Wall Street Lebih Rendah Saat Ancaman Trump ke China Jadi Sorotan Investor

Selasa, 07 Mei 2019 - 07:49 WIB
Wall Street Lebih Rendah...
Wall Street Lebih Rendah Saat Ancaman Trump ke China Jadi Sorotan Investor
A A A
NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street jatuh pada perdagangan, Senin waktu setempat setelah Presiden Donald Trump mengancam bakal menaikkan tarif produk China. Meski mengalami kerugian pada sesi awal, tapi sebagian mampu pulih seperti saham kesehatan yang bangkit karena beberapa investor tetap percaya bahwa perjanjian dagang AS-China akhirnya bisa tercapai.

Trump akhir pekan kemarin, mengatakan bakal menerapkan tarif terhadap produk China senilai USD200 miliar dimana meningkat menjadi 25% dari 10% untuk menjadi sinyal perubahan arah kebijakan yang dibuatnya pada Februari, lalu. Dimana Trump memilih mempertahankan tarif 10% demi membuat kemajuan dalam pembicaraan dagang AS- China.

Sementara kubu Beijing, kemarin mengungkapkan sebuah delegasi masih bersiap untuk pergi ke Amerika Serikat tetapi tidak menyebutkan apakah Wakil Perdana Menteri Liu He, sebagai pejabat utama dalam negosiasi, akan menjadi bagian dari tim seperti yang direncanakan sebelumnya. Ancaman Trump menimbulkan ketakutan akan perlambatan pertumbuhan global, yang telah secara periodik mempengaruhi pasar selama setahun terakhir.

Benchmark S&P 500 jatuh sebanyak 1,6% selama sesi perdagangan, sedangkan US Treasury imbal hasil menurun saat investor berpaling kepada obligasi pemerintah berisiko rendah. Namun beberapa indeks utama mampu kembali pulih usai tertimpa kerugian pada perdagangan sore karena beberapa investor tetap berharap bahwa perjanjian perdagangan akan segera tercapai.

Peningkatan saham Kesehatan membantu mengimbangi kerugian yang didorong oleh perdagangan. Saham Centene Corp naik 6,6% setelah Reuters melaporkan bahwa dua hedge fund telah membangun saham di perusahaan asuransi kesehatan dan mengeksplorasi sebuah tantangan untuk akuisisi yang direncanakan WellCare Health Plans Inc.

Di sisi lain, sektor materials, industri dan saham teknologi turun saatninvestor pindah dari sektor perdagangan yang sensitif. Boeing Co, eksportir tunggal terbesar AS ke Cina, turun 1,3%. Chipmakers, yang mendapatkan porsi cukup besar dari pendapatan mereka dari China juga tumbled. Indeks chip Philadelphia meluncur 1,7%. Saham Apple Inc, yang juga peka terhadap tanda kelemahan di China, menurun 1,5%.

Dow Jones Industrial Average tercatat mengalami pelemahan hingga 66,47 poin atau 0,25% menjadi 26.438,48 untuk mengiringi S&P 500 yang kehilangan sebesar 13,17 poin yang setara 0,45% menjadi 2.932,47. Selanjutnya Komposit NASDAQ jatuh mencapai 40,71 poin atau 0,5% untuk berada di posiai 8.123,29.

Di tempat yang lebih terang, saham Anadarko Petroleum Corp meningkat 3,8% setelah Occidental Petroleum Corp meningkatkan komponen kas. Occidental sedang mencoba untuk meyakinkan Anadarko untuk menerima tawaran. Volume perdagangan AS mencapai 6,45 miliar saham, dibandingkan dengan 6,62 miliar saham secara rata-rata dalam sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0815 seconds (0.1#10.140)