Anak Usaha Lippo Group Perkuat Lini Usaha Logistik
A
A
A
JAKARTA - Lippo Group melalui anak usahanya, PT Reka Cakrabuana Logistik, menggandeng Sumitomo Corporation untuk memperkuat bisnis logistiknya. Perusahaan akan melakukan penetrasi lebih dalam ke sektor end to end logistic solution.
Sebagai langkah awal, PT Reka Cakrabuana Logistik melakukan rebranding dari Red Carpet Logistic menjadi Qrim Express. Selain itu, perusahaan yang sebelumnya menyasar segmen business to customer (B2C) itu mulai mengembangkan customer to customer (C2C).
Chief Strategy Officer Qrim Express Tetsushi Kuroda menjelaskan, Sumitomo memiliki 40% saham di Reka Cakrabuana Logistik. Perusahaan akan mengembangkan bisnis C2C di Indonesia.
"Saat ini, untuk pasar logistik sebanyak 80% didominasi konsumen ritel. Oleh karena itu, langkah masuk ke sektor C2C ini untuk memperluas pangsa pasar," jelasnya melalui keterangan tertulis, Jumat (14/6/2019).
Qrim Express juga akan memanfaatkan jejaring kekuatan dua koorporasi besar itu sebagai jejaring layanan. Antara lain memanfaatkan jejaring BTPN yang sudah merger dengan Bank Sumitomo Mitsui pada awal tahun ini. Dengan modal agen BTPN Wow yang mencapai 400.000 outlet di seluruh Indonesia, Qrim Express bisa memanfaatkanya sebagai ritel outlet untuk pengiriman.
Tetsushi mengatakan, Sumitomo sudah lakukan beragam bisnis secara global. Di Jepang, kata dia, layanan mereka sudah memakai pendekatan hi-tech logistic service. Karena itu, ia optimis, bisnis Qrim Express akan berkembang. "Kami akan kenalkan layanan hi tech logistic service seperti di Jepang di Indonesia," kata Tetsushi.
Chief Executive Oficer Qrim Express, Abdul Rahim Tahir menambahkan, langkah bisnis strategis ini dilakukan perusahaan di tengah suasana optimisme industri logistik nasional. Tahun 2019, sektor logistik diprediksi tumbuh 11,56% dengan nilai Rp889,4 triliun dan berkontribusi sebesar 5,55% pada produk domestik bruto (PDB) nasional.
Untuk pengembangan C2C, Qrim Express manargetkan 700 outlet atau service center yang akan selesai tahun ini dan 1.500 outlet hingga tahun depan. Sementara, saat ini perusahaan sudah memiliki 200 outlet. Selain itu, Qrim Express juga akan berkolaborasi dengan BTPN Wow yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai ritel outlet untuk pengiriman.
Ekspansi juga terus dilakukan dengan memperluas gudang yang ada di Pancoran dari 1.500 meter persegi menjadi 4.500 meter persegi. Menurut Tahir, nantinya gudang tersebut akan memiliki mesin sortir otomatis yang dapat menangani 6.000 paket per jam. Untuk mendatangkan mesin tersebut, perusahaan menginvestasikan dana sebesar USD500.000 hingga USD1 juta. "Oktober kita datangkan mesin itu," ujarnya.
Saat ini, Qrim Express telah hadir di 156 kota di seluruh Indonesia yang diperkuat oleh 423 kurir dengan jumlah armada sebanyak 515 unit kendaraan. September mendatang, pihaknya akan melakukan grand launching dan mengeluarkan aplikasi untuk konsumen.
Sebagai langkah awal, PT Reka Cakrabuana Logistik melakukan rebranding dari Red Carpet Logistic menjadi Qrim Express. Selain itu, perusahaan yang sebelumnya menyasar segmen business to customer (B2C) itu mulai mengembangkan customer to customer (C2C).
Chief Strategy Officer Qrim Express Tetsushi Kuroda menjelaskan, Sumitomo memiliki 40% saham di Reka Cakrabuana Logistik. Perusahaan akan mengembangkan bisnis C2C di Indonesia.
"Saat ini, untuk pasar logistik sebanyak 80% didominasi konsumen ritel. Oleh karena itu, langkah masuk ke sektor C2C ini untuk memperluas pangsa pasar," jelasnya melalui keterangan tertulis, Jumat (14/6/2019).
Qrim Express juga akan memanfaatkan jejaring kekuatan dua koorporasi besar itu sebagai jejaring layanan. Antara lain memanfaatkan jejaring BTPN yang sudah merger dengan Bank Sumitomo Mitsui pada awal tahun ini. Dengan modal agen BTPN Wow yang mencapai 400.000 outlet di seluruh Indonesia, Qrim Express bisa memanfaatkanya sebagai ritel outlet untuk pengiriman.
Tetsushi mengatakan, Sumitomo sudah lakukan beragam bisnis secara global. Di Jepang, kata dia, layanan mereka sudah memakai pendekatan hi-tech logistic service. Karena itu, ia optimis, bisnis Qrim Express akan berkembang. "Kami akan kenalkan layanan hi tech logistic service seperti di Jepang di Indonesia," kata Tetsushi.
Chief Executive Oficer Qrim Express, Abdul Rahim Tahir menambahkan, langkah bisnis strategis ini dilakukan perusahaan di tengah suasana optimisme industri logistik nasional. Tahun 2019, sektor logistik diprediksi tumbuh 11,56% dengan nilai Rp889,4 triliun dan berkontribusi sebesar 5,55% pada produk domestik bruto (PDB) nasional.
Untuk pengembangan C2C, Qrim Express manargetkan 700 outlet atau service center yang akan selesai tahun ini dan 1.500 outlet hingga tahun depan. Sementara, saat ini perusahaan sudah memiliki 200 outlet. Selain itu, Qrim Express juga akan berkolaborasi dengan BTPN Wow yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai ritel outlet untuk pengiriman.
Ekspansi juga terus dilakukan dengan memperluas gudang yang ada di Pancoran dari 1.500 meter persegi menjadi 4.500 meter persegi. Menurut Tahir, nantinya gudang tersebut akan memiliki mesin sortir otomatis yang dapat menangani 6.000 paket per jam. Untuk mendatangkan mesin tersebut, perusahaan menginvestasikan dana sebesar USD500.000 hingga USD1 juta. "Oktober kita datangkan mesin itu," ujarnya.
Saat ini, Qrim Express telah hadir di 156 kota di seluruh Indonesia yang diperkuat oleh 423 kurir dengan jumlah armada sebanyak 515 unit kendaraan. September mendatang, pihaknya akan melakukan grand launching dan mengeluarkan aplikasi untuk konsumen.
(fjo)