Selasa Ini, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Tertahan
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini, berpotensi tertahan. Penyebabnya adalah perang dagang yang dikabarkan melemah sehingga menghapus kekhawatiran di kalangan beberapa investor.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, memperkirakan pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini bakal mengarah ke level Rp14.350 hingga Rp14.430-an per USD.
Menurutnya perang dagang berpotensi memperlemah rupiah dan sebaliknya pemangkasan suku bunga AS berpotensi menguatkan rupiah.
"Rupiah kelihatannya mencoba berkonsolidasi di kisaran 14.350-14.430 per dolar Amerika Serikat, dengan tidak adanya sentimen baru, baik dari eksternal maupun domestik," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Ariston menambahkan, secara ekstenal, masih soal perang dagang AS dan China yang belum ada kelanjutan negosiasinya. Pasar masih menduga-duga dampak-dampak negatif yang ditimbulkan baik bagi AS, China maupun global.
"Yang pasti kekhawatiran pasar terhadap perang dagang yang meluas bakal mendorong pelarian aset dari emerging market," jelasnya.
Sebagai indformasi, nilai tukar rupiah terhadap USD pada Senin (27/5/2019) ditutup perkasa melanjutkan tren perbaikan dalam beberapa hari terakhir. Data Bloomberg, menunjukkan rupiah menguat 11 poin menjadi Rp14.380 per USD, dibandingkan Jumat akhir pekan di Rp14.391 per USD. Kemarin, rupiah bergerak diantara Rp14.351-Rp14.382 per USD.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, memperkirakan pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini bakal mengarah ke level Rp14.350 hingga Rp14.430-an per USD.
Menurutnya perang dagang berpotensi memperlemah rupiah dan sebaliknya pemangkasan suku bunga AS berpotensi menguatkan rupiah.
"Rupiah kelihatannya mencoba berkonsolidasi di kisaran 14.350-14.430 per dolar Amerika Serikat, dengan tidak adanya sentimen baru, baik dari eksternal maupun domestik," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Ariston menambahkan, secara ekstenal, masih soal perang dagang AS dan China yang belum ada kelanjutan negosiasinya. Pasar masih menduga-duga dampak-dampak negatif yang ditimbulkan baik bagi AS, China maupun global.
"Yang pasti kekhawatiran pasar terhadap perang dagang yang meluas bakal mendorong pelarian aset dari emerging market," jelasnya.
Sebagai indformasi, nilai tukar rupiah terhadap USD pada Senin (27/5/2019) ditutup perkasa melanjutkan tren perbaikan dalam beberapa hari terakhir. Data Bloomberg, menunjukkan rupiah menguat 11 poin menjadi Rp14.380 per USD, dibandingkan Jumat akhir pekan di Rp14.391 per USD. Kemarin, rupiah bergerak diantara Rp14.351-Rp14.382 per USD.
(ven)