Jokowi Soroti Puluhan Tahun Jurusan SMK Hanya Bangunan dan Mesin
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kualitas pendidikan Indonesia yang menurutnya harus berubah, seiring cepatnya perkembangan di era digital seperti sekarang ini. Menurutnya perkembangan teknologi harus direspon dengan berbagai terobosan baru, terutama di bidang pendidikan untuk menciptakan tenaga kerja berkompeten dan berkualitas.
"Puluhan tahun lebih SMK hanya masih jurusan bangunan dan mesin. Lebih jelas dong, mesin apa gitu. Jurusan dari dulu kaya gitu terus. Ya meskipun saya tahu beberapa SMK sudah mulai berubah, tapi saya ingin semuanya berubah," ujar Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2019 di Hotel Sangrila, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Lebih lanjut Ia menekankan, agar ada investasi terhadap pendidikan, sehingga agar ada link and match dengan industri sehingga sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Jokowi menekankan agar fokus pembangunan pemerintah ke depan yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia SDM, karena itu dibutuhkan peran para pemangku kepentingan terkait untuk bekerja sama.
"Pemerintah pusat, pemprov kabupaten kota harus berbondong-bondong bersama menyelesaikan ini. Training, pelatihan, agar skill keterampilan anak-anak kita, tenaga kerja kita menjadi lebih baik," jelasnyaa.
Presiden juga ingin Indonesia bisa mencontoh Filipina yang mengembangkan business process outsourcing (BPO) ke SDM di negaranya. Dengan begitu, banyak jasa keuangan bisa dikerjakan di Filipina, tapi milik negara lain.
"Itu sumber pendapatan di Filipina. Business process outsourcing. Jurusan dari dulu mesin, tapi mesin apa. Dunia berubah cepat, AI, big data, IoT, 3D printing, kita masih jurusan bangunan, jurusan mesin, jurusan apa lagi?" katanya.
"Puluhan tahun lebih SMK hanya masih jurusan bangunan dan mesin. Lebih jelas dong, mesin apa gitu. Jurusan dari dulu kaya gitu terus. Ya meskipun saya tahu beberapa SMK sudah mulai berubah, tapi saya ingin semuanya berubah," ujar Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2019 di Hotel Sangrila, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Lebih lanjut Ia menekankan, agar ada investasi terhadap pendidikan, sehingga agar ada link and match dengan industri sehingga sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Jokowi menekankan agar fokus pembangunan pemerintah ke depan yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia SDM, karena itu dibutuhkan peran para pemangku kepentingan terkait untuk bekerja sama.
"Pemerintah pusat, pemprov kabupaten kota harus berbondong-bondong bersama menyelesaikan ini. Training, pelatihan, agar skill keterampilan anak-anak kita, tenaga kerja kita menjadi lebih baik," jelasnyaa.
Presiden juga ingin Indonesia bisa mencontoh Filipina yang mengembangkan business process outsourcing (BPO) ke SDM di negaranya. Dengan begitu, banyak jasa keuangan bisa dikerjakan di Filipina, tapi milik negara lain.
"Itu sumber pendapatan di Filipina. Business process outsourcing. Jurusan dari dulu mesin, tapi mesin apa. Dunia berubah cepat, AI, big data, IoT, 3D printing, kita masih jurusan bangunan, jurusan mesin, jurusan apa lagi?" katanya.
(akr)