Kementerian ESDM Roadshow Tawarkan Blok Migas kepada Investor
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) melakukan roadshow menawarkan blok minyak dan gas bumi (migas) kepada investor. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, penawaran blok migas kepada investor tersebut merupakan salah satu rangkaian dari lelang wilayah kerja (WK) Migas tahap ketiga yang akan diselenggarakan Kementerian ESDM jelang akhir tahun ini.
“Kami memang lagi aktif jemput bola. Beberapa perusahaan sudah kami datangi untuk kami tawarkan beberapa blok migas," ujarnya di Jakarta, kemarin. Menurut dia, sejumlah investor yang ditawari oleh pemerintah antara lain adalah Mubadala, ENI, Kufpec hingga Petronas. Rencananya, pemerintah akan melelang tujuh blok migas yang masa kontraknya akan habis pada 2023 mendatang.
“Kalau mereka tertarik kita lelang. Tapi nanti kita lihat atensi dari tujuh blok migas itu yang mana,” ujarnya. Hanya saja, dengan menjalankan strategi baru ini belum tentu kepastian lelang blok migas bisa dalam waktu dekat. Bagaimanapun, imbuhnya, investor tetap memerlukan waktu untuk membahas berbagai data potensi migas yang telah disampaikan pemerintah.
Djoko mengungkapkan, sudah ada perusahaan yang menyatakan minatnya dan tinggal menanti lampu hijau dari kantor pusatnya. “Mereka dalam memutuskan investasi kan tidak gampang yang memerlukan kantor pusat mereka tinggal menyetujui dari kantor pusat. Dari beberapa perusahaan lebih lama dan butuh waktu untuk mempelajari,” tukasnya.
Untuk tahun 2019 ini sudah ada dua kali lelang blok migas dilakukan pemerintah. Untuk tahap pertama ini pemerintah menawarkan lima blok migas dimana ada dua blok laku dilelang. Satu diantaranya bahkan sudah menandatangani kontrak yaitu blok Anambas yang dikelola oleh Konsorsium Kufpec Indonesia (Anambas) B.V. dan satu blok lainnya adala blok Selat Panjang yang dimenangkan oleh Konsorsium Sonoro Energy Ltd-PT Menara Global Energi.
Adapun untuk tahap II, pemerintah menawarkan empat blok migas. Dua diantaranya adalah blok baru, yakni blok Kutai dan Bone. Sementara dua lainnya merupakan blok yang sudah dilelang di tahap I, yaitu blok West Ganal dan West Kampar. Untuk lelang reguler ini untuk akses dokumen lelang berlangsung selama tiga bulan sejak 8 Mei hingga 31 Juli 2019.
Kemudian, forum klarifikasi sejak 13 Mei hingga 2 Agustus dan penyerahan dokumen partisipasi sejak 31 Juli hingga 5 Agustus 2019. Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar terus mendorong peningkatkan investasi di Tanah Air, termasuk pengelolaan blok migas. “Kami komitmen untuk cepat menyelesaian segala macam dokumen, sekarang kami menunggu komitmen investor,” ujarnya.
Selain promosi langsung ke perusahaan migas internasional, pemerintah juga berencana untuk segera menerbitkan revisi Peraturan Menteri (Permen) terkait keterbukaan data migas. Revisi aturan ini diharapkan dapat membantu investor dalam melihat potensi cadangan migas di Indonesia.
Adapun kontraktor migas hanya perlu membayar USD100 ribu untuk bisa mengakses data migas yang dimiliki oleh pemerintah. Dengan begitu, pemerintah berharap banyak perusahaan migas yang tertarik mengikuti lelang WK migas.
“Kami memang lagi aktif jemput bola. Beberapa perusahaan sudah kami datangi untuk kami tawarkan beberapa blok migas," ujarnya di Jakarta, kemarin. Menurut dia, sejumlah investor yang ditawari oleh pemerintah antara lain adalah Mubadala, ENI, Kufpec hingga Petronas. Rencananya, pemerintah akan melelang tujuh blok migas yang masa kontraknya akan habis pada 2023 mendatang.
“Kalau mereka tertarik kita lelang. Tapi nanti kita lihat atensi dari tujuh blok migas itu yang mana,” ujarnya. Hanya saja, dengan menjalankan strategi baru ini belum tentu kepastian lelang blok migas bisa dalam waktu dekat. Bagaimanapun, imbuhnya, investor tetap memerlukan waktu untuk membahas berbagai data potensi migas yang telah disampaikan pemerintah.
Djoko mengungkapkan, sudah ada perusahaan yang menyatakan minatnya dan tinggal menanti lampu hijau dari kantor pusatnya. “Mereka dalam memutuskan investasi kan tidak gampang yang memerlukan kantor pusat mereka tinggal menyetujui dari kantor pusat. Dari beberapa perusahaan lebih lama dan butuh waktu untuk mempelajari,” tukasnya.
Untuk tahun 2019 ini sudah ada dua kali lelang blok migas dilakukan pemerintah. Untuk tahap pertama ini pemerintah menawarkan lima blok migas dimana ada dua blok laku dilelang. Satu diantaranya bahkan sudah menandatangani kontrak yaitu blok Anambas yang dikelola oleh Konsorsium Kufpec Indonesia (Anambas) B.V. dan satu blok lainnya adala blok Selat Panjang yang dimenangkan oleh Konsorsium Sonoro Energy Ltd-PT Menara Global Energi.
Adapun untuk tahap II, pemerintah menawarkan empat blok migas. Dua diantaranya adalah blok baru, yakni blok Kutai dan Bone. Sementara dua lainnya merupakan blok yang sudah dilelang di tahap I, yaitu blok West Ganal dan West Kampar. Untuk lelang reguler ini untuk akses dokumen lelang berlangsung selama tiga bulan sejak 8 Mei hingga 31 Juli 2019.
Kemudian, forum klarifikasi sejak 13 Mei hingga 2 Agustus dan penyerahan dokumen partisipasi sejak 31 Juli hingga 5 Agustus 2019. Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar terus mendorong peningkatkan investasi di Tanah Air, termasuk pengelolaan blok migas. “Kami komitmen untuk cepat menyelesaian segala macam dokumen, sekarang kami menunggu komitmen investor,” ujarnya.
Selain promosi langsung ke perusahaan migas internasional, pemerintah juga berencana untuk segera menerbitkan revisi Peraturan Menteri (Permen) terkait keterbukaan data migas. Revisi aturan ini diharapkan dapat membantu investor dalam melihat potensi cadangan migas di Indonesia.
Adapun kontraktor migas hanya perlu membayar USD100 ribu untuk bisa mengakses data migas yang dimiliki oleh pemerintah. Dengan begitu, pemerintah berharap banyak perusahaan migas yang tertarik mengikuti lelang WK migas.
(don)