NYIA Baru Siap Dioperasikan untuk Maskapai Domestik

Minggu, 28 April 2019 - 10:00 WIB
NYIA Baru Siap Dioperasikan...
NYIA Baru Siap Dioperasikan untuk Maskapai Domestik
A A A
JAKARTA - New Yogyakarta International Airport (NYIA) atau Bandara Baru Yogyakarta Internasional siap dioperasikan secara komersial pada 29 April 2019. Bandara tersebut akan dioperasikan untuk penerbangan maskapai rute domestik.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pengoperasian bandara baru tersebut akan disesuaikan dengan target pemerintah dalam memberikan pelayanan maksimal kepada penumpang.

“Yang jelas akan siap operasi secara komersial pada 29 April. Penerbangan akan dilakukan oleh maskapai dalam negeri untuk rute-rute Jakarta,” ungkapnya di Jakarta kemarin.

Dia menambahkan, Bandara NYIA mengusung teknologi digital terkini yang memungkinkan konektivitas antara satu daerah dengan daerah lain. Menurutnya hal ini sama seperti Bandara Soekarno-Hatta yang menerapkan aplikasi teknologi sehingga sebisa mungkin diikuti bandara baru di daerah.

Dengan demikian hal tersebut akan mendukung konektivitas sejumlah tujuan wisata, termasuk “Bali Baru” seperti Yogyakarta, Mandalika, Labuan Bajoe, Silangit serta Kualanamu.

Progres pembangunan sisi udara NYIA saat ini telah mencapai 100%. Mengenai integrasi antarmoda, pemerintah telah mempersiapkan sejumlah alternatif moda angkutan umum bagi masyarakat yang akan menuju NYIA seperti kereta api dan Bus Damri yang akan melayani penumpang dari Terminal Giwangan.

Sebelumnya Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan, pihaknya akan mendorong pemerintah pusat untuk mengembangkan infrastruktur jalan tol yang menyambungkan Yogyakarta dan kota-kota lain di sekitarnya.

Hal itu dilakukan untuk pengembangan kawasan yang mendukung sektor pariwisata. Pada sisi darat NYIA akan memiliki luas terminal 210.000 m2 dengan kapasitas penumpang sebanyak 14 juta penumpang/tahun.

Sementara di sisi udara NYIA memiliki runway atau landas pacu sepanjang 3.250 x 45 meter dengan 23 parking stand seluas 159.140 m2. NYIA juga akan dilengkapi fasilitas 10 unit garbarata.

Pemerintah memperkirakan 25% penerbangan yang ada di Bandara Adi Sutjipto akan bermigrasi ke Bandara Baru Yogyakarta. Namun langkah tersebut akan dilakukan secara bertahap seiring dengan semakin banyaknya akses moda transportasi dari dan menuju Bandara Baru Yogyakarta.

Di bagian lain Kementerian Perhubungan terus mendorong iklim kondusif pada industri penerbangan di dalam negeri dengan mengembangkan terciptanya terminal berbiaya murah atau low-cost carrier terminal (LCCT) di bandara-bandara dalam negeri.

Budi Karya mengatakan, dengan terminal berbiaya murah, daya saing industri ini bisa lebih ditingkatkan. Sebagai langkah awal, per 1 Mei 2019 Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan dioperasikan sebagai terminal bandara berbiaya murah (LCCT) untuk layanan penerbangan internasional. Ada delapan maskapai LCC dengan rute internasional yang akan menggunakan terminal khusus tersebut.

“Tentu kita akan terus mendukung selama tidak berkaitan dengan safety, security maupun pelayanannya kepada penumpang,” ujar dia di Jakarta kemarin.

Menurut dia, pengelola bandara dan maskapai dituntut untuk lebih produktif sehingga memberikan manfaat positif kepada pengguna atau penumpang udara. “Pada akhirnya manfaatnya juga besar karena menyangkut berjalannya roda perekonomian negara,” sebut dia.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, LCC Terminal 2F mampu memperluas konektivitas dan pangsa pasar, khususnya untuk segmen berbiaya murah. “Segmen LCC tumbuh cukup pesat di seluruh dunia, termasuk di Asia Tenggara, dan Soekarno-Hatta bersiap untuk meraih pasar itu,” ujar Awaluddin.

Dia menjelaskan, penumpang LCC khusus rute internasional di Soekarno-Hatta pada 2018 mencapai sekitar 30% dari total penumpang rute internasional 15,5 juta orang.

“Penumpang LCC khusus rute internasional di Soekarno-Hatta pada 2018 mencapai sekitar 30% dari total penumpang rute internasional sebanyak 15,5 juta orang atau masih tumbuh,” ungkapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan year-to-date pada periode 1 Januari–24 April 2019 tercatat 1,34 juta penumpang LCC atau naik hampir 2% bila dibandingkan dengan 1 Januari–24 April 2018 sebanyak 1,32 juta orang. Sementara itu pergerakan pesawat pada 1 Januari–24 April 2019 mencapai 9.604 pergerakan atau naik 5,03% bila dibandingkan dengan 1 Januari–24 April 2018.

“Penerbangan murah menjadi tren di kalangan traveler, khususnya mereka yang termasuk generasi milenial. Di Soekarno-Hatta sendiri sekitar 60% penumpang pesawat adalah generasi milenial,” tambah Muhammad Awaluddin.

Awaluddin mengatakan, LCC Terminal 2F didesain sesuai dengan kebutuhan traveler yang mengutamakan kepraktisan, kecepatan, dan kemudahan.

Sementara itu dalam rangka memenuhi kebutuhan traveler, jumlah check-in desk di LCC Terminal 2F akan dikurangi dari 20 unit pada 2020 menjadi 10 unit pada 2022. Di sisi lain jumlah fasilitas self check-in ditambah menjadi 40 unit.

Seiring dengan itu fasilitas self bag drop ditambah dari 10 unit pada 2020 menjadi 20 unit pada 2022. “Pelayanan fokus pada digitalisasi seperti web check-in, self check-in dan self bag drop. Ini kami sebut dengan technology implementation for value added services. Berbagai layanan berbasis teknologi juga selalu di-update,” sebut Awaluddin.

Pengamat penerbangan Gatot Rahardjo mengatakan, konsep terminal bandara berbiaya murah pada awalnya dimaksudkan untuk membantu maskapai kategori berbiaya murah menekan ongkos operasional.

“Ya konsep ini kan awalnya juga datang dari maskapai-maskapai agar mereka bisa menekan biaya operasional yang berkaitan dengan aktivitasnya di bandara. Apalagi kondisi maskapai saat ini sedang dilanda susah karena harga avtur,” ujar dia kepada KORAN SINDO.

Meski begitu, dia menambahkan, dengan adanya konsep terminal bandara yang berbiaya murah, idealnya hal itu diiringi dengan tarif tiket murah. “Ya kalau cost operasional melalui terminal bandara sudah ditekan, harusnya bisa berefek pada tarif yang murah atau tarif yang sesuai dengan kelasnya,” ucapnya. (Ichsan Amin)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0923 seconds (0.1#10.140)