Dua Hari, Aliran Modal Asing Lewat SBN Capai Rp1,7 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal masuk (inflow) ke Indonesia masih cukup besar melalui Surat Berharga Negara (SBN). Dimana sejak Januari hingga hari ini, aliran modal masuk ke SBN tercatat sebesar Rp57 triliun.
Sementara dalam dua hari terakhir, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan kucuran modal asing mencapai sebesar Rp1,7 triliun yang masuk lewat SBN. "Kami melihat ke pasar SBN, kami mencatat di 2 hari terakhir ini terjadi net beli asing Rp1,7 triliun, jadi masih sangat besar untuk partisipasinya," ujad Gubernur BI, Perry Warjiyo, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/5/2019
Dari catatan BI, sejak Januari hingga hari ini, inflow ke SBN tercatat sebesar Rp57 triliun. Masuknya modal asing tersebut dipicu oleh kepercayaan pasar dan investor asing terhadap perbaikan ekonomi ke depan di Indonesia. Selain itu, imbal hasil SBN yang menarik juga menarik inflow.
"Memang kalau yield SBN 10 tahun yang kemarin sekitar 8,05%. Pagi ini sudah di bawah 8% bahkan menjadi yang 10 tahun itu adalah 7,95% jadi ini terjadi seperti itu," katanya.
Hal ini terang dia menunjukkan investor masih percaya dengan kondisi ekonomi Indonesia yang ditopang dengan fundamental ekonomi yang kuat. "Inflow berlanjut menunjukkan confidence pasar maupun investor asing," tegasnya.
Sementara dalam dua hari terakhir, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan kucuran modal asing mencapai sebesar Rp1,7 triliun yang masuk lewat SBN. "Kami melihat ke pasar SBN, kami mencatat di 2 hari terakhir ini terjadi net beli asing Rp1,7 triliun, jadi masih sangat besar untuk partisipasinya," ujad Gubernur BI, Perry Warjiyo, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/5/2019
Dari catatan BI, sejak Januari hingga hari ini, inflow ke SBN tercatat sebesar Rp57 triliun. Masuknya modal asing tersebut dipicu oleh kepercayaan pasar dan investor asing terhadap perbaikan ekonomi ke depan di Indonesia. Selain itu, imbal hasil SBN yang menarik juga menarik inflow.
"Memang kalau yield SBN 10 tahun yang kemarin sekitar 8,05%. Pagi ini sudah di bawah 8% bahkan menjadi yang 10 tahun itu adalah 7,95% jadi ini terjadi seperti itu," katanya.
Hal ini terang dia menunjukkan investor masih percaya dengan kondisi ekonomi Indonesia yang ditopang dengan fundamental ekonomi yang kuat. "Inflow berlanjut menunjukkan confidence pasar maupun investor asing," tegasnya.
(akr)