Akhir Pekan, Rupiah Diprediksi Kembali Melemah
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan rupiah pada akhir pekan ini diprediksi kembali melemah. Kamis kemarin, kurs rupiah di pasar spot Bloomberg ditutup jatuh 39 poin ke level Rp14.280 per dolar Amerika Serikat (USD), dibandingkan penutupan Rabu di level Rp14.241 per USD.
Faktor pendorong mata uang garuda melemah dikarenaka wacana mengenai pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan Bank Indonesia pada minggu depan.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, memperkirakan kurs rupiah pada perdagangan Jumat ini akan bergerak di kisaran Rp14.230-Rp14.320 per USD.
"Adanya wacana pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia memberikan sentimen negatif ke rupiah. Sentimen negatif lainnya adalah ancaman Trump ke China soal tarif impor bila Trump tidak bertemu dengan Xi Jinping di pertemuan G20 28-29 Juni," ujar Ariston di Jakarta, Jumat (14/6/2019).
Selain itu, turunnya cadangan devisa Indonesia sebesar USD4 miliar juga memberikan sentimen negatif, yang mana rupiah berpotensi melemah ke area Rp14.320 dengan support di kisaran Rp14.230 per USD.
"Hal yang membantu menahan pelemahan rupiah adalah ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS yang masih menjadi pembicaraan pasar hingga saat ini," jelasnya.
Faktor pendorong mata uang garuda melemah dikarenaka wacana mengenai pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan Bank Indonesia pada minggu depan.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, memperkirakan kurs rupiah pada perdagangan Jumat ini akan bergerak di kisaran Rp14.230-Rp14.320 per USD.
"Adanya wacana pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia memberikan sentimen negatif ke rupiah. Sentimen negatif lainnya adalah ancaman Trump ke China soal tarif impor bila Trump tidak bertemu dengan Xi Jinping di pertemuan G20 28-29 Juni," ujar Ariston di Jakarta, Jumat (14/6/2019).
Selain itu, turunnya cadangan devisa Indonesia sebesar USD4 miliar juga memberikan sentimen negatif, yang mana rupiah berpotensi melemah ke area Rp14.320 dengan support di kisaran Rp14.230 per USD.
"Hal yang membantu menahan pelemahan rupiah adalah ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS yang masih menjadi pembicaraan pasar hingga saat ini," jelasnya.
(ven)