BTPN Syariah Bukukan Pembiayaan Rp7,51 Triliun

JAKARTA - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) pada kuartal I-2019 berhasil membukukan penyaluran pembiayaan menjadi Rp7,51 triliun atau naik 20% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya senilai Rp6,24 triliun. Pertumbuhan ini tetap diiringi dengan prinsip kehati-hatian yang tercermin pada tingkat rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/ NPF) sebesar 1,38%.

Sementara itu, total aset BTPN Syariah juga tumbuh 32% menjadi Rp12,54 triliun dari Rp9,49 triliun (yoy). "Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp7,82 triliun atau tumbuh 17% dari Rp6,70 triliun (year on year)," kata Direktur Utama BTPN Syariah Ratih Rachmawaty di Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Adapun rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada di posisi 39,4%. Perseroan juga berhasil mencatatkan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 288 miliar atau tumbuh 36%. “Kami menjalankan fungsi intermediasi dengan sehat dan seimbang. Alhamdulillah, pembiayaan tumbuh dengan baik, dan rasio pembiayaan bermasalah masih terjaga. Ini mencerminkan bahwa nasabah kami telah memiliki sikap disiplin yang tinggi," ujarnya.

Sementara itu, sampai saat ini, BTPN Syariah telah melayani 3,5 juta nasabah aktif dimana 100% adalah perempuan keluarga prasejahtera produktif. Tidak hanya membuka akses keuangan, lanjut dia, BTPN Syariah juga memperkuat perannya dalam memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup mereka dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan.

Menurut dia, membuat nasabah memiliki perilaku unggul yaitu berani berusaha, disiplin, kerja keras dan solidaritas adalah tujuan utama perseroan. "Dengan perilaku tersebut, mereka akan mudah gapai mimpi mereka dengan cara yang tepat. Jadi kunci keberhasilan juga ada di diri mereka," tandasnya.