Rupiah Pukul Dolar AS ke Level Rp14.182
A
A
A
JAKARTA - Mata uang kebanggaan kita, rupiah, pada perdagangan Kamis (20/6/2019) bergerak perkasa 'memukul' dolar Amerika Serikat (USD). Data Bloomberg mencatat rupiah ditutup menguat 87 poin atau 0,61% ke level Rp14.182 per USD, berbanding penutupan Rabu lalu di Rp14.269. Hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp14.182-Rp14.250 per USD.
Keperkasaan rupiah juga terpantau di data Yahoo Finance pada petang ini, dengan menguat 82 poin atau 0,57% menjadi Rp14.183 per USD, berbanding penutupan Rabu lalu di Rp14.265 per USD. Kamis ini, rupiah diperdagangkan di Rp14.170-Rp14.265 per USD.
Hasil ini membuat rupiah mencetak hattrick, dengan menguat selama tiga hari beruntun, sejak Selasa (18/6/2019).
Rupiah dan sejumlah mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS di pasar spot pada hari ini. Won Korea Selatan memimpin penguatan +1,19%, dolar Taiwan +1,17%, baht Thailand +0,94%, yuan China +0,75%, peso Filipina +0,74%, rupiah dan ringgit sama-sama menguat 0,61%.
Kemudian, dolar Singapura +0,48%, yen Jepang +0,27%, rupee India +0,20%, dan dolar Hong Kong naik +0,12%.
Merosotnya dolar AS pada Kamis ini setelah bank sentral AS, Federal Reserve mengisyaratkan siap untuk memotong suku bunga pada awal bulan depan. Melansir dari Reuters, The Fed bergabung dengan bank sentral global lainnya, seperti Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Australia yang akan menurunkan suku bunga demi mendorong pertumbuhan ekonomi ditengah ketidakpastian global.
Hasil ini membuat indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,3% menjadi 96,755. Ini merupakan penurunan selama dua hari berturut-turut.
Selain itu, dolar AS melemah mendapat tekanan setelah imbal hasil treasury AS bertenor 10 tahun turun di bawah 2%, level terendah dalam waktu lebih dari dua tahun.
Keperkasaan rupiah juga terpantau di data Yahoo Finance pada petang ini, dengan menguat 82 poin atau 0,57% menjadi Rp14.183 per USD, berbanding penutupan Rabu lalu di Rp14.265 per USD. Kamis ini, rupiah diperdagangkan di Rp14.170-Rp14.265 per USD.
Hasil ini membuat rupiah mencetak hattrick, dengan menguat selama tiga hari beruntun, sejak Selasa (18/6/2019).
Rupiah dan sejumlah mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS di pasar spot pada hari ini. Won Korea Selatan memimpin penguatan +1,19%, dolar Taiwan +1,17%, baht Thailand +0,94%, yuan China +0,75%, peso Filipina +0,74%, rupiah dan ringgit sama-sama menguat 0,61%.
Kemudian, dolar Singapura +0,48%, yen Jepang +0,27%, rupee India +0,20%, dan dolar Hong Kong naik +0,12%.
Merosotnya dolar AS pada Kamis ini setelah bank sentral AS, Federal Reserve mengisyaratkan siap untuk memotong suku bunga pada awal bulan depan. Melansir dari Reuters, The Fed bergabung dengan bank sentral global lainnya, seperti Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Australia yang akan menurunkan suku bunga demi mendorong pertumbuhan ekonomi ditengah ketidakpastian global.
Hasil ini membuat indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,3% menjadi 96,755. Ini merupakan penurunan selama dua hari berturut-turut.
Selain itu, dolar AS melemah mendapat tekanan setelah imbal hasil treasury AS bertenor 10 tahun turun di bawah 2%, level terendah dalam waktu lebih dari dua tahun.
(ven)