Milenial Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Keuangan Syariah

Selasa, 14 Mei 2019 - 01:13 WIB
Milenial Jadi Mesin...
Milenial Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Keuangan Syariah
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, peran dari generasi milenial diharapkan dalam merealisasikan potensi Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Karakteristik generasi millenial yang kreatif, innovative dan melek teknologi akan menjadikan halal product and services sebagai life style yang merupakan katalisator berharga bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Dengan karakter generasi millennial yang inovatif, kreatif, dan melek teknologi, saya sangat berharap generasi muda kita ini menjadi mesin penggerak industri halal dan keuangan syariah kita," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat sambutan Talkshow Millenials Sharia Economic Summit di Jakarta, Senin (13/5).

Selain itu, peran millennial ini bisa menjadi enterprener muda industri halal maupun menjadi investor/nasabah/konsumen produk-produk halal dan keuangan syariah. Apalagi berdasarkan statistik Indonesia, jumlah generasi milenial lebih dari 100 juta orang.

Sementara di dunia generasi milenial akan tumbuh menjadi 4,7 miliar orang pada 2030. Dia melanjutkan, potensi berkembangnya ekonomi dan keuangan syariah saat ini semakin besar dengan perkembangan teknologi yang makin pesat.

Apalagi, di era revolusi industri 4.0 ini, perkembangan teknologi saat ini tidak dapat dibendung dan telah merambah ke seluruh sendi kehidupan masyarakat. "Perkembangan teknologi ini harus kita manfaatkan untuk memacu perkembangan industri halal dan keuangan syariah kita," ujarnya.

Kombinasi antara perkembangan teknologi dan besarnya penduduk muslim dan penduduk usia millenial, seharusnya dapat ditangkap oleh penggiat ekonomi syariah sebagai peluang untuk semakin mendorong perkembangan industri halal dan keuangan syariah. Perkembangan ekonomi syariah juga harus didukung oleh peran industri keuangan syariah.

OJK memiliki komitmen yang besar untuk terus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. "Komitmen tersebut kami wujudkan dengan meluncurkan Roadmap Pengembangan Keuangan Syariah 2017-2019 serta mengembangkan produk keuangan syariah," imbuh Wimboh.

Selain itu, OJK juga saat ini terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi Keuangan di antaranya melalui program Bank Wakaf Mikro dan Asuransi Wakaf. Saat ini sudah ada 53 BWM di pelosok tanah air, dengan total pembiayaan sebesar Rp8,45 miliar, dan menjangkau lebih dari 10.000 nasabah. "Potensinya bisa mencapai 1000 BWM di seluruh nusantara," imbuhnya.

Seluruh upaya ini diharapkan akan memberikan ruang untuk tumbuh kembangnya industri keuangan dan ekonomi syariah nasional. Namun demikian keinginan ini tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri.

Perlu kolaborasi antara pemangku kepentingan dan seluruh penggiat industri syariah. Dengan sinergi semua pihak, OJK berharap pertumbuhan keuangan syariah Indonesia akan terus membaik, serta juga dapat meningkatkan kontribusinya dalam mendukung pembangunan nasional untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0971 seconds (0.1#10.140)