MNC Bank Targetkan Kredit UKM Rp400 miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk akan menggenjot penyaluran kredit produktif di segmen usaha kecil dan menengah (UKM). Perseroan menargetkan kredit UKM tahun ini bisa mencapai Rp400 miliar.
“Salah satu strateginya yakni dengan meluncurkan MNC SmartLoan, layanan kredit modal kerja dengan menyasar usaha produktif,” ujar Presiden Direktur MNC Bank Mahdan di Jakarta, kemarin.
Mahdan mengatakan salah satu bisnis yang akan digenjot untuk mendongkrak pertumbuhan kinerja lending adalah penyaluran kredit UKM. Karena sektor UKM memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.
“Kami siapkan strategi menggenjot kredit di cabang dengan program khusus. Kami akan dongkrak pinjaman UKM untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Layanan kami akan mudahkan kredit modal kerja bagi pelaku usaha kuliner, perdagangan, ataupun pakaian yang sedang ngetren,” ujar Mahdan.
Menurut Mahdan, dengan berkembangnya sektor UKM, dampaknya akan mempermudah membuka usaha dan dapat menekan angka pengangguran akibat angkatan kerja yang tidak terserap. Selain itu, pemerintah saat ini juga mendorong industri perbankan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyalurkan kredit kepada industri UKM.
Dia melanjutkan, pada 2018 MNC Bank telah memasuki tahap kedua dalam program trans formasi bank yaitu Focusing Business. Berkat konsis tensi dalam melakukan konsolidasi serta fokus pada pemulihan kinerja sepanjang 2018, MNC Bank berhasil meraih hasil positif dengan membukukan laba yang meningkat signifikan. Pada akhir 2018 MNC Bank meraih laba Rp57,02 miliar. Momentum positif tersebut berlanjut pada laba kuartal pertama 2019 sebesar Rp3,08 miliar.
“Salah satu upaya kami untuk meningkatkan kinerja, adalah menghadirkan program pin jaman yang inovatif dan dapat menjawab isu serta kendala yang dihadapi para pelaku sektor UKM,” ujarnya.
Chief Officer MNC Bank Vincentia Djuniwati menambahkan bahwa MNC SmartLoan dihadirkan sebagai produk yang fleksibel, persyaratan mudah, proses cepat, dan plafon yang sesuai kebutuhan tepat sasaran.
“Segmen yang kami sasar adalah UKM dengan plafon pinjaman maksimal Rp10 miliar dengan proses simpel. Pembayaran bunganya fleksibel sesuai kebutuhan minimal mereka. Tapi syaratnya mereka harus dua tahun beroperasi,” ujar Djuniwati. Beberapa keunggulan dari MNC SmartLoan yang diluncur kan, antara lain memberikan kebutuhan modal kerja bagi calon debitur dengan maksimum pembiayaan sebesar 60% dari penilaian bank.
Layanan pinjaman rekening koran yang diberikan, memudahkan debitur dalam mengatur kebutuhannya (cash flow). Kewajiban bunga dibayar setiap bulan berdasarkan dari pemakaian fasilitas pinjaman.
Selain itu, pokok pinjaman dapat dibayarkan pada saat jatuh tempo waktu pinjaman atau dapat diperpanjang kembali. “Apabila mereka mendapatkan plafon Rp100 juta lalu hanya mengambil Rp50 juta, maka bunga hanya dikenakan sebesar yang dipinjam,” ujarnya.
Djuniwati berharap dengan terjawabnya berbagai isu dan ken dala dari sektor UKM tersebut, para pengusaha tidak lagi merasa sulit meraih permodalan dari bank. (Hafid Fuad)
“Salah satu strateginya yakni dengan meluncurkan MNC SmartLoan, layanan kredit modal kerja dengan menyasar usaha produktif,” ujar Presiden Direktur MNC Bank Mahdan di Jakarta, kemarin.
Mahdan mengatakan salah satu bisnis yang akan digenjot untuk mendongkrak pertumbuhan kinerja lending adalah penyaluran kredit UKM. Karena sektor UKM memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.
“Kami siapkan strategi menggenjot kredit di cabang dengan program khusus. Kami akan dongkrak pinjaman UKM untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Layanan kami akan mudahkan kredit modal kerja bagi pelaku usaha kuliner, perdagangan, ataupun pakaian yang sedang ngetren,” ujar Mahdan.
Menurut Mahdan, dengan berkembangnya sektor UKM, dampaknya akan mempermudah membuka usaha dan dapat menekan angka pengangguran akibat angkatan kerja yang tidak terserap. Selain itu, pemerintah saat ini juga mendorong industri perbankan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyalurkan kredit kepada industri UKM.
Dia melanjutkan, pada 2018 MNC Bank telah memasuki tahap kedua dalam program trans formasi bank yaitu Focusing Business. Berkat konsis tensi dalam melakukan konsolidasi serta fokus pada pemulihan kinerja sepanjang 2018, MNC Bank berhasil meraih hasil positif dengan membukukan laba yang meningkat signifikan. Pada akhir 2018 MNC Bank meraih laba Rp57,02 miliar. Momentum positif tersebut berlanjut pada laba kuartal pertama 2019 sebesar Rp3,08 miliar.
“Salah satu upaya kami untuk meningkatkan kinerja, adalah menghadirkan program pin jaman yang inovatif dan dapat menjawab isu serta kendala yang dihadapi para pelaku sektor UKM,” ujarnya.
Chief Officer MNC Bank Vincentia Djuniwati menambahkan bahwa MNC SmartLoan dihadirkan sebagai produk yang fleksibel, persyaratan mudah, proses cepat, dan plafon yang sesuai kebutuhan tepat sasaran.
“Segmen yang kami sasar adalah UKM dengan plafon pinjaman maksimal Rp10 miliar dengan proses simpel. Pembayaran bunganya fleksibel sesuai kebutuhan minimal mereka. Tapi syaratnya mereka harus dua tahun beroperasi,” ujar Djuniwati. Beberapa keunggulan dari MNC SmartLoan yang diluncur kan, antara lain memberikan kebutuhan modal kerja bagi calon debitur dengan maksimum pembiayaan sebesar 60% dari penilaian bank.
Layanan pinjaman rekening koran yang diberikan, memudahkan debitur dalam mengatur kebutuhannya (cash flow). Kewajiban bunga dibayar setiap bulan berdasarkan dari pemakaian fasilitas pinjaman.
Selain itu, pokok pinjaman dapat dibayarkan pada saat jatuh tempo waktu pinjaman atau dapat diperpanjang kembali. “Apabila mereka mendapatkan plafon Rp100 juta lalu hanya mengambil Rp50 juta, maka bunga hanya dikenakan sebesar yang dipinjam,” ujarnya.
Djuniwati berharap dengan terjawabnya berbagai isu dan ken dala dari sektor UKM tersebut, para pengusaha tidak lagi merasa sulit meraih permodalan dari bank. (Hafid Fuad)
(nfl)