Penyebaran BPR Hingga 2019 Capai 1.597 Unit, Terbanyak di Jawa dan Bali

Jum'at, 03 Mei 2019 - 15:38 WIB
Penyebaran BPR Hingga...
Penyebaran BPR Hingga 2019 Capai 1.597 Unit, Terbanyak di Jawa dan Bali
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah penyebaran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) hingga periode Januari 2019 telah mencapai sebanyak 1.597 unit. Jumlah tersebut tersebar di seluruh Indonesia dengan wilayah terbanyak sejauh ini masih terdapat di wilayah Jawa dan Bali.

Direktur Penelitian dan Pengaturan BPR, Ayahandayani menerangkan rinciannya sebanyak 69% atau 1.102 BPR penyebarannya masih berpusat di Pulau Jawa dan Bali. Sedangkan sisanya 31% atau sebesar 495 berada di luar Jawa dan Bali.

"Pada tahun 2019, terdapat 1.597 BPR yang tersebar di seluruh Indonesia, 69% diantaranya berada di pulau Jawa dan Bali. Ini juga menunjukkan bahwa BPR sudah mulai melakukan pemerataan wilayah, sebelumnya jumlah BPR di Jawa dan Bali mencapai angka 80%," ujar Ayahandayani di Bandung, Jumat (3/5/2019).

Lebih lanjut Ia menceritakan, bahwa keberadaan BPR di Indonesia sudah lebih dari 100 tahun yang awalnya dikenal sebagai Lumbung Desa Bank Pasar, atau Bank Pegawai. Lalu pada tahun 1988 terjadi liberalisasi perbankan, maka dilaksanakanlah pendirian bank umum dan BPR. Persyaratan modal bank minimum pada tahun itu sebanyak Rp50 juta.

Membedakan bank umum dari BPR terletak pada kegiatan usaha dan keikutsertaan dalam sistem pembayaran yang terbatas. Sambung Ayahandayani mengutarakan, sejauh ini BPR diklasifikasikan menjadi BPR KU 3 yang bermodal inti di atas Rp50 miliar, dengan wilayah cakupan luas di provinsi dan kabupaten.

Selanjutnya BPR KU 2 yang bermodal inti dari 15 hingga Rp50 miliar rdengan cakupan wilayah kabupaten dan kota. Terakhir BPR KU 1 dengan modal inti dibawah 6 miliar rupiah dengan cakupan wilayah kabupaten saja.

"Sejauh ini, terdapat 23 BPR dengan modal di atas Rp100 miliar rupiah, dan masih ada 1.304 BPR dengan modal di bawah Rp15 miliar, dan 722 BPR dari angka tersebut masih memiliki modal d ibawah Rp6 miliar," jelasnya.

Dilihat dari kinerja industri BPR, tahun 2019 menurutnya tren yang terlihay dinilai positif dengan peningkatan angka CAR 24,69%, biaya personal 83,12%, namun penurunan ROA dengan pencapaian 2,4% dibandingkan dengan 3% ke atas tiap tahunnya. BPR masih memiliki share total kredit sebanyak 1,83% dan total aset sebanyak 1,67% terhadap bank umum. "Meskipun persentasenya kecil, namun jumlahnya banyak dan tersebar di seluruh Indonesia," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7218 seconds (0.1#10.140)