Perkenalkan Varian Cabai Melalui Gelaran Festival
A
A
A
BOGOR - Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Museum Tanah dan Pertanian Bogor turut mendukung festival cabai di Tangerang. Bersama dengan produsen benih cabai, Ditjen Hortikultura menampilkan berbagai jenis tanaman dan buah cabai lokal berbagai varietas hasil penelitian Litbang Pertanian dan East West Seed baik hybrid dan Open Polynari.
Selain mengenalkan berbagai jenis cabai dan olahannya kepada masyarakat, beberapa acara lain turut meramaikan pada perayaan tersebut. Sebut saja lomba merangkai dan mendekorasi pohon cabai, mengarang puisi, pameran lukisan dan kaligrafi, membuat gado-gado, mengulek sambal sampai penjualan benih cabai.
Pimpinan Benteng Heritage, Udaya Halim antusias menampilkan berbagai varietas cabai dunia yang dikenal unik dan memiliki tingkat kepedasan tertentu. "Supaya masyarakat kenal berbagai jenis cabai. Saya pribadi ingin berlanjut di tahun mendatang dengan lingkup lebih besar," ujarnya.
Kasubdit Aneka Cabai dan Sayuran Buah lainnya, Mardhiyah Hayati menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai aneka jenis cabai dengan tingkat kepedasan yang bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
"Perlu digali lagi keunggulan cabai lokal yang dikembangkan dibeberapa daerah seperti perenggi di kaliantan barat, gendod di bandung, hiung di kalimantan selatan, dan malita di Gorontalo," ujar Mardhiyah
Selain mengenalkan berbagai varietas, diperlihatkan juga bermacam aneka produk olahan seperti sirup cabai, cabai kering hingga bon cabai. "Dengan menampilkan berbagai macam olahan cabai dengan varian rasa dan inovasi, masyarakat mempunyai alternatif pilihan dalam mengkomsumsi cabai," ujar Kasubdit Pengolahan Hortikultura, Diah Ismayaningrum.
Pada acara perayaan yang dibuka langsung oleh Walikota Tangerang tersebut, Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi menyampaikan pesannya kepada masyarakat.
"Banyak jenis cabai di Indonesia. Kekayaan plasma nutfah ini harus kita jaga, kita kembangkan. Kalau masyarakat sudah mengenal, pasti juga akan menyayangi produk kita sendiri. Jangan panik kalau cabai mahal, banyak substitusi jenisnya bahkan varian produk olahan pun beragam," ucap Suwandi.
Selain mengenalkan berbagai jenis cabai dan olahannya kepada masyarakat, beberapa acara lain turut meramaikan pada perayaan tersebut. Sebut saja lomba merangkai dan mendekorasi pohon cabai, mengarang puisi, pameran lukisan dan kaligrafi, membuat gado-gado, mengulek sambal sampai penjualan benih cabai.
Pimpinan Benteng Heritage, Udaya Halim antusias menampilkan berbagai varietas cabai dunia yang dikenal unik dan memiliki tingkat kepedasan tertentu. "Supaya masyarakat kenal berbagai jenis cabai. Saya pribadi ingin berlanjut di tahun mendatang dengan lingkup lebih besar," ujarnya.
Kasubdit Aneka Cabai dan Sayuran Buah lainnya, Mardhiyah Hayati menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai aneka jenis cabai dengan tingkat kepedasan yang bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
"Perlu digali lagi keunggulan cabai lokal yang dikembangkan dibeberapa daerah seperti perenggi di kaliantan barat, gendod di bandung, hiung di kalimantan selatan, dan malita di Gorontalo," ujar Mardhiyah
Selain mengenalkan berbagai varietas, diperlihatkan juga bermacam aneka produk olahan seperti sirup cabai, cabai kering hingga bon cabai. "Dengan menampilkan berbagai macam olahan cabai dengan varian rasa dan inovasi, masyarakat mempunyai alternatif pilihan dalam mengkomsumsi cabai," ujar Kasubdit Pengolahan Hortikultura, Diah Ismayaningrum.
Pada acara perayaan yang dibuka langsung oleh Walikota Tangerang tersebut, Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi menyampaikan pesannya kepada masyarakat.
"Banyak jenis cabai di Indonesia. Kekayaan plasma nutfah ini harus kita jaga, kita kembangkan. Kalau masyarakat sudah mengenal, pasti juga akan menyayangi produk kita sendiri. Jangan panik kalau cabai mahal, banyak substitusi jenisnya bahkan varian produk olahan pun beragam," ucap Suwandi.
(akr)