Kalteng Segera Wujudkan Cetak Biru Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dan Batubara dari Pemprov Kalimantan Tengah menggelar workshop untuk menyusun dokumen cetak biru (blue print) mengenai Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di sekitar kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara di Kalimantan Tengah.
Kepala Bidang Mineral dan Batubara dari Dinas ESDM Kalimantan Tengah, Vent Christway, menerangkan Dinas terus berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan cetak biru PPM. "Saat ini kami telah menyelesaikan sekitar 85% draft cetak biru dan masih terus meminta masukan dari berbagai pihak, sebelum diluncurkan paling lambat pada minggu kedua Mei 2019," ujarnya kepada SINDOnews, Senin (29/4/2019).
Dinas membuka masukan-masukan penting, baik dari perwakilan perangkat daerah di level Pemprov, perwakilan perangkat daerah di level kabupaten dan kota sertaperwakilan dari 24 perusahaan tambang yang turut diundang.
"Selama ini, Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kalimantan Tengah yang umumnya meliputi bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan infrastruktur masih berjalan sendiri-sendiri. Tanpa adanya dokumen cetak biru sebagai acuan program induk yang harus dijalankan masing-masing perusahaan di wilayah berbeda," papar Vent Christway.
Menggandeng Corporate Forum for Community Development (CFCD)sebagai konsultan berpengalaman dan aktif mensuplai data primer maupun sekunder hasil dari wawancara beberapa perusahaan tambang di Kalimantan Tengah, Dinas, lanjut Vent Christway, optimis dapat menghasilkan blue print terbaik yang berisi penjabaran rencana kerja PPM setidaknya untuk tiga tahun kedepan.
Sejauh ini, penyusnan dokumen cetak biru Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat pada kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara, baru rampung di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Dengan menggelar workshop dan meminta masukan beragam pihak, diharapkan Kalimantan Tengah menjadi provinsi ketiga di Indonesia yang memiliki dokumen cetak biru PPM.
Untuk mendapatkan dokumen cetak biru terbaik, Dinas ESDM dan Batubara dari Kalimantan Tengah mengundang 24 perwakilan perusahaan, meliputi PT Asmin Bara Bronang, PT Maslapita, PT Indo Muro Kencana, PT Mitra Barito, PT Dut Borneo Pratama, PT Telen Orbit Prima, CV Bunda Kandung. PT Hamparan Mulya, PT Suprabari Mapanindo Mineral, PT Bangun Nusantara Jaya Makmur, PT Adaro Metcoal, PT Trisula Kencana Sakti serta 12 perusahaan lainnya yang tergabung dalam forum PPM Kalimantan Tengah tahun 2019.
Kepala Bidang Mineral dan Batubara dari Dinas ESDM Kalimantan Tengah, Vent Christway, menerangkan Dinas terus berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan cetak biru PPM. "Saat ini kami telah menyelesaikan sekitar 85% draft cetak biru dan masih terus meminta masukan dari berbagai pihak, sebelum diluncurkan paling lambat pada minggu kedua Mei 2019," ujarnya kepada SINDOnews, Senin (29/4/2019).
Dinas membuka masukan-masukan penting, baik dari perwakilan perangkat daerah di level Pemprov, perwakilan perangkat daerah di level kabupaten dan kota sertaperwakilan dari 24 perusahaan tambang yang turut diundang.
"Selama ini, Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kalimantan Tengah yang umumnya meliputi bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan infrastruktur masih berjalan sendiri-sendiri. Tanpa adanya dokumen cetak biru sebagai acuan program induk yang harus dijalankan masing-masing perusahaan di wilayah berbeda," papar Vent Christway.
Menggandeng Corporate Forum for Community Development (CFCD)sebagai konsultan berpengalaman dan aktif mensuplai data primer maupun sekunder hasil dari wawancara beberapa perusahaan tambang di Kalimantan Tengah, Dinas, lanjut Vent Christway, optimis dapat menghasilkan blue print terbaik yang berisi penjabaran rencana kerja PPM setidaknya untuk tiga tahun kedepan.
Sejauh ini, penyusnan dokumen cetak biru Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat pada kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara, baru rampung di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Dengan menggelar workshop dan meminta masukan beragam pihak, diharapkan Kalimantan Tengah menjadi provinsi ketiga di Indonesia yang memiliki dokumen cetak biru PPM.
Untuk mendapatkan dokumen cetak biru terbaik, Dinas ESDM dan Batubara dari Kalimantan Tengah mengundang 24 perwakilan perusahaan, meliputi PT Asmin Bara Bronang, PT Maslapita, PT Indo Muro Kencana, PT Mitra Barito, PT Dut Borneo Pratama, PT Telen Orbit Prima, CV Bunda Kandung. PT Hamparan Mulya, PT Suprabari Mapanindo Mineral, PT Bangun Nusantara Jaya Makmur, PT Adaro Metcoal, PT Trisula Kencana Sakti serta 12 perusahaan lainnya yang tergabung dalam forum PPM Kalimantan Tengah tahun 2019.
(ven)