Capai Pertumbuhan Ekonomi Lebih Baik, Menkeu Terus Lakukan Reformasi Kebijakan

Selasa, 11 Juni 2019 - 05:38 WIB
Capai Pertumbuhan Ekonomi Lebih Baik, Menkeu Terus Lakukan Reformasi Kebijakan
Capai Pertumbuhan Ekonomi Lebih Baik, Menkeu Terus Lakukan Reformasi Kebijakan
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan khusus dengan Presiden Bank Dunia David Malpass di sela-sela Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20 di Jepang. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani membahas reformasi kebijakan yang dilakukan Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Sri Mulyani menegaskan bahwa Indonesia terus melakukan reformasi terkait regulasi, institusi, dan reformasi kebijakan untuk meningkatkan penerimaan negara.

Salah satu bentuk ketiga reformasi tersebut adalah kerjasama antara Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk mengoptimalkan penerimaan negara.

"Indonesia terus melakukan reformasi struktural seperti di bidang investasi dengan mengurangi negative list secara berkelanjutan untuk mendorong investasi," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Senin (10/6/2019).

Presiden Bank Dunia berpendapat mengenai ekonomi digital, ada dua hal terpisah yang perlu diperhatikan yaitu yang terkait nilai data dan cara perusahaan melakukan transaksi bisnis.

David Malpass menyarankan agar Pemerintah Indonesia tetap menjalankan reformasi struktural pada kondisi saat ini dimana ekonomi global masih relatif rentan.

Menanggapi hal tersebut, Menkeu menyampaikan bahwa fokus pemerintah Indonesia adalah melanjutkan pembangunan infrastruktur, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan reformasi institusional.

Sri Mulyani melanjutkan, terkait tekanan perdagangan global, ekspor Indonesia mengalami kontraksi termasuk impor yang mempengaruhi level pertumbuhan ekonomi.

Menkeu menyerukan agar kondisi ekonomi global perlu diantisipasi hingga jangka menengah karena cukup mengkhawatirkan. Harga komoditas, khususnya pertambangan akan tertekan dan berdampak kepada penerimaan negara. Ia berharap sebagian guncangan ekonomi akan diserap sisi pengeluaran sebagai automatic stabilizer.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7212 seconds (0.1#10.140)