Ini Negara-negara Pengimpor Gandum ke Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Departemen Pertanian Amerika Serikat atau USDA dalam laporan World Agricultural Supply and Demand Estimates di 2018, menyebut Indonesia merupakan negara pengimpor gandum terbesar. Impor gandum Indonesia meningkat seiring meningginya permintaan akan bahan makanan dan pakan ternak.
Salah satu perusahaan pengimpor gandum besar di Indonesia adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Perusahaan yang identik dengan produk mi instan ini memerlukan bahan baku gandum untuk produk-produknya.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk., Franciscus Welirang, menerangkan alasan pihaknya masih mengimpor gandum karena produksi gandum di Indonesia masih kecil. Produksi gandum dalam negeri hanya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, belum mampu memenuhi kebutuhan industri.
"Kami selama ini impor gandum 4 juta ton dalam setahun. Karena produksi gandum di Indonesia hanya cukup untuk kebutuhan masyarakat, tidak untuk industri," ujar Franky, sapaan akrabnya di Jakarta, Minggu (26/5/2019).
Franky menyebutkan beberapa negara pengimpor gandum ke Indonesia termasuk perusahaannya. Antara lain Amerika Serikat, Kanada, Australia, Argentina, Ukraina, Rusia, dan Prancis.
"Tapi kami di Indofood biasanya mengimpor gandum dari Amerika Serikat dan Kanada karena kualitasnya yang sangat tinggi," terang pria berambut gondrong dikuncir tersebut.
Untuk mengurangi ketergantungan Indonesia akan impor gandum yang juga menambah beban neraca perdagangan, Franky meminta pemerintah untuk meningkatkan lahan produksi gandum.
"Indonesia juga harus memperbaiki produksi gandum dengan meningkatkan lahan. Karena kita sering menghadapi perubahan iklim dan bencana. Jadi pemerintah harus memperbaiki lahan untuk produksi gandum demi kebutuhan pangan," jelasnya.
Salah satu perusahaan pengimpor gandum besar di Indonesia adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Perusahaan yang identik dengan produk mi instan ini memerlukan bahan baku gandum untuk produk-produknya.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk., Franciscus Welirang, menerangkan alasan pihaknya masih mengimpor gandum karena produksi gandum di Indonesia masih kecil. Produksi gandum dalam negeri hanya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, belum mampu memenuhi kebutuhan industri.
"Kami selama ini impor gandum 4 juta ton dalam setahun. Karena produksi gandum di Indonesia hanya cukup untuk kebutuhan masyarakat, tidak untuk industri," ujar Franky, sapaan akrabnya di Jakarta, Minggu (26/5/2019).
Franky menyebutkan beberapa negara pengimpor gandum ke Indonesia termasuk perusahaannya. Antara lain Amerika Serikat, Kanada, Australia, Argentina, Ukraina, Rusia, dan Prancis.
"Tapi kami di Indofood biasanya mengimpor gandum dari Amerika Serikat dan Kanada karena kualitasnya yang sangat tinggi," terang pria berambut gondrong dikuncir tersebut.
Untuk mengurangi ketergantungan Indonesia akan impor gandum yang juga menambah beban neraca perdagangan, Franky meminta pemerintah untuk meningkatkan lahan produksi gandum.
"Indonesia juga harus memperbaiki produksi gandum dengan meningkatkan lahan. Karena kita sering menghadapi perubahan iklim dan bencana. Jadi pemerintah harus memperbaiki lahan untuk produksi gandum demi kebutuhan pangan," jelasnya.
(ven)