Petani Bireun Diajarkan Cara Kelola Keuangan
loading...
A
A
A
BIREUN - Untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam mengelola keuangan rumah tangga, Dinas Pertanian Kabupaten Bireuen, Aceh, melaksanakan kegiatan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) program IPDMIP Tahun 2020, 21-24 September 2020. Pelatihan ini diikuti oleh 80 pasangan rumah tangga (suami- istri) yang terpilih atau 160 masyarakat yang terlibat lansung dalam program IPDMIP selama ini.
(Baca Juga: Selain Sumut dan Kalteng, 3 Provinsi ini Dilirik Jadi Lumbung Pangan Nasional )
Pelatihan diadakan di tujuh Kecamatan terpilih yang terlibat dalam program IPDMIP, yaitu Kecamatan Makmur diadakan di Desa Ulee glee, Kecamatan Pandrah diadakan di Desa Cot Lubeng, Kecamatan Peudada diadakan di Desa Cot Keutapang, Kecamatan Gandapura di Desa Tanjong Mesjid, Kecamatan Peusangan Selatan diadakan di Desa Uteun Gathom, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng diadakan di Desa Pante Baro Kumbang, dan Kecamatan Samalanga diadakan di Desa Ulee U.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani Indonesia harus menjadi menjadi petani yang maju, mandiri, dan modern. “Petani harus bisa mengelola keuangan dengan baik untuk menjalankan usahanya. Inilah yang membut petani mandiri. Dengan begitu, petani akan mengerti langkah-langkah yang harus diambil untuk menjaga dan memaksimalkan usahanya,” tutur Mentan SYL
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengutarakan, petani harus mengubah mindset. “Kalau dahulu petani datang ke lahan pertanian karena keharusan semata, kali ini mindset itu, pikiran itu harus diubah. Petani harus datang ke lahan untuk bisnis. Berarti harus dipikirkan cara meningkatkan penghasilan," tuturnya.
Dengan kata lain, petani harus mengerti alur pertanian dari hulu sampai hilir. “Jangan hanya tahu cara mengolah lahan, petani juga harus paham mengelola keuangan, dan mengemas produksi pertanian agar nilainya meningkat,” katanya.
Dengan PLEK yang melibatkan pasangan rumah tangga, diharapkan mereka dapat saling mendukung dalam mengelola keuangan rumah tangga, sehingga menjadi rumah tangga yang sukses dalam mengelola usaha taninya.
(Baca Juga: Petani Antusias, Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan Digelar Lagi di Bireun )
Pelatih dalam kegiatan ini adalah ketua kelompok tani yang sudah mendapatkan training sebagai trainer pada pelatihan sebelumnya. Sehingga terlihat adanya kedekatan diantara mereka dalam pelatihan tersebut.
Kegiatan pelatihan ini tetap dilaksanakan walaupun masih dalam masa pandemi, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Peserta terlihat antusias mempelajari sistem menulis laporan keuangan untuk mereka sendiri.
Apalagi selama ini mereka tidak mencatat pengeluaran ataupun pemasukan mulai dari tanam sampai ke masa panen, dan setelah mengikuti pelatihan ini petani sudah paham pentingnya pencatatan keuangan dalam usahanya.
Pelatihan ini juga didampingi oleh Kepala BPP, Penyuluh Pertanian Lapangan, dan Staf dari Dinas Pertanian. Konsultan Kabupaten Bireuen beserta Kasie Bidang Penyuluhan melihat secara langsung akan semangat petani mengikuti proses pelatihan dan sempat berdiskusi dengan beberapa petani peserta PLEK tersebut.
Menurut seorang pelatih dari kelompok masyarakat di Desa Cot Keutapang, Kecamatan Peudada, Husaini, program IPDMIP sangat membantu petani seperti diadakannya SL, adanya bantuan benih dan Pelatihan PLEK. “Diharapkan pemerintah nantinya dapat terus mendampingi masyarakat melalui program-program seperti ini, apalagi pada masa pandemic corona, perhatian Pemerintah sangat diharapkan,” katanya.
(Baca Juga: Selain Sumut dan Kalteng, 3 Provinsi ini Dilirik Jadi Lumbung Pangan Nasional )
Pelatihan diadakan di tujuh Kecamatan terpilih yang terlibat dalam program IPDMIP, yaitu Kecamatan Makmur diadakan di Desa Ulee glee, Kecamatan Pandrah diadakan di Desa Cot Lubeng, Kecamatan Peudada diadakan di Desa Cot Keutapang, Kecamatan Gandapura di Desa Tanjong Mesjid, Kecamatan Peusangan Selatan diadakan di Desa Uteun Gathom, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng diadakan di Desa Pante Baro Kumbang, dan Kecamatan Samalanga diadakan di Desa Ulee U.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani Indonesia harus menjadi menjadi petani yang maju, mandiri, dan modern. “Petani harus bisa mengelola keuangan dengan baik untuk menjalankan usahanya. Inilah yang membut petani mandiri. Dengan begitu, petani akan mengerti langkah-langkah yang harus diambil untuk menjaga dan memaksimalkan usahanya,” tutur Mentan SYL
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengutarakan, petani harus mengubah mindset. “Kalau dahulu petani datang ke lahan pertanian karena keharusan semata, kali ini mindset itu, pikiran itu harus diubah. Petani harus datang ke lahan untuk bisnis. Berarti harus dipikirkan cara meningkatkan penghasilan," tuturnya.
Dengan kata lain, petani harus mengerti alur pertanian dari hulu sampai hilir. “Jangan hanya tahu cara mengolah lahan, petani juga harus paham mengelola keuangan, dan mengemas produksi pertanian agar nilainya meningkat,” katanya.
Dengan PLEK yang melibatkan pasangan rumah tangga, diharapkan mereka dapat saling mendukung dalam mengelola keuangan rumah tangga, sehingga menjadi rumah tangga yang sukses dalam mengelola usaha taninya.
(Baca Juga: Petani Antusias, Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan Digelar Lagi di Bireun )
Pelatih dalam kegiatan ini adalah ketua kelompok tani yang sudah mendapatkan training sebagai trainer pada pelatihan sebelumnya. Sehingga terlihat adanya kedekatan diantara mereka dalam pelatihan tersebut.
Kegiatan pelatihan ini tetap dilaksanakan walaupun masih dalam masa pandemi, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Peserta terlihat antusias mempelajari sistem menulis laporan keuangan untuk mereka sendiri.
Apalagi selama ini mereka tidak mencatat pengeluaran ataupun pemasukan mulai dari tanam sampai ke masa panen, dan setelah mengikuti pelatihan ini petani sudah paham pentingnya pencatatan keuangan dalam usahanya.
Pelatihan ini juga didampingi oleh Kepala BPP, Penyuluh Pertanian Lapangan, dan Staf dari Dinas Pertanian. Konsultan Kabupaten Bireuen beserta Kasie Bidang Penyuluhan melihat secara langsung akan semangat petani mengikuti proses pelatihan dan sempat berdiskusi dengan beberapa petani peserta PLEK tersebut.
Menurut seorang pelatih dari kelompok masyarakat di Desa Cot Keutapang, Kecamatan Peudada, Husaini, program IPDMIP sangat membantu petani seperti diadakannya SL, adanya bantuan benih dan Pelatihan PLEK. “Diharapkan pemerintah nantinya dapat terus mendampingi masyarakat melalui program-program seperti ini, apalagi pada masa pandemic corona, perhatian Pemerintah sangat diharapkan,” katanya.
(akr)