OJK Optimis Indonesia Jadi Pusat Keuangan Syariah di Dunia

Jum'at, 25 Juni 2021 - 23:17 WIB
loading...
OJK Optimis Indonesia Jadi Pusat Keuangan Syariah di Dunia
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Indonesia berpotensi menjadi pusat keuangan syariah di dunia.
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Indonesia berpotensi menjadi pusat keuangan syariah di dunia. Asumsi tersebut didasarkan pada berbagai aspek, salah satunya kinerja lembaga keuangan syariah saat ini.

Anggota Dewan Komisioner OJK, Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara mengatakan, hingga Maret 2021 total aset keuangan syariah mencapai Rp1.863 triliun. Angka tersebut di luar saham syariah. Potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia juga ditopang oleh jaringan industri keuangan yang saat ini sudah berdiri dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Karena itu, potensi Indonesia menjadi pusat keuangan syariah dunia bisa terealisasi.

"Sebagaimana kita saksikan bersama sektor keuangan syariah terus tumbuh dan berkembang, tentu saja capaian ini tidak terlepas dari kinerja industri perbankan syariah, industri nonbank syariah, dan pasar modal syariah yang terus menerus memainkan perannya yang sangat strategis, meski di masa pandemi ini," ungkap Tirta dalam Webinar, Jumat (25/6/2021).

Sikap optimisme juga ditopang oleh jumlah penduduk Indonesia yang secara mayoritas beragama Islam. Hampir 70 persen dari total jumlah penduduk Indonesia adalah muslim.

Tirta menilai, jumlah tersebut sangat potensial menjadi customer bagi lembaga keuangan syariah di dalam negeri. "Inilah yang seharusnya lebih mendalami syariah Islam adalah potential customer yang sangat besar bagi ekonomi keuangan syariah," ucapnya.

Untuk market share, perbankan syariah mencatat 6,4 persen, dan disusul Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah 4,4 persen. Kemudian pasar modal syariah di level 17,3 persen.

Meski begitu, Tirtamengakui bahwa tingkat literasi dan inklusi masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah masih rendah. Di mana, masih berada di angka 8,93 persen. Sementara, tingkat literasi keuangan rata-rata nasional yang mencapai 38 persen.

"Survei Nasional Keuangan Indonesia 2019 menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan syariah itu hanya 8,93 persen, dengan kata lain hanya 9 dari 100 orang dewasa Indonesia yang mengenal produk keuangan syariah dengan baik," katanya. CM
(srf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1455 seconds (0.1#10.140)