PLN Beri Sambungan Listrik ke 11.000 KK di NTT
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi di daerah kepulauan, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan memberikan sambungan listrik gratis kepada 11.000 Kepala Keluarga, yang masuk ketegori tidak mampu yang ada dalam Base Data Terpadu hasil survei Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Meski banyak kendala yang dihadapi, PLN optimis penyambungan listrik kepada 11.000 KK di NTT bisa terealisasi hingga akhir tahun 2019.
Selain melakukan sambungan listrik, PLN juga menambahkan infrastruktur baru berupa Jaringan Tengangan Menengah dan Tengangan Rendah lengkap dengan trafo distribusinya. Upaya ini dilakukan mengingat sebagian dari warga yang akan mendapatkam sambungan gratis belum tersedia jaringan listriknya.
Sementara, dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk memperkuat dan memperluas jangkauan sistem interkoneksi PLN membangun Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV Ruteng-Bajawa. Transmisi 70 kV tersebut akan melewati beberapa kabupaten antara lain: Manggarai Timur (Bojong)-Nagekeo, Ende (Kampung Ropa), Maumere, Wairita, dan Kabupaten Larantuka.
Dengan pertimbangan kondisi selama pembangunan SUTT 70 kV di jalur Ruteng-Ropa, PLN optimis dapat diselesaikan akhir tahun 2019, meski kendala yang dihadapi tidaklah ringan mengingat kontur tanah berbukit-bukit.
"Untuk jangka pendek pada kuartal III 2019 dapat dioperasikan seksi Ruteng-Bejawa," ungkap Direktur Bisnis regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara, Djoko Abumanan, dalam keterangan resmi, Senin (13/5/2019).
Djoko menerangkan, tantangan kondisi alam membuat pengangkutan material listrik tidaklah mudah, sehingga membutuhkan waktu tersendiri karea ada yang diangkut dengan gotong-royong oleh masyarakat.
"Khusus untuk pembangunan SUTT 70 kV Sistem Flores dari ujung barat hingga ujung timur panjang lintasannya mencapai 600 kms," ungkap Djoko.
Upaya PLN ini merupakan wujud pemerataan pembangunan kelistrikan dan rasio elektrifikasi di NTT yang saat ini masih dibawah 90%. Peningkatan infrastruktur listrik di NTT ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kapasitas yang cukup, andal, dan mampu melayani kebutuhan pengembangan industri dan pariwisata.
Meski banyak kendala yang dihadapi, PLN optimis penyambungan listrik kepada 11.000 KK di NTT bisa terealisasi hingga akhir tahun 2019.
Selain melakukan sambungan listrik, PLN juga menambahkan infrastruktur baru berupa Jaringan Tengangan Menengah dan Tengangan Rendah lengkap dengan trafo distribusinya. Upaya ini dilakukan mengingat sebagian dari warga yang akan mendapatkam sambungan gratis belum tersedia jaringan listriknya.
Sementara, dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk memperkuat dan memperluas jangkauan sistem interkoneksi PLN membangun Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV Ruteng-Bajawa. Transmisi 70 kV tersebut akan melewati beberapa kabupaten antara lain: Manggarai Timur (Bojong)-Nagekeo, Ende (Kampung Ropa), Maumere, Wairita, dan Kabupaten Larantuka.
Dengan pertimbangan kondisi selama pembangunan SUTT 70 kV di jalur Ruteng-Ropa, PLN optimis dapat diselesaikan akhir tahun 2019, meski kendala yang dihadapi tidaklah ringan mengingat kontur tanah berbukit-bukit.
"Untuk jangka pendek pada kuartal III 2019 dapat dioperasikan seksi Ruteng-Bejawa," ungkap Direktur Bisnis regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara, Djoko Abumanan, dalam keterangan resmi, Senin (13/5/2019).
Djoko menerangkan, tantangan kondisi alam membuat pengangkutan material listrik tidaklah mudah, sehingga membutuhkan waktu tersendiri karea ada yang diangkut dengan gotong-royong oleh masyarakat.
"Khusus untuk pembangunan SUTT 70 kV Sistem Flores dari ujung barat hingga ujung timur panjang lintasannya mencapai 600 kms," ungkap Djoko.
Upaya PLN ini merupakan wujud pemerataan pembangunan kelistrikan dan rasio elektrifikasi di NTT yang saat ini masih dibawah 90%. Peningkatan infrastruktur listrik di NTT ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kapasitas yang cukup, andal, dan mampu melayani kebutuhan pengembangan industri dan pariwisata.
(ven)