MNC Investama Lakukan Right Issue Sebanyak 17,5 Miliar Saham

Jum'at, 26 April 2019 - 19:33 WIB
MNC Investama Lakukan...
MNC Investama Lakukan Right Issue Sebanyak 17,5 Miliar Saham
A A A
JAKARTA - PT MNC Investama Tbk (BHIT) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui untuk menambah modal perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas VI dengan mekanisme Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 17.572.392.572 saham dengan nilai nominal Rp100.

Penambahan modal tersebut juga memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Direktur Utama MNC Investama, Darma Putra, mengatakan dalam RUPSLB juga menyetujui untuk melakukan penyelesaian hak tagih yang dikompensasi menjadi setoran saham Perseroan atas hak tagih Caravaggio Holdings Limited dan New Ascend Limited sebesar USD115 juta atau setara dengan Rp1,58 triliun.

Angka tersebut terdiri dari hak tagih Caravaggio Holdings Limited sebesar Rp832,11 miliar dan hak tagih New Ascend Limited sebesar Rp750,63 miliar.

"Kami akan keluarkan saham baru melalui HMETD sejumlah 17,5 miliar saham. Nantinya dana rights issue ini digunakan untuk modal kerja perusahaan dan mengkonversi utang-utang perusahaan. Setelah right issue ini, modal perseroan akan semakin kuat," ujar Darma di Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Dengan demikian, capital structure perseroan akan lebih kuat sehingga diharapkan kedepan kinerja perusahaan akan lebih baik lagi.

Dirinya juga berharap, dengan modal perseroan yang lebih kuat kinerja perusahaan akan lebih baik. "Karena ekuitas kan semakin besar, jadi untuk melakukan corporate action dan lainnya akan lebih mudah," katanya.

Darma melanjutkan, dalam RUPSLB juga menyetujui melakukan perubahan Pasal 4 Ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan sebagai tindak lanjut dari adanya peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan menjadi sebesar Rp7 triliun yang terbagi atas 70.289.570.288 saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp100.

Selain itu, RUPSLB menyetujui memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menyatakan atau menetapkan kembali jumlah saham beserta pembagian jumlah saham kepada para pemegang saham perseroan, sehubungan dengan adanya peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas VI dengan mekanisme Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Dia mengaku, saat ini perseroan masih belum mengambil langkah ekspansi usaha lantaran masih akan berfokus untuk memperkuat unit bisnis yang ada. "Misanya sekarang digital lagi berkembang pesat jadi kita harus lebih cepat lagi mengikuti itu. Dan terbukti dari tahun lalu kita sudah mulai ada Innovation Center dan itu sudah menujukan hasil sehingga bisa menghasilkan revenue luar biasa," imbuh Darma.

Hingga akhir tahun 2018, perseroan mencatat pendapatan bersih konsolidasi BHIT naik 8% (year on year) menjadi Rp14,72 triliun yang didukung oleh kenaikan pendapatan di semua bisnis. Peningkatan ini terutama didorong dari sektor media, yang memberikan kontribusi pendapatan Rp10,3 triliun atau 70% dari total pendapatan konsolidasi perusahaan.

Di sektor media, pendapatan iklan masih menjadi kekuatan pendorong konsolidasi perusahaan pendapatan, menghasilkan Rp5,5 triliun atau meningkat 11%. Iklan digital, mencatat pendapatan Rp261 miliar atau mengalami pertumbuhan signifikan 192% dari tahun sebelumnya.

Sedangkan bisnis TV berbayar dan broadband terus memberikan pendapatan yang kuat dengan kenaikan 3% YoY dari Rp3,2 triliun. Disisi lain, empat stasiun TV FTA perusahaan mendominasi pangsa pemirsa prime time sebesar 34,7% secara keseluruhan 2018, dan melanjutkan tren kuatnya dengan mencapai 38,4% pangsa pemirsa pada akhir Februari 2019.

Bisnis TV berbayar perusahaan terus bertahan sebagai pemimpin pasar di antara para direct-to-home operator TV berbayar di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan secara konsisten perusahaan menawarkan layanan berkualitas premium yang berorientasi pada pelanggan dan fokus pada perluasan jaringan penjualan yang luas.

Adapun jaringan berbasis serat optik layanan yang disediakan melalui MNC Play telah berkembang dengan cepat, karena pada akhir 2018, layanan tersebut telah diluncurkan 1,5 juta rumah di 6 kota besar di Indonesia.

Tahun ini, sebagai perpanjangan OTT dari layanan FTA, Perusahaan akan meluncurkan TV yang terhubung (CTV) disebut FTA +, aplikasi konten streaming langsung dengan berbagai fitur seperti mengejar ketinggalan TV, perpustakaan, dan konten kreatif (seri web, bloopers, di belakang layar, audisi, kuis, dan lain-lain.). FTA + akan menjadisumber penting untuk memperkuat pertumbuhan pendapatan digital perusahaan.

Untuk menumbuhkan bisnis TV berbayar dan broadband, perusahaan berencana meluncurkan penawaran umum perdana untuk kepemilikan saham MNC Vision Network (MVN), ditargetkan pada Juni 2019. "Nanti rencana mau IPO, ini lagi on going. Bulan Juni 2019, estimasi sudah listed," ungkapnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8128 seconds (0.1#10.140)