Awal Mei, Rupiah Diprediksi Tertekan
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari diperkirakan melemah. Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menerangkan pergerakan mata uang Garuda bakal berada di kisaran Rp14.200 hingga Rp14.300 per USD.
"Dini hari tadi, Bank Sentral AS (Fed) merilis hasil rapat moneter yang secara implisit menjelaskan bahwa Fed belum akan memangkas suku bunga. Fed juga menjelaskan pertumbuhan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja AS masih solid," ujar Ariston di Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Lanjut dia, pernyataan Fed tersebut berpotensi mendorong penguatan dolar AS yang membuat rupiah tertekan.
"Pagi ini ada data inflasi Indonesia bulan April akan dirilis, tapi kemungkinan masih stabil bertahan dibawah 3%. Dan ini mungkin tidak terlalu mempengaruhi pergerakan rupiah," jelasnya.
Sebelumnya, pada Selasa di penutupan April 2019, rupiah ditutup melemah. Data Yahoo Finance pada Selasa (30/4/2019), mencatat rupiah tumbang 67 poin atau 0,47% ke level Rp14.255 per USD. Indeks Bloomberg mencatat rupiah terdepresiasi 48 poin atau 0,34% menjadi Rp14.256 per USD.
"Dini hari tadi, Bank Sentral AS (Fed) merilis hasil rapat moneter yang secara implisit menjelaskan bahwa Fed belum akan memangkas suku bunga. Fed juga menjelaskan pertumbuhan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja AS masih solid," ujar Ariston di Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Lanjut dia, pernyataan Fed tersebut berpotensi mendorong penguatan dolar AS yang membuat rupiah tertekan.
"Pagi ini ada data inflasi Indonesia bulan April akan dirilis, tapi kemungkinan masih stabil bertahan dibawah 3%. Dan ini mungkin tidak terlalu mempengaruhi pergerakan rupiah," jelasnya.
Sebelumnya, pada Selasa di penutupan April 2019, rupiah ditutup melemah. Data Yahoo Finance pada Selasa (30/4/2019), mencatat rupiah tumbang 67 poin atau 0,47% ke level Rp14.255 per USD. Indeks Bloomberg mencatat rupiah terdepresiasi 48 poin atau 0,34% menjadi Rp14.256 per USD.
(ven)