IndoPremier Dorong Mahasiswa Sulawesi Tenggara Nabung Saham
A
A
A
JAKARTA - PT Indo Premier Sekuritas (IndoPremier) bersama Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia terus meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal di wilayah Sulawesi Tenggara.
Dalam rangka itu, kolaborasi ketiga melakukan peresmian Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GI BEI) Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) di Hotel Srikandi Kendari, Rabu, 24 April 2019. Rektor Universitas Sulawesi Tenggara, Andi Bahrun, menyambut baik sinergi OJK, BEI, dan IndoPremier dalam pendirian Galeri Investasi ini.
Andi Bahrun yakin kehadiran Galeri Investasi ini sangat bermanfaat karena akan memudahkan mahasiswa dan masyarakat sekitar, mengenal dan menikmati produk-produk pasar modal Indonesia. Kehadiran Galeri Investasi menjadi semacam oase bagi investor Sulawesi Tenggara yang selama ini memang menginginkan investasi yang aman dan terpercaya.
Sementara itu, Executive Advisor BEI, Harry Prasetyo, menegaskan pendirian ini sebagaimana kewajiban dan tanggung jawab BEI seperti tertuang dalam UU Pasar Modal mulai dari literasi hingga inklusi.
"GI bukan hanya tempat mendapatkan informasi tentang pasar modal, tetapi siapa pun bisa langsung praktik berinvestasi di produk-produk pasar modal seperti saham, reksa dana, obligasi dan lain-lainnya. Kita berharap dengan GI ini, benar-benar ada peningkatan inklusi keuangan. Karena tingkat inklusi saat ini masih di angka 2% dari keseluruhan penduduk Indonesia."
Kepala Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tenggara, Mohammad Fredly Nasution, berharap BEI dan IndoPremier terus bekerjasama meningkatkan literasi pasar modal yang masih di angka 4,4%, dan inklusinya masih di bawahnya karena saham masih dianggap hanya untuk orang kaya.
"Target dari OJK untuk pertumbahan emiten tahun ini sendiri sebesar 300 emiten. Semoga GI ini bisa sangat bermanfaat untuk civitas academica maupun masyarakat umum," tandasnya.
Deputy Head of Marketing PT Indo Premier Sekuritas, Paramita Sari, mengakui pihaknya memang berkomitmen pada gerakan literasi dan inklusi pasar modal untuk seluruh rakyat Indonesia.
Ia menegaskan Galeri Investasi Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) merupakan GI BEI ke-34 yang bekerjasama dengan IndoPremier. IndoPremier memandang GI berperan penting sebagai jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan, khususnya pasar modal beserta praktiknya mulai dari lingkungan kampus.
"GI ini bukan sekadar tempat mengenal pasar modal secara teori, melainkan menjadi lokomotif literasi dan inklusi pasar modal. Karena di tempat inilah civitas academica dan masyarakat umum bisa melakukan simulasi dan transaksi saham secara langsung dan real time dengan sistem online trading terintegrasi yang terlengkap, terjangkau, dan terpercaya di Indonesia milik IPOT," terangnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Sebagai salah satu perusahaan sekuritas swasta terbesar di Indonesia, imbuhnya, IPOT terus berinovasi mempermudah akses masyarakat untuk menjadi investor di pasar modal Indonesia, seperti pembukaan rekening secara full digital, tanpa dokumen hardcopy, melakukan transaksi saham, reksa dana, ETF hingga PPT (Pembayaran tagihan bulanan, Pembelian tiket dan voucher, dan Transfer dana tanpa limit dan biaya) dalam satu platform, satu akun, satu bank pembayaran, dan satu reporting.
"Kami berharap GI ini ke depannya tak kenal lelah melakukan sosialisasi pasar modal dan terus didorong untuk lebih terbuka pada semua lapisan masyarakat. Tidak hanya yang ada di dalam kampus, juga masyarakat di sekitar kampus untuk dapat mencapai kehidupan yang lebih sejahtera. Kami percaya kehidupan yang sejahtera adalah hak seluruh bangsa Indonesia," pungkasnya.
