BEEF Gunakan Dana IPO untuk Perluasan Investasi
A
A
A
JAKARTA - PT Estika Tata Tiara Tbk menggunakan 89,5% dari total dana hasil penawaran umumnya (IPO) untuk perluasan investasi. Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Tbk Yustinus Sadmoko mengatakan, emiten berkode BEEF itu antara lain melakukan pembelian sapi hidup, baik lokal maupun impor senilai Rp53,37 miliar dan pembelian barang dagangan berupa daging senilai Rp52,07 miliar.
Selanjutnya, dana IPO tersebut digunakan untuk investasi perluasan kandang, bangunan, fasilitas produk dan penambahan kapasitas senilai Rp5,6 miliar.
"Jadi total penggunaan dana hasil penawaran umum adalah Rp111,08 milliar sampai 31 Maret 2019. BEEF masih memiliki sisa dana sekitar Rp12,9 milliar yang dapat digunakan untuk investasi pada perluasan kandang, dan sebagainya," ujar Yustinus Sadmoko di Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Mengenai kinerja, Yustinus mengatakan beban pokok penjualan perseroan naik 37,41% menjadi Rp231,43 miliar, sehingga laba kotor yang diperoleh sebesar Rp46,84 miliar atau naik 42,76% secara tahunan.
"Adapun, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp14,95 miliar, naik pesat sebesar 115,42% dibanding tahun sebelumnya," kata dia.
Lebih lanjut dia menjelaskan, total aset perseroan per 31 Maret 2019 sebesar Rp695,64 miliar, naik dari total aset perseroan per 31 Desember 2018 sebesar Rp564,70 miliar. Total liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp334,39 miliar dan Rp361,25 miliar.
Selanjutnya, dana IPO tersebut digunakan untuk investasi perluasan kandang, bangunan, fasilitas produk dan penambahan kapasitas senilai Rp5,6 miliar.
"Jadi total penggunaan dana hasil penawaran umum adalah Rp111,08 milliar sampai 31 Maret 2019. BEEF masih memiliki sisa dana sekitar Rp12,9 milliar yang dapat digunakan untuk investasi pada perluasan kandang, dan sebagainya," ujar Yustinus Sadmoko di Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Mengenai kinerja, Yustinus mengatakan beban pokok penjualan perseroan naik 37,41% menjadi Rp231,43 miliar, sehingga laba kotor yang diperoleh sebesar Rp46,84 miliar atau naik 42,76% secara tahunan.
"Adapun, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp14,95 miliar, naik pesat sebesar 115,42% dibanding tahun sebelumnya," kata dia.
Lebih lanjut dia menjelaskan, total aset perseroan per 31 Maret 2019 sebesar Rp695,64 miliar, naik dari total aset perseroan per 31 Desember 2018 sebesar Rp564,70 miliar. Total liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp334,39 miliar dan Rp361,25 miliar.
(fjo)