman pemerintahan Jokowi-JK. Bendungan kita bangun kurang lebih nilainya Rp3 triliun, irigasi tersier termasuk Pangkep kurang lebih 350 ribu hektar dan itu terbesar sepanjang sejarah. Irigasi dibangun gratis untuk Sulawesi Selatan," kata Amran.
Sementara, Dirjen PSP Kementrian Pertanian, Sarwo Edhy mengatakan dirinya sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini karena menyangkut masa depan bangsa. Terlebih melibatkan semua komponen masyarakat, masyarakat tani, penyuluh, desa dan santri.
Bantuan yang diberikan Direktorat Jenderal PSP kepada Sulawesii Selatan ini cukup banyak, meliputi escavator, traktor roda 4 dan roda 2, dan handsprayer. "Harapan kami kepada Sulawesi Selatan, yang pertama, Sulawesi Selatan ini merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Jadi kedepan, mudah-mudahan bisa meningkatkan produktivitas sehingga sasaran komoditas pertanian, baik pangan hortikultura maupun komoditas perkebunan dapat tercapai sesuai dengan sasaran yang ditetapkan," urai Sarwo Edhy.
Dalam kegiatan ini, Kementan membagikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada petani. Direktur Alsintan Kementan, Andi Nur Alamsyah, menerangkan pihaknya memberi bantuan 30 unit traktor.
Selain itu, Program Serasi di bebarapa kabupaten seperti Kabupaten Wajo, yang mendapat bantuan 10 escavator, Bone mendapatkan 5 escavator, dan kabupaten lain yang terkait program Serasi masing-masing 2 unit escavator. Hal itu untuk optimasi lahan sekitar 50 ribu hektar lahan rawa yang berada di Sulawesi Selatan, terutama di Wajo.
"Hari Jumat lalu, kita sudah mulai melakukan proses konstruksi optimalisasi lahan. Sampai hari ini, progress kita sudah sekitar 1.000 hektar yang sudah siap. Kontruksinya mudah-mudah bulan Juni tahun ini sudah bisa mulai ditanami," kata Andi Nur Alamsyah dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Menurutnya, Sulawesi Selatan merupakan lumbung pangan nasional, sentra padi nasional. Dengan adanya bantuan mekanisasi, tentu efisiensi produktivitas membantu peningkatan produksi di Sulawesi Selatan. "Mudah-mudahan dengan program Serasi, luasnya bisa bertambah sekitar 50 ribu hektar," lanjutnya.
"Bantuan yang didistribusikan ke Sulawesi Selatan tahun 2019 sudah optimal. Pada tahun 2019 ini diperkirakan sekitar 80% sudah terdistribusi ke Sulawesi Selatan," ucap Andi Nur Alamsyah.
Sementara, Wakil Bupati Pangkep Syahban Sammana dalam sambutannya, mengatakan dirinya selaku Wakil Bupati dan segenap masyarakat Kabupaten Pangkep sangat mengapresiasi kebijakan Kementan.
"Kedatangan pak Menteri dan rombongan tidak lain memberikan motivasi kepada kita semua, agar dapat memajukan sektor pertanian di Kabupaten Pangkep dan 4 Kabupaten lain yang diundang. Dengan demikian sektor pertanian mampu membuka lapangan pekerjaan untuk kaum milenial atau pemuda tani melalui Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) dengan sistem mekanisasi pertanian membuka lahan tidur atau lahan terlantar," ucap Syahban.
Menurut Syahban, potensi lahan pertanian di Kabupaten Pangkep sangat luas. Luas lahan Kabupaten Pangkep seluas 16.770 hektar yang tersebar didaerah dataran dan pegunungan dengan produksi padi 210.673 ton, jagung 8.673 ton, kedelai 734 ton dan masih banyak lagi komoditas lain.
Sedangkan dari kepulauan masih ada lahan sekitar kurang lebih 300 hektar yang berpotensi dikembangkan untuk tanaman palawija, berintegrasi dengan tanaman kelapa dan pisang.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan dirinya dipercaya menjadi menteri pertanian tidak terasa sudah 4,5 tahun. "Selama kami menjadi menteri pertanian ada kebijakan strategis yang kami letakkan pondasinya di Kementerian. Pertama adalah mafia tidak kami beri ruang gerak di Kementerian Pertanian bersama pak Kapolri dan pak Kapolda," kata Amran.
Sambung dia, di pemerintahan Jokowi-JK, ada 786 mafia yang telah diproses hukum. Yang masuk tersangka 409. "Dan 409 itu tidak ada kompromi bagi mereka yang ingin mempermainkan harga, macam-macam ekspor dan impor, menyulitkan rakyat kecil," ucap Amran.
Dan sejak tahun 2014 sampai dengan hari ini, Kementan memberi bantuan untuk sektor pertanian dan pedesaan sebesar Rp15 triliun.
"Ada beberapa bantuan yang bisa kita lihat di zaman pemerintahan Jokowi-JK. Bendungan kita bangun kurang lebih nilainya Rp3 triliun, irigasi tersier termasuk Pangkep kurang lebih 350 ribu hektar dan itu terbesar sepanjang sejarah. Irigasi dibangun gratis untuk Sulawesi Selatan," kata Amran.
Sementara, Dirjen PSP Kementrian Pertanian, Sarwo Edhy mengatakan dirinya sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini karena menyangkut masa depan bangsa. Terlebih melibatkan semua komponen masyarakat, masyarakat tani, penyuluh, desa dan santri.
Bantuan yang diberikan Direktorat Jenderal PSP kepada Sulawesii Selatan ini cukup banyak, meliputi escavator, traktor roda 4 dan roda 2, dan handsprayer. "Harapan kami kepada Sulawesi Selatan, yang pertama, Sulawesi Selatan ini merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Jadi kedepan, mudah-mudahan bisa meningkatkan produktivitas sehingga sasaran komoditas pertanian, baik pangan hortikultura maupun komoditas perkebunan dapat tercapai sesuai dengan sasaran yang ditetapkan," urai Sarwo Edhy.
(ven)