Faktor Politik jadi Risiko Investasi Paling Dikhawatirkan Investor

Kamis, 11 April 2019 - 16:40 WIB
Faktor Politik jadi Risiko Investasi Paling Dikhawatirkan Investor
Faktor Politik jadi Risiko Investasi Paling Dikhawatirkan Investor
A A A
JAKARTA - Survei Katadata Investor Confidence Index (KICI)terhadap 255 investor di pasar finansial dalam negeri menunjukkan, politik menjadi faktor risiko investasi yang paling dikhawatirkan investor saat ini. Para investor yang menjadi responden tersebut adalah manajer investasi, asuransi dan dana pensiun dengan dana kelolaan lebih dari Rp700 triliun.

Komponen pembentuk KICI terdiri dari Indeks Situasi Sekarang (ISS) dan Indeks Ekspektasi (IE). Kedua indeks ini menjadi penting untuk menangkap kewaspadaan investor terhadap kondisi dalam negeri menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Hasil survei ini menunjukkan sekitar 36% investor institusi menjadikan politik domestik sebagai faktor risiko investasi yang paling dikhawatirkan. Angka ini 10% lebih besar dibandingkan kuartal sebelumnya," ungkap anggota Panel Ahli Katadata Insight Center (KIC) Damhuri Nasution di Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Sementara itu, 30% investor institusi lainnya menyebut kondisi ekonomi global saat ini sebagai faktor risiko yang paling mengkhawatirkan. Sedangkan 13% investor institusi lainnya lebih mengkhawatirkan keamanan dalam negeri, serta 9% investor memberi perhatian pada faktor ekonomi nasional.

Damhuri menjelaskan survei KICI telah menjaring persepsi investor mengenai kondisi saat ini ketika survei dilakukan (Maret 2019) dan prospek tiga bulan ke depan (April-Juni 2019). Persepsi investor dilihat dari pandangan mereka terhadap kondisi ekonomi domestik dan global, kinerja pasar saham, prospek apresiasi nilai portofolio serta kemungkinan penambahan investasi di pasar modal.

"Dari indeks KICI ini bisa diketahui apakah investor cenderung pesimistis atau optimistis dalam melihat perkembangan ekonomi dan pasar keuangan," ujarnya.

Jika hasil indeks menunjukkan angka 0-99, maka persepsi investor pesimistis. Sedangkan, di atas 101-200, maka persepsi investor terhadap ekonomi dan pasar keuangan optimistis. Angka indeks 100 dikategorikan netral.

Menurut Damhuri, hasil survei kuartal I/2019 menunjukkan indeks KICI berada pada level 149,6. Angka ini menandakan bahwa sebagian besar investor institusi optimistis melihat kondisi ekonomi dan pasar keuangan Indonesia pada saat ini (Maret 2019) dan tiga bulan ke depan.

Tak hanya itu, optimisme terhadap ekonomi global menurutnya meningkat secara signifikan. Dengan perbaikan ekspektasi ekonomi dan pasar saham, maka untuk tiga bulan ke depan investor pun berencana akan meningkatkan porsi portofolionya pada instrumen saham.

"Bahkan, asuransi lebih optimistis di bandingkan manajer investasi dan dana pensiun melihat prospek tiga bulan ke depan," ujar pria yang juga menjabat sebagai Head of Danareksa Research Institute tersebut.

Namun, imbuh Damhuri, perlu diperhatikan bahwa kinerja usaha investor dana pensiun diprediksi cenderung menurun untuk tiga bulan mendatang. "Sementara manajer investasi cenderung mengalihkan portofolio ke aset yang lain, ke pasar suku uang dibandingkan pasar saham," tutupnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9000 seconds (0.1#10.140)