Jelang Ramadhan dan Lebaran, BI Optimis Inflasi Terjaga
A
A
A
JAKARTA - Menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, indeks harga komoditas (IHK) umumnya cenderung mengalami peningkatan signifikan. Meskipun begitu, Bank Indonesia (BI) optimis inflasi pada periode itu masih akan terjaga di kisaran aman.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengakui bahwa di bulan Ramadhan dan Idul Fitri, tren musiman selalu menunjukkan adanya kenaikan harga. Meskipun begitu, ia yakin masih ada beberapa komoditas yang akan mengalami deflasi.
"Lebaran kan Mei-Juni musiman juga. Ada harapan inflasi, ada deflasi. Kaya beras kan deflasi (April 2019)," ujar Onny di kantornya, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pada April 2019 IHK mengalami inflasi bulanan sebesar 0,44%. Meskipun begitu, tercatat beberapa harga komoditas mengalami deflasi, seperti salah satunya beras sebesar 0,06%.
Onny menambahkan, beberapa komoditas inti seperti bawang-bawangan dan tiket pesawat diyakini akan menjadi sumber utama terjadinya inflasi. Namun, ia berharap komoditas yang mengalami deflasi dapat mengontrol angka inflasi bulanan di level aman. "Ada beberapa komoditas yang deflasi bisa saling menutup inflasi," ucapnya.
Selanjutnya, seusai perayaan hari raya Idul Fitri, angka inflasi diperkirakan berangsur turun, sebagaimana tren yang telah terjadi di beberapa tahun ke belakang. "Setelah Lebaran biasanya berangsur menurun. Jadi rasanya saya masih sangat optimis, inflasi kita masih di kisaran 3,5% plus minus 1% tahun ini," katanya.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengakui bahwa di bulan Ramadhan dan Idul Fitri, tren musiman selalu menunjukkan adanya kenaikan harga. Meskipun begitu, ia yakin masih ada beberapa komoditas yang akan mengalami deflasi.
"Lebaran kan Mei-Juni musiman juga. Ada harapan inflasi, ada deflasi. Kaya beras kan deflasi (April 2019)," ujar Onny di kantornya, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pada April 2019 IHK mengalami inflasi bulanan sebesar 0,44%. Meskipun begitu, tercatat beberapa harga komoditas mengalami deflasi, seperti salah satunya beras sebesar 0,06%.
Onny menambahkan, beberapa komoditas inti seperti bawang-bawangan dan tiket pesawat diyakini akan menjadi sumber utama terjadinya inflasi. Namun, ia berharap komoditas yang mengalami deflasi dapat mengontrol angka inflasi bulanan di level aman. "Ada beberapa komoditas yang deflasi bisa saling menutup inflasi," ucapnya.
Selanjutnya, seusai perayaan hari raya Idul Fitri, angka inflasi diperkirakan berangsur turun, sebagaimana tren yang telah terjadi di beberapa tahun ke belakang. "Setelah Lebaran biasanya berangsur menurun. Jadi rasanya saya masih sangat optimis, inflasi kita masih di kisaran 3,5% plus minus 1% tahun ini," katanya.
(fjo)