Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Ini Solusi Menhub Budi Karya
A
A
A
JAKARTA - Harga tiket pesawat masih menjadi kontroversi di masyarakat. Pengguna transportasi udara menilai harga tiket pesawat masih jauh dari jangkauan mereka alias masih mahal. Kebijakan Kementerian Perhubungan menetapkan Tarif Batas Atas dan Tarif Batas Bawah, masih belum berdampak terhadap harga tiket pesawat.
Menjelang arus mudik Lebaran 2019, masih mahalnya harga tiket pesawat domestik terus menjadi perhatian masyarakat. Menanggapi ini, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengaku memiliki solusi atas harga tiket yang masih mahal dan dikeluhkan masyarakat.
Untuk itu, kata Budi, pemerintah akan menambah penerbangan tambahan (extra flight). Menurut Budi, kenaikan harga tiket pesawat disebabkan beberapa rute yang belum mendapatkan rute tambahan.
Nah, Budi Karya mengatakan Kemenhub telah menyetujui 320 penerbangan tambahan bagi pemudik, sebagai salah satu solusi.
"Kita punya solusi yaitu adanya extra flight dan sudah dilaporkan Angkasa Pura II. Dan kita masih sediakan penerbangan murah," terang Budi Karya di Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Sebelumnya, salah satu calon pemudik ke Pekanbaru, Riau, Hojin mengeluhkan harga tiket penerbangan yang sangat memberatkan bagi pemudik.
"Awal Februari naik 100% lebih dari tadinya Rp600.000 menjadi Rp1.200.000-1.300.000 untuk kelas ekonomi Lion Air. Tentu untuk Citylink, Batik dan Garuda lebih tinggi lagi. Dan kini lima hari jelang Lebaran, naik menjadi Rp2,1 juta untuk kelas ekonomi Lion," keluhnya, Selasa (28/5/2019).
Dan tiket pesawat kelas ekonomi itu pun sudah habis, sehingga tersisa maskapai transit sekitar 5-7 jam. Harganya pun juga luar biasa sekitar Rp6,5 juta sekali perjalanan Jakarta-Pekanbaru. "Kami cek harga tersebut dengan penerbangan Jakarta-Jepang yang hanya sekitar Rp4,3 juta," ungkapnya.
Hojin tidak habis pikir harga tiket di dalam negeri yang terus naik dan lebih mahal dari penerbangan ke luar negeri. Padahal saat ini ada jutaan orang yang akan mudik ke kampung halaman bertemu sanak keluarga menjelang Lebaran.
Menjelang arus mudik Lebaran 2019, masih mahalnya harga tiket pesawat domestik terus menjadi perhatian masyarakat. Menanggapi ini, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengaku memiliki solusi atas harga tiket yang masih mahal dan dikeluhkan masyarakat.
Untuk itu, kata Budi, pemerintah akan menambah penerbangan tambahan (extra flight). Menurut Budi, kenaikan harga tiket pesawat disebabkan beberapa rute yang belum mendapatkan rute tambahan.
Nah, Budi Karya mengatakan Kemenhub telah menyetujui 320 penerbangan tambahan bagi pemudik, sebagai salah satu solusi.
"Kita punya solusi yaitu adanya extra flight dan sudah dilaporkan Angkasa Pura II. Dan kita masih sediakan penerbangan murah," terang Budi Karya di Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Sebelumnya, salah satu calon pemudik ke Pekanbaru, Riau, Hojin mengeluhkan harga tiket penerbangan yang sangat memberatkan bagi pemudik.
"Awal Februari naik 100% lebih dari tadinya Rp600.000 menjadi Rp1.200.000-1.300.000 untuk kelas ekonomi Lion Air. Tentu untuk Citylink, Batik dan Garuda lebih tinggi lagi. Dan kini lima hari jelang Lebaran, naik menjadi Rp2,1 juta untuk kelas ekonomi Lion," keluhnya, Selasa (28/5/2019).
Dan tiket pesawat kelas ekonomi itu pun sudah habis, sehingga tersisa maskapai transit sekitar 5-7 jam. Harganya pun juga luar biasa sekitar Rp6,5 juta sekali perjalanan Jakarta-Pekanbaru. "Kami cek harga tersebut dengan penerbangan Jakarta-Jepang yang hanya sekitar Rp4,3 juta," ungkapnya.
Hojin tidak habis pikir harga tiket di dalam negeri yang terus naik dan lebih mahal dari penerbangan ke luar negeri. Padahal saat ini ada jutaan orang yang akan mudik ke kampung halaman bertemu sanak keluarga menjelang Lebaran.
(ven)