Dalam rangka itu, kolaborasi ketiga melakukan peresmian Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GI BEI) Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) di Hotel Srikandi Kendari, Rabu, 24 April 2019. Rektor Universitas Sulawesi Tenggara, Andi Bahrun, menyambut baik sinergi OJK, BEI, dan IndoPremier dalam pendirian Galeri Investasi ini.
Andi Bahrun yakin kehadiran Galeri Investasi ini sangat bermanfaat karena akan memudahkan mahasiswa dan masyarakat sekitar, mengenal dan menikmati produk-produk pasar modal Indonesia. Kehadiran Galeri Investasi menjadi semacam oase bagi investor Sulawesi Tenggara yang selama ini memang menginginkan investasi yang aman dan terpercaya.
Sementara itu, Executive Advisor BEI, Harry Prasetyo, menegaskan pendirian ini sebagaimana kewajiban dan tanggung jawab BEI seperti tertuang dalam UU Pasar Modal mulai dari literasi hingga inklusi.
"GI bukan hanya tempat mendapatkan informasi tentang pasar modal, tetapi siapa pun bisa langsung praktik berinvestasi di produk-produk pasar modal seperti saham, reksa dana, obligasi dan lain-lainnya. Kita berharap dengan GI ini, benar-benar ada peningkatan inklusi keuangan. Karena tingkat inklusi saat ini masih di angka 2% dari keseluruhan penduduk Indonesia."
Kepala Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tenggara, Mohammad Fredly Nasution, berharap BEI dan IndoPremier terus bekerjasama meningkatkan literasi pasar modal yang masih di angka 4,4%, dan inklusinya masih di bawahnya karena saham masih dianggap hanya untuk orang kaya.
"Target dari OJK untuk pertumbahan emiten tahun ini sendiri sebesar 300 emiten. Semoga GI ini bisa sangat bermanfaat untuk civitas academica maupun masyarakat umum," tandasnya.
Deputy Head of Marketing PT Indo Premier Sekuritas, Paramita Sari, mengakui pihaknya memang berkomitmen pada gerakan literasi dan inklusi pasar modal untuk seluruh rakyat Indonesia.
Ia menegaskan Galeri Investasi Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) merupakan GI BEI ke-34 yang bekerjasama dengan IndoPremier. IndoPremier memandang GI berperan penting sebagai jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan, khususnya pasar modal beserta praktiknya mulai dari lingkungan kampus.
"GI ini bukan sekadar tempat mengenal pasar modal secara teori, melainkan menjadi lokomotif literasi dan inklusi pasar modal. Karena di tempat inilah civitas academica dan masyarakat umum bisa melakukan simulasi dan transaksi saham secara langsung dan real time dengan sistem online trading terintegrasi yang terlengkap, terjangkau, dan terpercaya di Indonesia milik IPOT," terangnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Sebagai salah satu perusahaan sekuritas swasta terbesar di Indonesia, imbuhnya, IPOT terus berinovasi mempermudah akses masyarakat untuk menjadi investor di pasar modal Indonesia, seperti pembukaan rekening secara full digital, tanpa dokumen hardcopy, melakukan transaksi saham, reksa dana, ETF hingga PPT (Pembayaran tagihan bulanan, Pembelian tiket dan voucher, dan Transfer dana tanpa limit dan biaya) dalam satu platform, satu akun, satu bank pembayaran, dan satu reporting.
"Kami berharap GI ini ke depannya tak kenal lelah melakukan sosialisasi pasar modal dan terus didorong untuk lebih terbuka pada semua lapisan masyarakat. Tidak hanya yang ada di dalam kampus, juga masyarakat di sekitar kampus untuk dapat mencapai kehidupan yang lebih sejahtera. Kami percaya kehidupan yang sejahtera adalah hak seluruh bangsa Indonesia," pungkasnya.
(ven)